Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PENERAPAN jaga jarak secara fisik (physical distancing) akibat pandemi covid-19, membuat banyak restoran beralih ke layanan pesan antar atau hanya menerima pesanan untuk dibungkus. Namun apakah virus korona penyebab covid-19 dapat menyebar melalui makanan yang dibungkus ataupun diantarkan?
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) menyebut sampai saat ini tidak ada bukti penularan covid-19 melalui makanan atau kemasan. FDA menyebut penyebaran utama virus diyakini adalah dari orang-ke-orang, melalui partikel kecil dari tetesan saluran pernapasan (droplet), seperti bersin atau batuk.
“Tidak seperti virus bawaan makanan gastrointestinal (GI), seperti norovirus dan hepatitis A yang sering membuat orang sakit melalui makanan yang terkontaminasi. SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, adalah virus yang menyebabkan penyakit pernapasan. Paparan virus yang ditularkan melalui makanan tidak diketahui sebagai rute penularan,” terang FDA, mengutip Fox News, Kamis (26/3).
Sedangkan seorang profesor keamanan pangan di departemen ilmu makanan Cornell University, Martin Wiedmann, mengatakan bahwa risiko tertular covid-19 melalui makanan adalah sangat kecil. Adapun profesor dan spesialis keamanan makanan di North Carolina State University, Benjamin Chapman, menyebutkan bahwa virus yang menyerang saluran pernapasan itu kemungkinan tidak akan dapat bertahan hidup ketika melewati pencernaan karena keasaman lambung.
"Bukannya itu tidak mungkin. Selalu ada kemungkinan ini. Namun saya ingin membuat keputusan manajemen risiko terbaik berdasarkan ilmu pengetahuan maupun bukti terbaik, dan kami tidak punya bukti (penularan melalui makanan),” tutur Chapman melansir Live Science, Rabu (25/3).
Namun, menurut Coronavirus Resource Center dari Harvard Medical School, covid-19 bisa saja disebarkan oleh petugas makanan yang mungkin terinfeksi covid-19 dan tidak mencuci tangan secara efektif setelah ke kamar mandi. Institusi pendidikan itu menambahkan meskipun virus tersebut juga kemungkinan akan mati ketika melewati proses pemasakan, namun makanan bersuhu ruangan seperti salad atau sandwich berpotensi untuk menyimpan virus tersebut.
“Jadi kami saat ini tidak dapat mengesampingkan kemungkinan infeksi yang ditularkan melalui makanan oleh orang yang terinfeksi yang belum mencuci tangan mereka dengan tuntas,” jelas Coronavirus Resource Center dari Harvard Medical School.
Meskipun risiko penularan covid-19 melalui makanan adalah sangat kecil, namun guna mengurangi risiko penularan covid-19 setelah membuka bungkus makanan ataupun mulai bersantap cuci tangan secara menyeluruh terlebih dahulu. Chapman juga menambahkan bila khawatir makanan dapat dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu 65 derajat Celsius selama 3 menit, yang dapat mengurangi kadar partikel virus secara signifikan. (M-4)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved