Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Antisipasi Korona, Teater Koma Tunda Pementasan Sampek Engtay

Bagus Pradana
25/3/2020 06:21
Antisipasi Korona, Teater Koma Tunda Pementasan Sampek Engtay
Teater Koma(Antara/Muhammad Iqbal)

TEATER Koma menunda pementasan lakon legendaris 'Sampek Engtay' hingga Agustus mendatang. Upaya preventif itu untuk meminimalisir penyebaran virus korona.

Informasi mengenai penundaan pementasan lakon tahunan ini dibagikan oleh pihak Teater Koma melalui pengumuman yang diterakan pada akun media sosial Instagramnya, pekan lalu.

"Mempertimbangkan alasan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan seluruh pihak yang terlibat dalam pertunjukan Sampek Engtay, Teater Koma dengan berat hati memutuskan  mengubah tanggal pertunjukan yang seharusnya dilaksanakan 28 dan 29 Maret 2020 menjadi 15 dan 16 Agustus 2020 tetap di Ciputra Artpreneur Theater," tulis pihak Teater Koma di akun instagramnya.

Langkah yang diambil oleh pihak teater koma ini merupakan wujud dukungan kepada pemerintah untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah covid-19 khususnya di area Jakarta.

Bagi calon penonton yang telah membeli tiket untuk pertunjukan per tanggal 28 dan 29 Maret 2020, Teater Koma menjamin bahwa tiket tersebut dapat digunakan untuk pertunjukan pengganti sesuai dengan jadwal pertunjukan yang telah dipilih.

"Tiket yang saat ini sudah dimiliki pembeli akan berlaku sebagai tiket pada tanggal pertunjukan yang baru, sesuai dengan hari dan jam pertunjukan sebelumnya. Harap disimpan dengan baik. Mohon maaf atas ketidaknyamanan anda, dan terima kasih atas pengertian dan kerjasamanya," terang pihak Teater Koma mengenai masalah tiket.

Lakon legendaris 'Sampek Engtay' versi Nano Riantiarno ini merupakan lakon gubahan dari cerita percintaan populer yang berasal dari negeri Tiongkok. Dengan sentuhan seninya, Nano pun berhasil memindahkan seting lakon tersebut dari yang sebelumnya berada di negeri tirai bambu ke tlatah Banten. Tak ada perombakan struktur cerita, namun Nano hanya memberikan kembang Lakon yang menjadikan lakon tersebut khas versi Teater Koma. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya