Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Tepat hari ini, Jumat (20/3), penyair kenamaan tanah air, Sapardi Djoko Damono, berulang tahun ke-80. Pria kelahiran Solo itu merayakan bertambahnya usia dengan merampungkan sebuah buku kumpulan puisi yang akan segera diterbitkan dalam waktu dekat. Bukan sembarang kumpulan puisi, buku yang berjudul “mBOEL” itu diakui Sapardi didedikasikan untuk perempuan yang terus mendukungnya selama ini.
“Tengah malam ini saya menyeberang ke umur 80, alhamdulillah. Saya merasa bahagia telah menyelesaikan buku puisi mBOEL yg berisi 80 sajak, beberapa di antaranya saya congkel di sini,” ungkap Sapardi dalam akun Instagram pribadinya, sembari mengunggah beberapa potongan sajak dalam buku tersebut.
“Buku itu belum resmi terbit, masih antri, merupakan semacam tribute untuk @sonyasondakh, perempuan perkasa yang selama puluhan tahun telah menemani dan mengurus saya sepenuhnya,” sambungnya.
Di ulang tahunnya yang ke-80 itu, Sapardi mengumumkan bahwa buku teranyarnya berjudul “Segi Tiga” baru saja diterbitkan. Mantan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI itu juga mengabarkan buku “Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang” hasil kolaborasinya dengan penulis muda Nadhifa Allya Tsana atau yang lebih dikenal dengan nama Rintik Sendu diluncurkan bulan lalu. Tak hanya itu, ia pun mengumumkan akan segera menerbitkan buku kembali pada pertengahan tahun ini yang berjudul “Sunyi Adalah Minuman Keras”.
“Saya berjanji untuk “melanjutkan” buku itu dengan sebuah novelet yg saya tulis sendiri, yg moga2 bisa selesai sebelum Juni 2020. Sementara judulnya SUNYI ADALAH MINUMAN KERAS. Semoga semua lancar prosesnya,” tutur Sapardi.
Ulang tahun ke-80 penulis “Hujan Bulan Juni” itu pun disambut oleh para penggemar dan pecinta sastra tanah air. Mereka menyampaikan ucapan selamat ulang tahunnya kepada Sapardi lewat media sosial. Beberapa tampak menyelamatinya dengan mengambil penggalan sajak dari karyanya.
“Selamat ulang tahun, bapak @SapardiDD, yang fana waktu, karya-karyamu abadi.. doa kami kirim dari sini: sehat dan bahagia selalu,” tulis salah satu akun @Ekajunita__.
“Pada suatu hari nanti. Jasadku tak akan ada lagi. Tapi dalam bait bait sajak ini. Kau tak akan kurelakan sendiri. Selamat ulang tahun pak sapardi. Yang fana adalah waktu karyamu abadi @SapardiDD,” ucap @rafsanjnii.
“Sebab aku mencintaimu, itu sebabnya aku tak berhenti mendoakan kesehatan untukmu. Selamat ulang tahun eyang, keberkahan tercurahkan untukmu. @SapardiDD,” tulis Ghiyatskaluku.
Sapardi yang semasa hidupnya telah menerbitkan puluhan buku itu, masih tetap aktif menulis buku di usianya yang telah memasuki masa senja. Beberapa buku terbaru yang ditulis Sapardi dalam kurun beberapa tahun terakhir yaitu, Sepasang Sepatu Tua, Perihal Gendis Sutradara itu Menghapus Dialog Kita, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?, Namaku Sita, Pingkan Melipat Jarak, dan Duka-Mu Abadi. (M-2)
Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Kota Padang, Syahrial Kamat, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian yang dikemas dalam karya seni.
Hadania meluncurkan dua buku seni, “39 is 0” dan “My Rhapsody in Blue”, serta kartu oracle Sacred Feminine,
Sapardi Djoko Damono, merupakan sastrawan besar Indonesia yang puisi-puisinya telah melintasi generasi dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Kompetisi membaca puisi berbahasa Mandarin merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
LEBIH dari 1.800 pejalar dari seluruh Indonesia mengikuti lomba membaca puisi berbahasa mandarin tingkat nasional.
Rasakan emosi puisi! Pelajari citraan, kunci penyampaian perasaan mendalam melalui kekuatan kata yang memukau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved