Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERAN indra penciuman anjing untuk membantu manusia dalam hal keamanan guna mendeteksi dan melacak sudah tidak diragukan lagi. Tapi bagaimana bila penciuman anjing diperbantukan dalam membantu pertanian?
Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa penciuman anjing ternyata dimungkinkan untuk membantu menyelamatkan pohon jeruk yang terserang sakit. Lewat indera penciumannya anjing dapat mendeteksi penyakit tanaman citrus vein phloem degeneration (CVPD) atau yang kerap disebut penyakit naga kuning.
Penyakit naga kuning tersebut banyak menyerang pertanian pohon jeruk di negara bagian Florida, California, dan Texas, Amerika Serikat (AS). Penyakit ini juga menyebabkan tanaman jeruk di Amerika Tengah dan Selatan serta Asia menjadi rusak.
Penyakit naga kuning dapat membuat jeruk menjadi kehijauan karena bakteri yang disebarkan oleh serangga kecil yang memakan daun dan batang pohon jeruk tersebut. Bila pohon jeruk sudah terlanjur terinfeksi maka tidak ada obatnya untuk memulihkannya.
Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences itu menunjukkan bahwa anjing-anjing dapat mendeteksi penyakit naga kuning berminggu-minggu hingga bertahun-tahun sebelum penyakit itu menampakannya pada daun dan akar pohon jeruk.
Dalam satu percobaan yang melibatkan pohon jeruk di Texas, anjing terlatih 95% benar dalam menunjukkan perbedaan antara pohon jeruk yang baru terinfeksi dan pohon jeruk yang sehat.
Laporan itu juga menyebut bahwa menggunakan indera penciuman anjing ternyata juga lebih cepat, murah, dan tepat daripada mengumpulkan ratusan daun untuk analisis lab guna mendeteksi penyakit naga kuning.
"Semakin dini Anda mendeteksi suatu penyakit, semakin besar peluang Anda untuk menghentikan epidemi dengan menghilangkan pohon yang terinfeksi," terang seorang peneliti di Departemen Pertanian AS dan penulis pendamping penelitian, Timothy Gottwald kepada The Associated Press. (M-1)
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Ketika merasa terancam, silky anteater dapat bertindak agresif dengan menggunakan ekor prehensilnya sebagai jangkar, berdiri di atas kaki belakangnya, lalu menyerang.
Ada banyak cara sederhana untuk merayakan hari Hari Hak Asasi Binatang, mulai dari menandatangani petisi, mengadopsi hewan, dan menghindari produk yang diuji pada hewan.
Hari Hak Asasi Binatang, diperingati setiap 15 Oktober, merupakan momen penting untuk menyoroti perjuangan melawan eksploitasi dan ketidakadilan terhadap hewan.
Perkembangan hewan ada tiga bagian yaitu perkembangan langsung, metamorfosis tidak sempurna, dan metamorphosis sempurna. Ingin tahu lebih jauh tentang perkembangan hidup hewan?
Perkembangbiakan hewan dibagi menjadi dua cara, yaitu vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Untuk lebih jelas terkait perkembangbiakan pada hewan, simak tulisan berikut.
Jemaah haji diimbau membayar dam di tempat-tempat resmi karena bisa dipastikan hewan yang akan disembelih sesuai syarat-syarat yang telah ditentukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved