Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
EMPAT buah papan tulis dipajang di ruang pameran Galeri Sarang Building di Bantul, Yogyakarta. Tiap-tiap papan tulis berisi tulisan-tulisan dari kapur. Tulisan-tulisan tersebut ada yang dihapus, ada yang dicoret, ada pula yang sudah samar tak terlihat.
Karya tersebut merupakan milik Jumaldi Alfi (1973). Ia memajang 10 karyanya dalam pameran yang diberi judul Footnote. Terdiri atas 4 karya seri papan tulis, 1 instalasi kaktus, dan 5 karya seni lukis.
“Papan tulis merupakan simbolik tempat kita belajar satu arah,” kata dia. Karya papan tulis hanya menjadi pemicu bagi Jumaldi untuk berdiskusi lebih luas, bukan hanya seni, melainkan juga tentang segala hal.
Ia menyebut setiap karya yang dihasilkannya merupakan ungkapan kegelisahan. Salah satu karya papan tulisnya, misalnya.
Di bagian atas, laiknya sebuah judul, Alfi menulis arts. Di bagian bawahnya, ia menulis the expression of differences created on the boundaries between thing fino its aesthetic in. Namun, tulisan di bagian bawah kemudian dicoret semua.
Dalam wawancara seusai pembukaan pameran, Selasa pekan lalu, Alfi mengaku belakangan ini dirinya lebih fokus pada kegelisahan bagaimana melihat efek karya seni rupa, khususnya lukisan, pada pemirsa. Pasalnya, saat ini media telah berkembang dan muncul media-media yang lebih jelas menampilkan visual, seperti televisi.
“Apakah karya seni efektif untuk menyampaikan isu yang ada, seperti sosial dan politik?” kata dia.
Ke-10 karya yang ditampilkan tidak memiliki tema tertentu. Pameran tersebut, lanjut dia, hanya ingin mengumpulkan lagi seniman dan para penikmat seni rupa di Yogya. Footnote digelar di sela-sela agenda kosong di Studio Sarang.
“Saya ingin mengingatkan gagasan (Studio) Sarang, yaitu menjadi ruang diskusi dan interaksi,” pungkas dia. (AT/M-4)
Pengembalian pusaka oleh kolektor perorangan juga dialami Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ratusan pusaka rampasan yang telah dikembalikan pemerintah Belanda bisa sekadar jadi benda mati jika pemerintah Indonesia tidak melanjutkan dengan riset menyeluruh.
Pameran Flaneur membawa pengunjung melintasi setiap zaman dan perkembangan dunia seni.
Galeri seni baru di Jakarta sudah mampu menarik minat seniman internasional. Kisaran harga sebuah karya pun kini kian ramah untuk kelas menengah.
Dalam lukisan karyanya, Eddy berupaya menerjemahkan bagaimana bentuk isi otak Ken Arok.
ROTAN-ROTAN menjulur, merambat dalam pola yang unik. Bergelombang dan berombak dalam tiga bagian besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved