Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
UKURAN makanan ringan yang tak lebih besar daripada jari itu tersimpan di dalam kotak kaca. Satu per satu makan ringan ini tak lepas dari pandangan mata pengunjung yang penasaran dengan bentuknya yang konon mirip dengan benda hidup maupun mati loh. Wah apa benar sobat?
Membandingkan antara bentuk camilan dan bentuk aslinya dalam foto yang sudah ditempatkan berjajar, pengunjung dibuat berpikir sejenak. "Oh iya juga ya, bentuknya mirip orang sedang karate," ungkap salah satu pengunjung di Cheetos Museum di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (5/11).
Baru-baru ini camilan yang terbuat dari jagung itu membuat pop up museum lo sobat. Museum ini memamerkan berbagai camilan yang memiliki bentuk unik. Sebelumnya mereka melakukan kampanye digital ‘Imajinasikan Bentuk Cheetos-mu’ pada 1 Agustus hingga 30 September 2019, menantang remaja Indonesia rentang usia 12-15 tahun berimajinasi akan bentuk kudapan yang dilahapnya.
"Jadi sebelum dimakan, mereka selalu memerhatikan bentuknya dan berimajinasi mirip apa karena memang bentuknya ini tidak akan sama meski dalm bungkus yang sama," kata Harry Susanto Wibowo, Marketing Manager Snack Food PT Indofood Fritolay Makmur. Nah sobat Medi juga memerhatikan tidak nih sebelum melahapnya?
Museum yang dibuka 5-10 November silam itu memperlihatkan 40 replika bentuk paling unik dan mirip dengan asli di dunia nyata. Ke-40 bentuk itu diambil dari daya imajinasi sekitar 20.836 peserta yang ikut berpartisipasi di media sosial loh. Wah keren kan sobat?
Galeri museum pun terbagi dalam tiga tema yaitu Alam (laut dan hutan), Kota (orang, hewan peliharaan, transportasi), dan Pengetahuan (karakter, ilmu pengetahuan, dan benda). Tentu sobat Medi melihatnya pun harus berimajinasi loh hihii. Selain itu, kalian juga bisa berinteraksi langsung dengan ikon legendaris mereka, Chester, si harimau yang ramah nih. Seru ya! (M-3)
Meningkatkan khayalan
Di balik keseruan yang menjadi tantangan, rupanya ada tujuan lain dari kampanye ini, yakni melibatkan daya imajinasi anak. Sehingga mengurangi penggunaan gawai pada anak.
"Dengan berimajinasi, anak-anak diharapkan akan mengurangi ketergantungan terhadap gawai. Tujuan lain yaitu kami ingin mendorong seluruh remaja Indonesia agar tidak takut mengasah kreativitasnya," kata Kak Erwin Susanto, Brand Manager Extruded Category PT Indofood Fritolay Makmur.
Sobat tahu kah, imajinasi atau khayalan berguna untuk menumbuhkan, potensi kecerdasan dan kreativitas anak. Sebenarnya imajinasi anak berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan ia berbicara dan berbahasa. Namun, imajinasi pun perlu diasah mengingat banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan lo sobat.
Dilansir dari Hellosehat, berimajinai berkaitan erat dengan kinerja otak sehingga nantinya bisa mahir menganalisis, aktif, kreatif, dan membuat anak belajar menyelesaikan masalah atau problem solving. (Wan/M-3)
Museum unik di dunia
Bicara museum, siapa sangka di dunia ini juga terdapat beberapa museum yang isinya bukan hanya menggambarkan sebuah sejarah masa lalu. Sejumlah museum ternyata menampilkan beragam hal unik. Apa saja sih?
1. Dessert Museum
Sesuai namanya, museum di Manila Filipina menghadirkan aneka dessert atau makanan penutup pada area yang luasnya 1.114 ribu meter persegi. Dibuka 10 Februari 2018, museum ini sudah menerima 7 ribu pengunjung pada minggu pertama pembukaannya loh.
Dessert Museum memiliki delapan ruangan yang berisikan berbagai jenis camilan manis, seperti gulali atau cotton candy, gummy bear, marshmellow, cake pops, es krim, permen karet, donat, dan candy cane dalam bentuk raksaksa.
Sebenarnya museum ini lebih mengarah pada spot foto yang instagramable yang tentu bukan asli bisa dimakan. Namun serunya, pada setiap dessert yang ada terdapat informasi tentang makanan-makanan yang ditampilkan. Seperti alasan mengapa bagian tengah donat berlubang dan sebagainya.
2. The Museum of Bad Art
Siapa sangka museum lukisan hanya menampilkan gambar bagus. Di galeri ini juga memajang hasil karya seni yang dianggap jelek lo. Museum yang didirikan Scott Wilsonpada pada 1994 ini untuk menghargai karya para seniman yang gagal dengan cara yang mewah. Ia mengumpulkan karya seni yang terbuang.
3. Museum Hair Avanos
Museum yang terletak di Kanada itu menyimpan sekitar 16 ribu jenis rambut yang diambil dari 16 ribu perempuan di seluruh dunia. Museum ini dibuat 30 tahun lalu oleh seorang pembuat tembikar bernama Chez Galip. Saat salah satu teman perempuan Galip mennggalkan Avanos, sahabatnya memotong rambut dan meletakan di tembikar karya Galip guna mengurangi rasa sedihnya. Sejak itu, setiap perempuan yang mengunjungi toko Galip ikut memotong rambut dan menempelkannya di dinding.
4. Museum Kunstkamera
Museum yang berdiri sejak 1726 itu merupakan museum pertama di Rusia. Isinya akan membuat semua orang ngeri, karena memperlihatkan berbagai jenis makhluk hidup yang lahir dengan kondisi tidak sempurna. Semua mahkhluk hidup itu diawetkan dalam toples-toples kaca. Terdapat hewan yang berkepala dua, ada pula bayi dengan struktur tubuh tidak lengkap lo.
5. Royal Mummy Room
Di Museum ini kamu bisa melihat jejak-jejak sejarah Mesir yang berisi mumi atau mayat yang diawetkan dari 27 kerajaan Firaun. Salah satu muminya diduga mumi Firaun yang tenggelam di Laut Merah. Selain koleksi mumi, museum ini juga menyimpan berbagai artefak yang berasal dari periode tahun 1550-1069 SM, seperti patung, meja, hingga sarkofagus. Ada juga koleksi kuburan Firaun Thutmosis III, Thutmosis IV, Amenophis II, dan masih banyak lagi.
6. Museum Medieval Instrument
Museum yang berada di Benteng Petropavlovsk di Kota St Petersburg, Rusia ini berisi alat untuk menyiksa dan deskripsi metode paling ganas yang dilakukan semasa abad pertengahan. (Wan/M-3)
Jika mengalami perundungan, aku tidak boleh diam saja. Pun sebaliknya, jika melakukan perbuatan itu, aku harus menyesali, minta maaf, dan berhenti melakukannya.
Dalam Youth Center Fun Swimming Competition yang digelar di Gelangang Renang Jakarta (GRJ) Youth Center, Jakarta Timur, perenang usia TK sampai SMA sama-sama bisa unjuk gigi.
Sobat Medi bernama Azka diajari waspada penculikan dengan dibuatkan simulasi oleh orangtua. Kakak sepupunya berpura-pura menjadi orang asing yang mengajak dia pergi.
Menyandang tunadaksa, Ken Zahra Husniah mampu menjadi atlet boccia berpretasi. Sementara itu, Raden Lyra yang menyandang tunagrahita sudah berlaga di ajang renang.
Upacara bendera dengan mengenakan pakaian adat dan perlombaan tradisional membuat para sobat Medi belajar budaya Tanah Air.
Di era medsos sekarang ini, lagu anak juga harus menarik minat orang untuk membawakannya lagi agar bisa dikenal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved