Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
TAICHING: Goresan-goresan penuh warna yang dibuat menjadi gambaran perdamaian dunia.
TANGAN-tangan kecil itu secara perlahan menggoreskan aneka warna pada selembar kertas putih. Ada yang menggunakan pensil warna, krayon, ataupun cat air.
Ada yang menggambar Candi Borobudur, burung merpati, bendera aneka negara, dan masih banyak lainnya. Sebenarnya mereka sedang apa ya Sobat Medi? Ternyata teman-teman kita yang berusia 11-13 tahun ini tengah mengikuti Peace Poster Contest (PPC) 2019 di Lippo Mall Puri, Jakarta, pertengahan Oktober lalu.
Ya tidak salah, para Sobat Medi ini ditantang mengartikan perdamaian melalui lukisan lo. Menurut ketua panitia PPC 2019 Ibu Julia Hadi Wageneer lukisan itu merupakan bahasa pemersatu. Karena kita bisa menuangkan gagasan dalam aneka warna di selembar kertas.
"Lomba poster itu sebenarnya merupakan langkah awal untuk mengenalkan konsep perdamaian kepada anak-anak di rentang umur 11 sampai 13 tahun agar supaya mereka mulai memahami apa itu perdamaian bagi mereka dan dunia," ujar Ibu Julia.
"Kami akan melihat pertama orisinalitasnya, estetikanya, dan terpenting apakah ekspresi perdamaian itu tergambar dalam karya," tambahnya.
Di ajang tahunan ini, tema yang diangkat, A Journey of peace atau perjalanan menuju perdamaian. Sebanyak 458 peserta dari berbagai sekolah, sanggar, dan komunitas di Jabodetabek mengikuti kompetisi ini. Wuah menarik ya sobat. Mau tahu hal-hal terkait pedamaian lainnya? Ikuti Medi ya.
Persatuan Bangsa-Bangsa
Tahukah Sobat Medi ada lembaga yang dibuat untuk menjaga perdamaian dunia? Lembaga itu dibentuk karena banyaknya perang dan pertikaian dunia yang memakan banyak korban.
Melihat kondisi itu, para pemimpin dunia akhirnya sepakat untuk berkumpul dan menghentikan perang yang berkecamuk. Tepat pada 24 Oktober 1945 akhirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibentuk guna mendorong kerja sama internasional dan perdamaian dunia.
Nah markas PBB ini terletak di New York Amerika Serikat. Tapi, ada sejumlah kantor utama lainnya yang terletak di beberapa negara lain, seperti Jenewa, Nairobi, dan Wina.
Jadi sebenarnya apa saja tugas dari PBB? Berikut Medi rinci ya sobat.
1. Menjaga perdamaian dan keamanan dunia,
2. Menjalin hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM)
3. Membina kerja sama internasional
4. Melawan segala macam bentuk kegiatan yang mengancam perdamaian dunia
5. Menyalurkan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik.
Lambang
Sobat Medi tahu kah kalau lambang perdamaian dunia itu ada banyak. Berikut Medi rangkum beberapa ya...
* Hari Perdamaian Internasional dirayakan setiap tanggal 21 September setiap tahunnya. Hari Perdamaian Perdamaian Dunia pertama kali diperingati pada 1982.
* Lonceng Perdamaian Jepang adalah lambang perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dipasang pada 24 November 1952, lonceng tersebut merupakan sebuah hadiah resmi dari Negara Jepang kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 8 Juni 1954.
* Gong Perdamaian Dunia merupakan simbol perdamaian dunia yang dibuat di Kabupaten Jepara, Indonesia. Gong itu disebarkan untuk 202 Negara. Gong perdamaian dunia pertama kali dipukul Presiden Megawati di Bali, pada 31 Desember 2002 untuk memperingati tahun baru dan perdamaian dunia.
* Burung merpati yang membawa daun zaitun juga menjadi lambang perdamaian. Lambang ini diambil dari cerita Nabi Nuh yang membuat perahu besar guna menghadapi air bah.
* Lambang lainnya ialah simbol pelucutan senjata nuklir oleh gerakan antiperang. Simbol ini dibuat Gerald Holtom pada 21 Februari 1958 yang diambil dari semapur untuk huruf N dan D, yang merupakan singkatan dari nuclear disarmament atau pelucutan senjata nuklir. Pada sandi semapur ini huruf N dilambangkan dalam posisi V terbalik dan D berupa garis vertikal yang dibentuk dua bendera.
SUARA ANAK
Beberapa teman yang ikut dalam kompetisi itu mengaku senang ikut kompetisi PPC tahun ini, mereka juga sudah mempersiapkan diri untuk ikut lomba jauh-jauh hari. Empat orang di antaranya adalah Stefany, 11, Zufisya, 13, Roger, 12, dan Claudia, 11. Mereka ingin berbagi pengalaman mengikuti lomba Peace Poster Contest 2019 pada kita semua. Berikut petikan wawancaranya:
Stephany
11 tahun
SD Ipeka Pluit
Saya sedang menggambar tentang perdamaian dunia. Di sini saya menggambar Candi Borobudur, terus ini ada lambang dari Singapura terus ini ada Menara Octa House Australia, terus ini ada Menara Eiffel, dan Monas, ini semua merupakan gambar tentang perdamaian. Menurut saya perdamaian itu adalah tidak ada perpecahan, semua orang gembira, dan selalu sejahtera.
Zufisya
13 tahun
Sanggar Lukis Dunia Gambar Tangerang
Saya menggambar tentang Journey of Peace. Tentang perjuangan menuju perdamaian. Ini lebih tentang yang jahat menjadi baik. Perdamaian itu penting sih buat seluruh dunia, biar ke depannya semua orang jadi senang, bisa tersenyum, dan tidak ada anak-anak yang menangis lagi. Jadi semuanya bahagia.
Di sini saya menggambar tentang kejadian-kejadian bencana di dunia seperti kemiskinan, gunung Meletus, bencana alam. Terus yang sebelah sini tentang persatuan seluruh dunia gitu.
Roger
12 tahun
SMP Budi Agung, Pejagalan
Menurut saya perdamaian itu artinya tidak ada perang, perang itu menyebabkan banyak korban berjatuhan, makanya saya menggambar tentang dunia tanpa ada perang.
Ini adalah gambar bumi, saya menggambar bumi sebagai lambang dunia tanpa ada perang, terus ini juga ada gambar tangan yang artinya damai.
Claudia
11 tahun
SDK Penabur
Saya sedang menggambar proses perdamaian dunia, gambar ini menceritakan tentang proses perdamaian, di sini ada bapak-bapak, ini adalah Mahatma Gandhi, seorang tokoh yang mengupayakan perdamaian. Lalu ada gambar anak perempuan yang tersenyum karena senang.
Jika mengalami perundungan, aku tidak boleh diam saja. Pun sebaliknya, jika melakukan perbuatan itu, aku harus menyesali, minta maaf, dan berhenti melakukannya.
Dalam Youth Center Fun Swimming Competition yang digelar di Gelangang Renang Jakarta (GRJ) Youth Center, Jakarta Timur, perenang usia TK sampai SMA sama-sama bisa unjuk gigi.
Sobat Medi bernama Azka diajari waspada penculikan dengan dibuatkan simulasi oleh orangtua. Kakak sepupunya berpura-pura menjadi orang asing yang mengajak dia pergi.
Menyandang tunadaksa, Ken Zahra Husniah mampu menjadi atlet boccia berpretasi. Sementara itu, Raden Lyra yang menyandang tunagrahita sudah berlaga di ajang renang.
Upacara bendera dengan mengenakan pakaian adat dan perlombaan tradisional membuat para sobat Medi belajar budaya Tanah Air.
Di era medsos sekarang ini, lagu anak juga harus menarik minat orang untuk membawakannya lagi agar bisa dikenal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved