Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Studi: Nenek Moyang Semua Manusia Diyakini Berasal dari Bostwana

Bintang Krisanti
29/10/2019 13:55
Studi: Nenek Moyang Semua Manusia Diyakini Berasal dari Bostwana
Warga Suku Khoe San. Suku yang hidup di Gurun Kalahari, Afrika ini diyakini sebagai keturunan langsung manusia modern awal.(Getty Images/ Daily Mail)

PENELITIAN tim ilmuwan Sydney University terhadap DNA 1200 orang Afrika, termasuk suku asli terpencil, dipercaya menyibak asal nenek moyang manusia. Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Vanessa Hayes dan diterbitkan di Journal Nature itu menangkap jejak adanya nenek moyang yang sama yang mengarah berasal ke suatu daerah bernama Makgadikgadi di Bostwana. 

Penelitian terhadap DNA orang Afrika sendiri dipilih berdasar temuan yang sudah jamak selama ini yakni bahwa manusia modern dipercaya berasal dari Afrika. Manusia modern tersebut muncul pada 200 ribu tahun yang lalu.

Untuk mendapatkan jejak DNA yang akurat dan paling orisinil dari manusia modern, Profesor Hayes termasuk juga meneliti DNA suku Khoe San. Suku ini tinggal terpencil di Afrika dan diyakini sebagai keturunan paling dekat dengan manusia modern awal tersebut. Suku ini masih hidup dalam komunitas yang tertutup di wilayah Gurun Kalahari sehingga DNA mereka masih relatif murni. Di sisi lain, manusia di berbagai belahan dunia memiliki kekerabatan DNA dengan manusia suku Khoe San.

Dari situ diyakini jika, nenek moyang manusia berasal dari akar yang sama dengan Khoe San dan baru setelahnya menyebar ke penjuru dunia. Penelitian DNA Khoe San sendiri mengarahkan Prof. Hayes ke asal daerah bernama Makgadikdadi-Okavango yang berupaya wilayah lahan basah. Manusia modern awal diyakini hidup di wilayah yang dikatakan ibarat surga itu hingga 70ribu tahun.

"Awalnya di sana ada danau yang sangat besar. Ketika manusia modern tiba di sana, danau itu mengalami perubahan, yakni terpecah-pecah sehingga menjadi lahan dengan banyak badan air (lahan bahas," jelas Hayes dilansir Daily Mail, Selasa (29/10).

Suburnya wilayah tersebut juga ditandai dengan adanya wilayah hijau yang dibentuk dari beragam vegetasi, di antara wilayah-wilayah perairan tadi. Dengan begitu manusia dapat bermigrasi dari utara ke timur maupun dari selatan ke barat di area lahan basah yang totalnya dua kali lebih besar dari Danau Victoria yang membentang di Uganda dan Tanzania.

Kenikmatan hidup manusia di sana berubah pada 130ribu tahun lalu akibat adanya perubahan rotasi bumi. Perubahan itu membuat kekeringan yang parah yang akhirnya menyebabkan manusia modern bermigrasi. Dari situlah persebaran manusia ke penjuru bumi dimulai.
 
 Migrasi pertama ke arah timur laut dan gelombang kedua ke barat daya. Mogran gelombang kedua ini yang terus berkembang dan populasinya tumbuh dengan stabil. (M-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya