Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DUA wayang itu perlahan ditancapkan pada sebuah papan dengan posisi berhadapan. Tak lama, sang dalang memainkan tangan setiap wayang seraya mengganti-ganti suara sehingga mirip makhluk yang memang sedang berkomunikasi.
Tak lama, tangan mungil si dalang ini cekatan menggerak-gerakan wayang, terkadang melempar wayang sebagai ekspresi karakter wayang sedang bertarung. Wah hebat kan sobat Medi?
Kemampuan memainkan wayang ini dipamerkan semua peserta Festival Dalang Bocah 2019 akhir September di Candi Bentar, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Keterampilan memainkan wayang itu menjadi penilaian juri untuk menentukan pemenangnya lo sobat.
Ya, festival ini memang menguji kemampuan dan kelihaian para dalang bocah yang dibagi menurut dua kategori usia, kategori A (usia 8-11 tahun) dan kategori B (usia 12-15 tahun). Mereka dituntut tampil percaya diri di depan banyak orang lo. Tak hanya itu, penyelenggara Persatuan Pendalangan Indonesia (Pepadi) mengatakan acara ini merupakan ajang mencari bakat atau bibit-bibit dalang yang mumpuni untuk regenerasi seniman pendalang.
"Acara ini bertujuan merangsang belajar mendalang agar regenerasi dalang tetap terjaga, sebagai ajang silaturahim dalang bocah seluruh Indonesia.
Selain itu, juga untuk memupuk persaudaraan dan kemampuan mendalangnya serta menjaring bibit-bibit generasi dalang masa depan," kata Ketua Umum Pepadi Pusat, Pak Kondang Sutrisno.
Festival ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahun lo. Tahun ini ada 31 dalang bocah potensial pilihan dalang terbaik dari tiap-tiap Pepadi provinsi di seluruh Indonesia. Seru ya Sobat? Yuk cari tahu lebih banyak! (M-3)
Jika mengalami perundungan, aku tidak boleh diam saja. Pun sebaliknya, jika melakukan perbuatan itu, aku harus menyesali, minta maaf, dan berhenti melakukannya.
Dalam Youth Center Fun Swimming Competition yang digelar di Gelangang Renang Jakarta (GRJ) Youth Center, Jakarta Timur, perenang usia TK sampai SMA sama-sama bisa unjuk gigi.
Sobat Medi bernama Azka diajari waspada penculikan dengan dibuatkan simulasi oleh orangtua. Kakak sepupunya berpura-pura menjadi orang asing yang mengajak dia pergi.
Menyandang tunadaksa, Ken Zahra Husniah mampu menjadi atlet boccia berpretasi. Sementara itu, Raden Lyra yang menyandang tunagrahita sudah berlaga di ajang renang.
Upacara bendera dengan mengenakan pakaian adat dan perlombaan tradisional membuat para sobat Medi belajar budaya Tanah Air.
Di era medsos sekarang ini, lagu anak juga harus menarik minat orang untuk membawakannya lagi agar bisa dikenal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved