Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Prihatin akan Stereotip

MI
20/4/2019 23:55
Prihatin akan Stereotip
Sakdiyah Ma'ruf(MI/Ramdani)

DI dalam negeri, Sakdiyah dengan humor-humornya yang memprovokasi tidak jarang mendapat kecaman. Namun, di luar negeri, materi tak lazim dari komika yang memiliki sapaan Diyah itu justru menuai pujian.

Kendati demikian, fenomena itu malah memantik keprihatinan di diri Diyah. Mengapa?

“Di luar negeri, saya mendapat banyak dukungan dan saya berterima kasih atas apresiasi itu. Tetapi justru itu masalahnya. Saya dielu-elukan sebagai ikon perempuan muslimat yang berani bicara melawan fundamentalisme, melawan ekstremisme. Ini sayangnya meneguhkan stereotip betapa tertindasnya perempuan muslim sehingga ada satu saja berani bicara, bisa menjadi ikon,” tuturnya, saat berbincang dengan Media Indonesia.

Diyah bersyukur, paling tidak medium yang dipilihnya memungkinkan ia untuk luwes melontarkan kritik sekaligus ‘meluruskan’ stigma perempuan muslim dari kacamata masyarakat negara Barat.

“Karena platform saya komedian, saya sangat terbuka. Kritik saya terhadap Barat saya sampaikan secara terbuka. Mudah- mudahan dampak kehadiran saya positif, dapat menjadi role model perempuan muslimat, dan meminimalkan anggapan perempuan muslim itu tertindas.”

Keinginannya untuk dapat menjadi teladan yang baik juga tidak terlepas dari peran barunya sebagai seorang ibu dari bayi perempuan yang kini kurang lebih berusia 11 bulan. Sedari dini, Diyah sudah bertekad untuk menanamkan nilai kekeluargan dan kepercayaan diri kepada buah hatinya tersebut.

“Saya ingin menanamkan kepada anak saya, family stick together. Kemudian, you are human. Kita adalah manusia dengan segala kewajiban kepada Allah dan sesama manusia dan takdir kita adalah perempuan. Namun, saya ingin tanamkan, ja­ngan­lah takdirmu sebagai perempuan membatasimu berkarya dan merealisasikan your fullest hu­manity potential,” pungkas perempuan yang mengoleksi ratusan buku di rumahnya itu. (Riz/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya