Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TAICHING: Tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) dikemas menjadi menarik di tangan kedua desainer ini.
KAIN tenun selalu terkesan tebal, berat, dan berwarna gelap. Kesan itu ingin disampaikan Musa Widyatmodjo dalam rancangannya yang ditampilkan pada Indonesia Fashion Week 2019, di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (20/4). Rancangan yang ringan dan mengikuti gerakan model yang menari memberikan kesan berbeda dari tenun.
Guna menunjukkan kesan itu, model yang biasanya berjalan lurus dengan mimik datar, kini berekspresi dengan melemaskan tubuh, meliuk-liukkan tangan, dan menjinjitkan kaki layaknya penari balet. Sesuai dengan tema koleksi, yaitu Ballet of the east.
"Koleksi ini merupakan harmonisasi antara budaya Timur dalam karakter tenun yang kuat dan tebal dengan budaya Barat yang lembut dan gemulai," kata Musa, seusai pergelaran busananya.
Dalam 14 busana yang ditampilkan itu, Musa mengeluarkan busana yang identik dengan kostum balet, yakni memiliki bawahan rok tutu yang dibuat dari bahan tulle tipis. Rok itu dibuat Musa lebih mekar dengan kain tulle yang bertumpuk beberapa warna dan dibuat bergelombang. Sementara itu, bagian atasnya menggunakan kain tenun bermotif dengan warna senada, tetapi dalam beberapa siluet seperti gaun midi dengan v-neck atau dress dengan spaghetti strap di bagian bahu hingga blazer dengan tambahan tulle di bagian ujung lengan.
Untuk mempercantik busananya, Musa menambahkan sulaman, bordir, jelujur, manik, bebatuan, hingga logam.
Lain lagi pada stocking. Musa lebih banyak memilih bahan tulle untuk pelengkap penampilan busananya yang ditampilkan menyerupai celana 3/4 di bawah rok tutunya ataupun sebagai sarung tangan yag dihiasai dengan manik.
Tak hanya busana dengan rok tutu, Mussa pun menampilkan dress midi dengan pita besar pada pundak dan setelan celana yang maih mengusung motif tenun Nusa Tenggara Timur yang kuat. "Tenun ikat bisa dikemas ringan, bisa dipakai anak muda, keseharian yang dapat dipadu padan dengan celana jeans atau t-shirt," lanjut Musa.
Defrico Audy
Di panggung yang sama, Defrico Audy juga menampilkan koleksinya sebanyak 14 desain yang bertajuk Neo Ethnic Urban. Sesuai namanya, desainer lulusan Lasalle Colage Singapore itu membawa motif tenun etnik Nusa Tenggara Timur bergaya kaum urban dengan siluet yang kekinian.
Yang membedakan busananya dengan yang lain, yakni keseluruhan model yang memakai kaca helm dan cermin. "Saya mengemas tenunnya tidak biasa, tapi lebih urban dengan siluet cutting kekinian," kata Audy.
Ia kemudian membuatnya dengan dengan beragam tampilan, seperti crop jacket, gaun asimetris, hingga jumpsuit yang ditambah outer pendek. Beberapa gaunnya pun tampak mewah dan glamor dengan pundak melebar, penggunaan benang emas, hingga tambahan kain tulle yang membuat anggun. "Ciri lain urban adalah cuttingan-nya membuat penampilan tampak pintar," lanjut Audy.
Dari segi motif, Audy mengaku tak berbuat banyak, ia tak mau mengubahnya, ia hanya menambahkan beberapa payet untuk mempercantik dan mempertegas kain. "Nenek moyang kita memiliki seni tinggi. Berhubung kain tenunnya sudah kaya akan motif sehingga detailnya pun sangat minimalis, yaitu payet bambu untuk mempertegas motif kain," ujarnya.
Sementara itu, tampilan sederhana nan simpel dibuat Handy Hartono, yang mengerjakan ready to wear untuk pemakaian sehari-hari.
Terdapat 14 look bertajuk Tenun NTT for the World yang memang terdiri atas crop jaket dan celana palazo yang tengah tren belakangan ini.
Warna-warna pada motif kainnya pun beragam sehingga menonjolkan kesan sederhana yang kuat. "Dengan potongan sederhana tentu membuat anak muda ingin memakainya di beragam acara," tutup Handy. (M-3)
Dengan tema “Connecting The Archipelago”, Urbahn mempresentasikan karya yang menggambarkan Indonesia sebagai inspirasi, bukan sekadar lokasi.
Poster: Desain Kreatif dan Pentingnya dalam Promosi, Desain menarik perhatian, pesan efektif tersampaikan. Tingkatkan visibilitas merek Anda sekarang!
KOLEKSI Ramadan menghadirkan gaya desain yang berfokus pada ornamen bunga sebagai simbol kebahagiaan dan mendukung kepercayaan diri penggunanya saat bersilaturahmi.
DALAM kerja sama unik dan menginspirasi, Ascott Jakarta berkolaborasi dengan Sparks Fashion Academy (SFA), sekolah fesyen bergengsi.
Saat ini mahasiswa, termasuk di bidang fesyen, membutuhkan persiapan lebih matang untuk bisa terjun ke ranah profesional.
SEBAGAI salah satu produsen cat terkemuka, Mowilex memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan Bintaro Design District (BDD) 2024.
MEMILIH kain tenun yang asli memang cukup menantang, terlebih apabila kita tidak mengetahui seperti apa tenun asli dan pertama kali membeli tenun asli. Agar tidak tertipu saat membeli tenun
SEJUMLAH daerah di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Selain menjaga kesehatan, kita juga perlu memilih pakaian yang nyaman saat musim hujan.
DESAINER Indonesia Dian Pelangi akan menghadirkan koleksi busana terbarunya dengan menggunakan material kain wastra khas Palembang, Sumatera Selatan pada IN2MF di Paris
Para ilmuwan di University of Massachusetts Amherst telah mengembangkan lapisan fleksibel berbasis kapur yang dapat diterapkan pada kain untuk mendinginkan tubuh.
KAIN motif terbaru Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat yakni Rambatan Senggani yang memadukan unsur akar keladi air, bunga cengkodok, sekek yang dihiasi dengan gelombang memiliki filosofi
Desainer Indonesia Wilsen Willim kembali mengejutkan industri mode dengan koleksi terbarunya yang bertajuk "Lintas Waktu".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved