Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
MEMILIH kain tenun yang asli memang cukup menantang, terlebih apabila kita tidak mengetahui seperti apa tenun asli dan pertama kali membeli tenun asli. Agar tidak tertipu saat membeli tenun, kamu bisa mengecek beberapa hal berikut saat membeli tenun asli.
Berikut beberapa hal yang bisa dilihat dan diamati saat membeli tenun asli dengan tepat, seperti disampaikan oleh desainer Wignyo Rahadi, yang merupakan pendiri Tenun Gaya yang berlokasi di Sukabumi dan dilansir dari sumber lainnya.
1. Beli yang Sudah Dicuci
Kain tenun perlu dirawat dengan baik termasuk dalam proses pencuciannya. Kain tersebut tidak boleh disamakan proses pencuciannya dengan pakaian lainnya.
Oleh sebab itu, saat kamu membeli kain tenun, sebaiknya kamu menanyakan dan memastikan terlebih dahulu apakah kain tersebut sudah dicuci atau tidak.
"Kalau mau beli kain tenun, belilah yang sudah dicuci karena menghindari risiko kain kusut dan luntur," ungkap Wignyo, saat ditemui Media Indonesia di Tenun Gaya, Sukabumi, hari ini.
2. Tekstur Kain
Tenun asli yang dibuat dengan proses manual bulan mesin, akan membuat tenun asli cenderung tidak sama kepadatannya. Sehingga kamu akan menemukan bagian yang kurang rapat, benang keluar, atau satu dua benang kendor. Hal tersebut wajar.
Benang keluar atau kendor tersebut digunting agar rapi, tetapi bekas seperti benang putus akan tetap ada apabila dilihat dengan cermat.
3. Harga
Harga kain tenun asli lebih tinggi karena proses menenun menggunakan alat manual dengan tenaga, biaya bahan baku, hingga waktu pembuatan lebih lama.
4. Corak Motif
Selanjutnya adalah corak motif tenun asli tampak kurang rapi. Pada permukaan kain, terlihat susunan benang tidak terlalu pas dan rapi. Sebab, tenun asli dibuat manual dengan tangan, tidak menggunakan mesin. (M-4)
WALI Kota Sukabumi Ayep Zaki, menghadiri Rapat Sosialisasi dan Koordinasi Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2026.
PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Temuan ini diyakini menjadi bukti kuat bahwa wilayah Gunung Tangkil dulunya merupakan bagian dari jalur perdagangan maritim antara Nusantara dan Tiongkok.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved