Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat kinerja Perseroan yang semakin cemerlang. Hal ini terlihat dari profitabilitas Perseroan yang kian meningkat. Pada sepanjang semester I/2019 laba bersih tumbuh hingga 27,4% dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Sepanjang semester I/2019, dengan pendapatan konsolidasi yang tumbuh 7,7% Perseroan berhasil mencatat laba bersih yang meningkat signifikan hingga 27,4%. Hal tersebut menunjukkan kinerja Perseroan yang kian sehat dengan profitabilitas yang semakin baik karena Perseroan mampu menghasilkan persentase pertumbuhan laba bersih yang jauh di atas persentase pertumbuhan pendapatan. Ini akan menjadi faktor penting bagi sustainability perusahaan di masa mendatang,” ungkap Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah di Jakarta, Rabu (31/7).
Telkom mencatat laba bersih di semester pertama 2019 sebesar Rp11,08 triliun. Pendapatan konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp69,35 triliun, tumbuh 7,7% YoY dengan EBITDA (Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization) yang juga mengalami peningkatan sebesar 16,9% menjadi Rp33,12 triliun.
Pencapaian ini tak lepas dari fokus Perseroan terhadap mesin utama pertumbuhan yakni bisnis digital yang konsisten tumbuh dan menunjukkan kinerja positif. Pendapatan bisnis digital meningkat cukup signifikan sebesar 22,6% YoY menjadi Rp48,29 triliun.
Kontribusi bisnis digital juga meningkat menjadi 69,6% dari total pendapatan pada semester I/2019, dimana pada periode yang sama tahun lalu sebesar 61,2%. Pendapatan bisnis digital terdiri dari pendapatan layanan konektivitas broadband sebesar Rp38,7 triliun atau tumbuh 24,4% dan layanan digital sebesar Rp9,59 triliun atau tumbuh 15,6%.
Entitas anak usaha Telkom, Telkomsel yang saat ini tengah fokus terhadap bisnis digital juga menunjukkan kinerja yang semakin baik dengan membukukan Rp45,11 triliun pada pendapatan, Rp24,23 triliun pada EBITDA dan Rp12,71 triliun pada laba bersih dengan pertumbuhan masingmasing sebesar 5,5%, 9,0% dan 8,4% dari periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi operasional, Telkomsel memiliki 167,8 juta pelanggan dengan 66,3% diantaranya atau sebesar 111,2 juta merupakan pelanggan data. Lalu lintas data pun mengalami peningkatan yang meningkat cukup tajam hingga 56,0% menjadi 2.961 petabyte. Untuk mengembangkan infrastruktur digital Telkomsel juga telah membangun 15.117 BTS berbasis 4G pada semester I/2019 ini, sehingga total BTS 4G Telkomsel menjadi sebanyak 71.789 unit. Hingga saat ini, Telkomsel memiliki 204.198 unit BTS dengan 75,4% diantaranya adalah BTS 3G dan 4G/LTE.
Layanan triple play IndiHome turut menunjukkan kinerja yang semakin kuat baik finansial maupun operasional. Pendapatan IndiHome melonjak 61,5% menjadi Rp8,8 triliun. Selain itu, sepanjang tiga bulan terakhir IndiHome berhasil menambah 479 ribu pelanggan baru dengan total pelanggan hingga Juni 2019 menjadi 6 juta atau tumbuh 45,1% dibanding semester pertama tahun lalu. Hal ini sekaligus memantapkan posisi IndiHome sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia.
Belanja modal Perseroan di semester 1/2019 ini sebesar Rp15,1 triliun, dengan alokasi terutama digunakan untuk membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed broadband. Pada bisnis mobile, belanja modal dialokasi untuk pengembangan kualitas dan kapasitas jaringan 4G serta pengembangan sistem IT. Sementara untuk fixed broadband, belanja modal digunakan untuk pembangunan jaringan akses serat optik ke rumah serta jaringan backbone. Hingga pertengahan tahun 2019, Telkom telah membangun tambahan backbone serat optik sepanjang sekitar 2.600 km.
“Semester I/2019 menjadi milestone penting perusahaan, dimana Telkom mampu menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Kami optimis, Telkom dapat terus meningkatkan kinerjanya baik finansial maupun operasional, pada akhir tahun 2019 nanti.” tutup Ririek. (RO/OL-10)
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
Bird mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
DI tengah ketidakpastian global, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2024.
DRMA pada tahun buku 2024 mencapai pertumbuhan laba inti tahun berjalan sebesar 4,2 persen atau naik dari Rp555,81 miliar menjadi Rp579,3 miliar.
Telkom melanjutkan komitmennya dalam mencetak talenta digital unggulan melalui program Digistar Connect.
Stuntinghub merupakan platform digital untuk membantu dalam melakukan pencatatan, pemantauan, dan pelaporan pertumbuhan anak secara berkala.
PT Telkom Indonesia (persero) Tbk (Telkom) resmi membuka Digistar Class Intern Batch 3 Mahasiswa setelah mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari ribuan pendaftar pada periode sebelumnya.
RUPST Telkom yang akan digelar pada 27 Mei 2025 merupakan momen krusial untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan tata kelola perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada 27 Mei 2025 mendatang.
Fitur AI Analytics juga dapat meningkatkan kapabilitas dalam fungsi deteksi seperti sistem pendeteksian orang asing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved