Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TELESKOP luar angkasa Hubble milik NASA berhasil menangkap gambar luar biasa dari sebuah galaksi yang tampak sangat mirip dengan sasaran panah (bullseye).
"Ini adalah penemuan yang terjadi secara kebetulan," ujar Imad Pasha, peneliti utama sekaligus mahasiswa doktoral di Universitas Yale, New Haven, Connecticut, dalam sebuah pernyataan. "Saya sedang melihat survei pencitraan berbasis darat, dan ketika saya melihat galaksi dengan beberapa cincin yang jelas, saya langsung tertarik. Saya harus berhenti untuk menyelidikinya."
Pada kenyataannya, pola mencolok ini terbentuk 50 juta tahun lalu, ketika sebuah galaksi kerdil biru kecil menerobos galaksi besar berbentuk sasaran panah yang secara resmi diberi nama LEDA 1313424, galaksi yang hampir dua kali lebih besar dari Bima Sakti.
Tabrakan antar galaksi memang sering terjadi di alam semesta, tetapi para peneliti menyoroti betapa langkanya satu galaksi dapat melewati pusat galaksi lain secara langsung. Galaksi kerdil biru ini tidak hanya meninggalkan delapan "riak" berbentuk cincin berisi bintang, tetapi juga memicu terbentuknya wilayah baru bagi kelahiran bintang di LEDA 1313424. Hal ini terjadi ketika gas terdorong keluar selama perjalanan galaksi tersebut, bercampur dengan debu, lalu membentuk bintang-bintang baru yang menerangi cincin-cincin tersebut.
Delapan riak yang terlihat Hubble di pemandangan kosmik ini merupakan jumlah terbanyak yang pernah diamati di galaksi mana pun, dan data dari Observatorium W. M. Keck di Hawaii bahkan mengonfirmasi adanya cincin kesembilan. "Ini tidak akan mungkin tanpa Hubble," kata Pasha.
"Kita menangkap momen yang sangat istimewa dalam waktu," ujar Pieter G. van Dokkum, salah satu penulis studi ini dan profesor di Yale. "Hanya dalam jendela waktu yang sangat sempit setelah tumbukan, sebuah galaksi bisa memiliki begitu banyak cincin."
Sebelumnya, astronom hanya mendeteksi maksimal tiga cincin dalam tabrakan serupa. Tim peneliti juga menduga cincin kesepuluh mungkin pernah ada, tetapi kini telah memudar hingga tak lagi dapat dideteksi. Para peneliti memperkirakan cincin tersebut bisa berada tiga kali lebih jauh dibandingkan cincin terluar yang tertangkap dalam gambar Hubble.
Galaksi Bullseye, sebutan populer untuk galaksi ini, juga mendukung prediksi dari model komputasi yang menunjukkan cincin-cincin tersebut berkembang ke luar dari titik tumbukan. "Teori itu dikembangkan dengan harapan bahwa suatu hari seseorang akan menemukan begitu banyak cincin," kata van Dokkum. "Sangat memuaskan bisa mengonfirmasi prediksi lama ini dengan galaksi Bullseye."
Para peneliti meyakini dua cincin pertama di Bullseye terbentuk dengan cepat dan menyebar dalam lingkaran yang lebih lebar. Sementara itu, cincin-cincin berikutnya mungkin terbentuk secara bertahap, karena dampak dari perjalanan galaksi kerdil biru lebih besar terhadap cincin awal.
"Jika kita melihat galaksi ini langsung dari atas, cincin-cincinnya akan terlihat melingkar, dengan cincin-cincin yang lebih rapat di pusat dan semakin renggang seiring menjauh dari pusat," jelas Pasha.
Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut, penemuan ini akan membantu meningkatkan pemodelan tabrakan galaksi, dan tim peneliti berharap lebih banyak galaksi seperti Bullseye akan ditemukan di masa depan.
"Begitu Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman NASA mulai beroperasi, objek-objek menarik akan lebih mudah ditemukan," ujar van Dokkum. "Kita akan mengetahui seberapa langka sebenarnya peristiwa spektakuler seperti ini." (Space/Z-3)
Astronom mengamati peristiwa langka AT2024tvd, saat lubang hitam supermasif di luar pusat galaksi menghancurkan bintang.
Observatorium Sinar-X Chandra NASA mendeteksi retakan pada filamen pusat galaksi yang dijuluki “Si Ular”.
Penemuan ini dicapai dengan bantuan Teleskop Subaru dan teknik lensa gravitasi. Teknik ini bekerja ketika cahaya dari objek yang jauh dibelokkan oleh medan gravitasi dari objek masif
Astrofisikawan Ethan Nadler dari University of California, meneliti kemungkinan halo materi gelap "gelap", yaitu gumpalan materi gelap yang tidak pernah membentuk bintang.
Lubang hitam supermasif yang sebelumnya tidak aktif di pusat galaksi SDSS1335+0728, mendadak menjadi aktif dengan semburan sinar-X luar biasa kuat dan panjang.
Tim peneliti dari Universitas Warwick menemukan sepasang bintang katai putih yang langka dan padat, yang diprediksi akan bertabrakan dalam 23 miliar tahun.
Perseteruan Donald Trump dan Elon Musk memperparah ketidakpastian masa depan NASA.
Kapsul Dragon dari SpaceX memiliki peran vital bagi NASA dalam mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Musk menulis di platform X bahwa SpaceX akan segera mulai menonaktifkan wahana antariksa Dragon miliknya.
NASA menegaskan akan terus berupaya mewujudkan visi luar angkasa Presiden Donald Trump. Ini dilakukan NASA meski Elon Musk telah menghentikan pengoperasian wahana Dragon.
Penelitian terbaru mengungkap ratusan lubang hitam supermasif tersembunyi di balik debu dan gas kosmik.
Teleskop James Webb mendeteksi cincin air beku di sekitar bintang muda HD 181327. Penemuan ini buka peluang baru pencarian kehidupan di luar tata surya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved