Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PENELITIAN baru menunjukkan karbon yang menjadi bahan dasar kehidupan "mengambil jalan panjang" di galaksi, sebelum akhirnya berkumpul membentuk kehidupan di Bumi.
Para ilmuwan di balik penelitian ini menemukan karbon dan elemen lainnya tidak hanya diam di galaksi, setelah terbentuk bintang dan tersebar ledakan supernova.
Sebaliknya, elemen-elemen ini menumpang pada arus kosmik besar yang disebut "medium sirkumgalaksi" yang membawa mereka keluar dari galaksi menuju ruang antar galaksi, dan kemudian kembali masuk untuk menjadi bahan dasar bagi bintang, planet, bulan, dan bahkan kita.
"Pikirkan medium sirkumgalaksi seperti stasiun kereta api raksasa: Ia terus-menerus mendorong materi keluar dan menariknya kembali," kata anggota tim dan kandidat doktor dari University of Washington, Samantha Garza, dalam sebuah pernyataan.
"Elemen berat yang dibuat oleh bintang didorong keluar dari galaksi tempat mereka berasal dan masuk ke dalam medium sirkumgalaksi melalui kematian supernova yang eksplosif, di mana akhirnya mereka bisa tertarik kembali dan melanjutkan siklus pembentukan bintang dan planet."
Keberadaan medium sirkumgalaksi pertama kali diusulkan dalam penelitian yang diterbitkan tahun 2011.
Bukti untuk sabuk konveyor antar galaksi ini diperoleh dari Teleskop Luar Angkasa Hubble dalam bentuk halo oksigen terionisasi panas yang memiliki lebar 500.000 tahun cahaya mengelilingi galaksi pembentuk bintang.
Penelitian sebelumnya ini menyarankan jalur kereta keluar dari galaksi ini didorong oleh aliran keluar galaksi yang meluncurkan elemen-elemen pada kecepatan tinggi. Materi ini kemudian ditarik kembali ke galaksi oleh pengaruh gravitasi galaksi itu.
Awan besar material yang beredar ini, termasuk gas panas yang kaya oksigen, ditemukan tidak ada pada galaksi yang sedang tenang dan telah berhenti membentuk bintang.
Temuan baru ini membangun penelitian awal dengan menyarankan tidak hanya medium sirkumgalaksi kaya oksigen, juga penuh dengan karbon, yang bisa dibilang adalah elemen paling penting yang diperlukan untuk pengembangan kehidupan, meskipun pada suhu yang lebih rendah.
Ini berarti material yang membentuk tubuh Anda adalah pelancong antar galaksi, yang telah ada di luar batas Bima Sakti.
"Kami sekarang dapat mengonfirmasi medium sirkumgalaksi bertindak seperti reservoir raksasa untuk karbon dan oksigen," kata Garza. "Dan, setidaknya di galaksi pembentuk bintang, kami menyarankan materi ini kemudian jatuh kembali ke galaksi untuk melanjutkan proses daur ulang."
Penelitian lebih lanjut tentang medium sirkumgalaksi diharapkan dapat membantu ilmuwan lebih memahami bagaimana daur ulang material yang diperlukan untuk pembentukan benda-benda bintang baru akhirnya berhenti, menghentikan pembentukan bintang.
Ini bisa menjadi faktor penting mengapa pembentukan bintang di galaksi berhenti, yang, seiring bintang terus mati, menyebabkan penurunan populasi bintang seiring berjalannya waktu kosmik.
"Implikasi bagi evolusi galaksi, dan bagi sifat reservoir karbon yang tersedia bagi galaksi untuk membentuk bintang baru, sangat menarik," kata anggota tim dan peneliti dari University of Washington, Jessica Werk. "Karbon yang sama di tubuh kita kemungkinan besar telah menghabiskan waktu yang signifikan di luar galaksi."(Space/Z-3)
Meski tidak sebesar galaksi modern, JADES-GS-z11-0 tergolong matang dan sangat aktif membentuk bintang baru.
Pengamatan terbaru terhadap dua galaksi spiral yang tengah bertabrakan, memberikan gambaran mengenai apa yang mungkin dialami Bima Sakti dan Andromeda.
Para astronom baru-baru ini menemukan salah satu pemandangan paling unik dari masa awal alam semesta, yaitu galaksi yang dijuluki Cosmic Grapes atau “Anggur Kosmik”.
Sebanyak 14 galaksi yang berhenti bentuk bintang setelah Big Bang, berhasil ditemukan astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Dengan mengamati 111 galaksi dari masa awal semesta, JWST berhasil mengungkap proses terbentuknya cakram bintang tebal dan tipis dalam galaksi spiral.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved