Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penemuan Mumi Tupai Berusia 30.000 Tahun di Yukon, Kanada Jadi Sensasi 

Ernest Narus
19/12/2024 07:30
Penemuan Mumi Tupai Berusia 30.000 Tahun di Yukon, Kanada Jadi Sensasi 
Mumi tupai berusia 30 ribu tahun yang ditemukan di Yukon, Kanada.(Yukon Beringia Interpretive Center)

GUMPALAN bulu misterius yang ditemukan membeku di Yukon, Kanada telah diidentifikasi sebagai mumi tupai berusia 30.000 tahun. Para ahli meyakini, makhluk Zaman Es itu mungkin sedang berhibernasi saat kematiannya karena ditemukan meringkuk seperti bola.

Obyek yang berbentuk bola bulu itu ditemukan pada 2018 oleh para penambang di Hester Creek di ladang emas Klondike, wilayah Yukon, Kanada. 

Melansir dari Daily Mail, gumpalan itu diyakini sebagai tupai tanah Arktik yang meringkuk. Spesies ini, lebih mirip tikus tanah modern daripada kebanyakan tupai dan diketahui masih ada hingga kini di wilayah tempat gumpalan itu ditemukan. Para peneliti telah menamai tupai itu "Hester" berdasarkan daerah tempat ia ditemukan.    

Ketika para peneliti pertama kali menemukan tupai yang menggumpal itu, tidak langsung jelas apa itu. 

"Benda itu tidak begitu dikenali sampai Anda melihat tangan-tangan kecil dan cakar-cakar ini, dan Anda melihat ekor kecil, dan kemudian Anda melihat telinga," kata Grant Zazula, paleontolog dari pemerintah Yukon.

Ketika para peneliti menyadari mereka telah menemukan tupai yang terawetkan dengan sempurna, mereka sangat gembira.

Pemerintah Yukon mengatakan, bahwa itu adalah mumi terlengkap yang ditemukan di Amerika Utara, dan hanya penemuan kedua di dunia.

Para peneliti yakin Hester kemungkinan besar sedang berhibernasi saat ia meninggal. Tupai tanah Arktik yang masih hidup meringkuk seperti untuk berhibernasi di dalam sarang bawah tanah, yang sering kali dilapisi sarang berdaun. Para peneliti telah menemukan contoh sarang yang diawetkan ini, tetapi sarang tersebut hampir selalu kosong.   

Para peneliti tidak ingin melepaskan tupai dari bolanya karena khawatir bola itu akan rusak selama proses berlangsung. Oleh karena itu, tupai itu dirontgen oleh dokter hewan setempat yang bernama Jess Heath, untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang seberapa baik bagian dalamnya terawetkan. 

Heath telah meramalkan tulang-tulang tupai itu kemungkinan akan memburuk karena kalsium bocor keluar dari waktu ke waktu, yang kemungkinan berarti bagian dalam bola berada dalam kondisi yang buruk. 

Namun, pemindaian sinar-X mengungkapkan bahwa kerangka tupai itu dalam kondisi sangat baik dan makhluk itu tampak hampir identik dengan tupai tanah Arktik yang masih hidup.

Ladang emas Klondike merupakan tempat yang populer untuk menemukan hewan yang diawetkan. 

Pada Juni 2022 lalu, bayi mamut yang diawetkan dengan sempurna yang juga berasal dari sekitar 30.000 tahun yang lalu ditemukan di sana. Pada 2016, seekor anak serigala yang diawetkan berusia 57.000 tahun ditemukan di wilayah tersebut. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya