Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ASTRONOM menggunakan teleskop luar angkasa Chandra X-ray NASA menyaksikan jet lubang hitam raksasa yang menghantam objek tak dikenal di ruang angkasa. Meskipun astronom sebelumnya telah melihat jet lubang hitam yang menabrak objek kosmik, kejadian ini tampak berbeda dari peristiwa-peristiwa tersebut.
Penemuan ini terungkap dalam bentuk tanda aneh pada jet terang yang menyembur keluar dari lubang hitam supermasif di pusat galaksi Centaurus A (Cen A), yang terletak sekitar 12 juta tahun cahaya dari Bumi. Penelitian baru ini juga mengungkapkan bahwa pada beberapa titik sepanjang panjang jet berskala galaksi ini, partikel energi tinggi dari lubang hitam ini bergerak dengan kecepatan hampir secepat cahaya.
Meskipun jet dari lubang hitam supermasif Cen A telah banyak dipelajari sebelumnya, data Chandra mengungkapkan sesuatu yang baru dan tak terduga mengenai aliran ini.
Tim peneliti menemukan emisi yang terhubung dengan sumber sinar-X berbentuk V yang terang di Cen A. Sumber ini diberi label "C4" dan terletak dekat dengan titik asal jet lubang hitam.
Menurut NASA, "lengan" dari emisi berbentuk V ini memiliki panjang sekitar 700 tahun cahaya. Sebagai perbandingan, itu sekitar 175 kali jarak antara matahari dan bintang terdekat di sistem tata surya, Proxima Centauri.
Apa yang kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui tentang jet lubang hitam ini: Jet dari lubang hitam supermasif tidak berasal dari lubang hitam itu sendiri, melainkan dari sekitar lubang hitam tersebut. Titan kosmik ini menunjukkan karena mereka ditandai dengan batas yang disebut "horizon peristiwa", di mana bahkan cahaya pun tidak cukup cepat untuk lolos. Tidak ada benda bermassa yang bisa bergerak secepat cahaya, yang berarti tidak ada yang bisa melarikan diri dari lubang hitam.
Beberapa lubang hitam dikelilingi oleh awan gas dan debu yang terhimpun menjadi "cakram akresi" yang perlahan memberi makan lubang hitam. Namun, tidak semua materi ini akan jatuh ke dalam mulut lubang hitam pusat, karena lubang hitam adalah "pemakan yang berantakan."
Ini disebabkan medan magnet kuat di sekitar lubang hitam yang dapat mengalirkan materi ke kutubnya. Dari sana, partikel-partikel ini dipercepat ke kecepatan tinggi dan energi tinggi, lalu disemburkan sebagai jet astrofisika yang bisa membentang hingga jutaan tahun cahaya.
Meskipun astronom memiliki gambaran yang cukup baik tentang fisika yang meluncurkan jet dari lubang hitam supermasif di pusat Cen A, mereka tidak tahu objek apa yang telah terkena tembakan jet tersebut. Itu karena objek tersebut terlalu jauh untuk dibedakan secara detail oleh teleskop paling kuat saat ini.
Ini bukan pertama kalinya ilmuwan melihat jet lubang hitam yang menabrak objek di ruang angkasa. Objek-objek target lainnya termasuk awan gas dan bahkan bintang yang malang.
Namun, tabrakan ini berbeda dari peristiwa-peristiwa sebelumnya karena meskipun peristiwa-peristiwa tersebut menghasilkan "blob" berbentuk elips dalam gambar sinar-X, kejadian ini menciptakan struktur berbentuk V.
Tim peneliti sekarang akan berusaha untuk menentukan mengapa tabrakan khusus ini menghasilkan bentuk yang aneh. Penyidikan ini akan dilakukan dengan Chandra, satu-satunya teleskop sinar-X yang saat ini cukup sensitif untuk melihat fitur tabrakan ini. (space/Z-3)
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Dengan mengamati 111 galaksi dari masa awal semesta, JWST berhasil mengungkap proses terbentuknya cakram bintang tebal dan tipis dalam galaksi spiral.
Astronom mengamati peristiwa langka AT2024tvd, saat lubang hitam supermasif di luar pusat galaksi menghancurkan bintang.
Observatorium Sinar-X Chandra NASA mendeteksi retakan pada filamen pusat galaksi yang dijuluki “Si Ular”.
Penemuan ini dicapai dengan bantuan Teleskop Subaru dan teknik lensa gravitasi. Teknik ini bekerja ketika cahaya dari objek yang jauh dibelokkan oleh medan gravitasi dari objek masif
Astrofisikawan Ethan Nadler dari University of California, meneliti kemungkinan halo materi gelap "gelap", yaitu gumpalan materi gelap yang tidak pernah membentuk bintang.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan galaksi unik berbentuk simbol tak hingga yang dijuluki “Infinity Galaxy”.
Peneliti dari University of Sussex menemukan solusi lubang hitam baru berbasis kuantum yang dapat menjadi kunci awal menuju teori gravitasi kuantum.
Tim Ilmuan memperkirakan alam semesta terbentuk di dalam sebuah lubang hitam kolosal, yang berada dalam semesta 'induk'.
Terobosan ilmiah mengungkap lubang hitam Sagittarius A* di pusat galaksi Bima Sakti berputar hampir secepat mungkin.
Penemuan terbaru menggunakan teori medan kuantum memodelkan gelombang gravitasi saat dua lubang hitam berinteraksi tanpa bergabung.
Penelitian terbaru menyoroti kemungkinan pemanfaatan energi dari lubang hitam berputar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved