Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TELESKOP Webb baru-baru ini mengungkap pertumbuhan luar biasa dari lubang hitam purba yang terjadi sangat cepat, bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Bekerja sama dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dan Observatorium Sinar-X Chandra, para astronom telah mengidentifikasi lubang hitam yang tumbuh dengan kecepatan luar biasa, menyerap lebih dari tujuh juta massa matahari dalam waktu 12 juta tahun.
"Lubang hitam ini sedang berpesta," ungkap Julia Scharwächter, salah satu penulis studi, dengan menggambarkan bagaimana lubang hitam itu "melahap" materi di sekitarnya dengan sangat cepat.
Selama bertahun-tahun, masalah tentang pertumbuhan massal lubang hitam awal telah mengundang teka-teki di kalangan astronom. JWST, serta Teleskop Luar Angkasa Hubble, telah mengidentifikasi galaksi yang mengandung lubang hitam dengan massa mencapai ratusan juta hingga miliaran kali massa matahari di alam semesta awal. Namun, mekanisme yang memungkinkan lubang hitam tumbuh begitu besar dalam waktu singkat masih belum terpecahkan.
Lubang hitam yang ditemukan, diberi nama LID-568, pertama kali terlihat dalam survei sinar-X Chandra, yang memantau objek pemancar sinar-X di alam semesta yang jauh. Ketika materi tertarik ke lubang hitam, energi yang dikeluarkan dalam bentuk sinar-X menjadi lebih terang, semakin besar kecepatan akresi. Penemuan ini menunjukkan bahwa LID-568 memiliki laju akresi yang sangat cepat.
Batas teoretis untuk laju pertumbuhan lubang hitam disebut sebagai "batas Eddington," yang menggambarkan keseimbangan antara laju materi yang jatuh ke lubang hitam dan radiasi yang dihasilkannya. Radiasi ini berfungsi sebagai umpan balik, menekan laju akresi. Namun, LID-568 melampaui batas ini dengan tingkat umpan balik yang 40 kali lebih besar dari yang diperkirakan.
Banyak orang bertanya-tanya apakah lubang hitam “purba” ini melanggar hukum fisika. Jawaban dari para ahli tidak harus begitu. Akresi "super-Eddington" seperti yang terjadi pada LID-568 memang memungkinkan, meskipun hanya untuk waktu yang singkat sebelum umpan balik mulai menghambat proses tersebut.
Fenomena ini telah diamati sebelumnya, dan banyak yang menganggapnya sebagai salah satu cara lubang hitam supermasif tumbuh begitu besar dengan sangat cepat.
LID-568 mungkin dimulai sebagai lubang hitam "ringan" dengan massa sekitar 100 kali massa matahari. Tim astronomi memprediksi bahwa lubang hitam ini mulai menyerap materi sekitar 12 juta tahun setelah peristiwa Big Bang, ketika ia berada di pusat awan gas besar yang akhirnya "ditelan" oleh lubang hitam tersebut.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar pertumbuhan massa lubang hitam dapat terjadi selama periode akresi cepat, terlepas dari jenis benih lubang hitam tersebut," kata Hyewon Suh, salah satu peneliti utama.
LID-568 saat ini memiliki massa sekitar 7,2 juta kali massa matahari, jauh lebih besar dari lubang hitam di pusat galaksi kita, Sagitarius A, yang hanya 4,1 juta kali massa matahari. Walau demikian, proses akresi super-Eddington ini bersifat episodik, dan gas panas yang terhembus oleh umpan balik bisa mendingin dan jatuh kembali ke lubang hitam, memberikan kesempatan bagi pertumbuhannya untuk berlanjut. (Z-12)
Sumber: Nature Astronomy, Space
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan galaksi unik berbentuk simbol tak hingga yang dijuluki “Infinity Galaxy”.
Peneliti dari University of Sussex menemukan solusi lubang hitam baru berbasis kuantum yang dapat menjadi kunci awal menuju teori gravitasi kuantum.
Tim Ilmuan memperkirakan alam semesta terbentuk di dalam sebuah lubang hitam kolosal, yang berada dalam semesta 'induk'.
Terobosan ilmiah mengungkap lubang hitam Sagittarius A* di pusat galaksi Bima Sakti berputar hampir secepat mungkin.
Penemuan terbaru menggunakan teori medan kuantum memodelkan gelombang gravitasi saat dua lubang hitam berinteraksi tanpa bergabung.
Penelitian terbaru menyoroti kemungkinan pemanfaatan energi dari lubang hitam berputar.
JWST menangkap citra dua bintang sekarat yang dikelilingi pusaran debu kosmik membentuk pola spiral indah.
Pengamatan Teleskop James Webb mengungkap Europa, bulan Jupiter, memiliki aktivitas geologi dan bukti samudra cair di bawah lapisan esnya.
Para astronom kembali dikejutkan oleh kemunculan objek luar angkasa misterius yang diyakini sebagai pengunjung antarbintang ketiga dalam sejarah manusia
Teleskop luar angkasa James Webb menemukan formasi galaksi yang menyerupai wajah burung hantu.
Teleskop James Webb merilis citra terbaru Bullet Cluster, mengungkap interaksi unik materi gelap dan gas panas dari tabrakan galaksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved