Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Robot Lunak Terinspirasi dari Tokek: Inovasi Revolusioner yang Dapat Amputasi dan Regenerasi Sendiri

Abriel Okta Rosetta
19/10/2024 20:36
Robot Lunak Terinspirasi dari Tokek: Inovasi Revolusioner yang Dapat Amputasi dan Regenerasi Sendiri
Para peneliti di Universitas Yale mengembangkan robot lunak berbahan silikon yang mampu mengamputasi anggota tubuhnya sendiri saat menghadapi rintangan, seperti tokek. (Universitas Yale)

DI laboratorium di Connecticut, ada sebuah robot silikon berukuran telapak tangan menggeliat maju dengan gerakan lembut, mirip dengan ulat. Tiba-tiba, sebuah batu bata jatuh menimpa salah satu kakinya, menjebaknya dalam posisi sulit. 

Dalam hitungan detik, robot itu meninggalkan salah satu kakinya yang terperangkap di bawah batu bata. Robot itu terus bergerak maju, seperti tidak terjadi apa-apa.

Robot ini  bisa mengamputasi anggota tubuhnya sendiri seperti halnya tokek yang dapat melepaskan ekornya saat diserang predator. Robot yang terinspirasi dari tokek ini adalah hasil karya tim peneliti dari Universitas Yale. 

Keunggulan utamanya terletak pada sendi-sendi robot. Bahan pengikat di sendi-sendi tersebut memiliki tekstur kenyal pada suhu ruangan. Ketika dipanaskan, bahan ini menjadi lebih cair, memungkinkan anggota tubuh robot terlepas dengan mudah. 

Menariknya, proses ini juga bisa berbalik. Bagian-bagian tubuh yang berbeda dari robot ini bisa disatukan kembali untuk membentuk mesin modular yang dapat beradaptasi dengan berbagai situasi.

“Kami dapat mengedit fungsionalitas robot sesuai permintaan." ungkap Bilige Yang, seorang peneliti pascasarjana dari Departemen Teknik Mesin dan Ilmu Material di Yale, yang memimpin penelitian ini.

Di laboratorium Yale, beberapa robot bahkan mampu bekerja sama. Tiga robot dapat bergabung untuk menyeberangi celah yang terlalu besar untuk dilalui satu robot saja, memperlihatkan fleksibilitas luar biasa yang dimiliki oleh teknologi ini.

Robot Lunak yang Dapat Berubah Bentuk

Sebagian besar robot modern saat ini terbuat dari material keras seperti logam dan plastik. Namun, belakangan ini, minat terhadap robot lunak yang menggunakan bahan fleksibel semakin meningkat. 

Para peneliti menyatakan fleksibilitas tersebut memungkinkan robot-robot ini untuk menjelajahi ruang sempit, beradaptasi dengan lingkungan yang sulit, dan melakukan tugas-tugas rumit yang tidak bisa dilakukan oleh robot yang kaku.

Robot lunak yang terinspirasi dari tokek ini tidak hanya menawarkan fleksibilitas, tetapi juga kemampuan yang lebih luar biasa, mengkonfigurasi ulang dirinya sendiri. Dengan begitu, robot ini semakin mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan. 

"Ini adalah inovasi yang sangat, sangat menarik yang dapat digunakan di berbagai bidang," kata Yu Jun Tan, asisten profesor dari Universitas Nasional Singapura (NUS) yang tidak terlibat dalam penelitian ini, yang dilansir dari laman CNN.

Menurut Tan, meskipun robot lunak saat ini sudah digunakan untuk tugas-tugas tertentu, seperti memetik stroberi, mereka belum terlalu tersebar luas. Namun, para ahli robotika di seluruh dunia tengah bekerja keras mengembangkan robot-robot lunak dengan inspirasi dari alam. Beberapa di antaranya dirancang untuk membawa obat ke dalam usus manusia, atau menjelajah bawah laut dengan desain yang terinspirasi dari ubur-ubur.

Tan juga mengungkapkan harapannya agar robot yang terinspirasi dari tokek ini bisa dikembangkan. Dengan bahan yang dapat terurai secara hayati, sehingga dampak lingkungan dari bagian tubuh yang diamputasi dapat diminimalisir.

Menurut Bilige Yang, inspirasi utama dari teknologi ini berasal dari alam. “Alam telah mengembangkan solusinya sendiri. Kita benar-benar dapat mengambil inspirasi, daripada harus memulai semuanya dari awal,” ujarnya.

Teknologi robot lunak yang dapat melepaskan anggota tubuhnya ini dapat digunakan untuk misi pencarian dan penyelamatan di medan berbahaya, seperti reruntuhan bangunan, atau bahkan dalam eksplorasi planet di medan yang sulit. 

“Bayangkan jika robot lunak ini sedang menjelajah alam liar, lalu sebagian tubuhnya terperangkap di bawah batu. Bagaimana ia bisa melanjutkan misinya?” tanya Yang.

Tidak hanya sampai di situ, tim peneliti di Yale berencana untuk menggabungkan inovasi ini ke dalam robot-robot lunak lain yang mereka kembangkan, menciptakan sistem modular yang dapat berubah bentuk sesuai tugas yang dihadapi. Salah satu idenya adalah membuat robot yang bisa menambahkan kemampuan baru seiring waktu. Misalnya, robot yang awalnya tidak memiliki daya komputasi yang cukup, dapat mengambil dan mengintegrasikan mikroprosesor tambahan saat dibutuhkan.

“Sekarang kita dapat menyesuaikan robot lunak, setelah robot tersebut siap untuk menjalankan tugasnya,” tambah Yang.

Langkah Selanjutnya: Robot Penyu

Yang dan timnya di Yale saat ini sedang mengerjakan robot baru yang lebih canggih, terinspirasi dari penyu. Robot ini akan mampu bertransisi dengan mulus dari darat ke air, dengan kaki yang bisa berubah bentuk dari tungkai bulat seperti kura-kura menjadi tungkai datar dan fleksibel seperti penyu laut.

Dengan teknologi robot lunak yang semakin berkembang, kita dapat membayangkan masa depan di mana robot-robot ini tidak hanya mampu bertahan di lingkungan yang ekstrem, tetapi juga dapat beradaptasi dengan berbagai situasi, menciptakan solusi cerdas yang terinspirasi dari keindahan dan kecerdikan alam. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya