Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
TEKNOLOGI berdampak besar terhadap industri keuangan di Indonesia, khususnya di Jakarta. Hal ini mendorong transformasi digital serta mengubah cara bank dan lembaga keuangan beroperasi dan berkembang.
"Data center yang andal dan aman, terutama yang berlokasi di Jakarta, memainkan peran kunci dalam transformasi ini," kata Direktur Business & Commercial Bersama Digital Data Centres (BDDC) A Yudha Permana, dalam keterangannya, Selasa (27/8).
Dia menjelaskan dengan semakin besarnya peran teknologi pada era digital, peran data center sebagai fasilitas infrastruktur berstandar tier 3 dan tier 4 menjadi suatu keperluan mendasar. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pertumbuhan kebutuhan infrastruktur internet berkecepatan tinggi dengan latensi rendah, menjadi lebih kritis daripada sebelumnya.
Baca juga : Kebutuhan Data Center di Indonesia Terus Meningkat
Menurut Yudha, ada sejumlah alasan banyak perusahaan besar kini mulai mempertimbangkan data center tier 3 dan tier 4. Data center tier 3, jelas Yudha, dirancang untuk menawarkan tingkat redundansi dan uptime yang tinggi, dan biasanya memberikan ketersediaan sebesar 99,982%. Hal ini bisa memastikan layanan tetap stabil dan andal.
Di sisi lain, data center tier 4 merupakan puncak infrastruktur data center, menawarkan uptime sebesar 99,995%. Fasilitas ini sepenuhnya fault-tolerant, yang berarti mereka dapat menahan beberapa kegagalan tanpa memengaruhi operasi.
"Bagi lembaga keuangan yang menangani transaksi kritis dan data sensitif, data center tier 4 memastikan layanan mereka akan tetap online, bahkan saat terjadi gangguan yang tak terduga," urainya.
Baca juga : Profesional Cloud dan Data Center Hadir di Konvensi Indonesia Cloud & Data Center 2024
Namun, tambah Yudha, ada beberapa data center Jakarta seperti BDDC, sebuah in-town data center di Jakarta, mampu mencapai ketersediaan sebesar 99,999%, meski mereka merupakan data center tier 3 dan tier 4.
"Data center di Jakarta seperti BDDC tidak hanya dilengkapi untuk memenuhi persyaratan ketat dari standar tier 3 dan tier 4, tetapi juga memanfaatkan infrastruktur internet berkecepatan tinggi dengan latensi rendah," ucapnya.
Menurut Yudha, hal itu sangat penting bagi bank dan lembaga keuangan yang memerlukan transmisi data real-time yang cepat dan andal untuk operasi sehari-hari. "Latensi rendah memastikan transaksi keuangan dapat diproses dengan cepat, meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan," bebernya.
Yudha menyatakan pertumbuhan bank digital di Indonesia tidak hanya mencerminkan perubahan kebutuhan konsumen, tetapi juga menekankan pentingnya infrastruktur digital yang kuat dan andal.
"Data center tier 3 dan tier 4 yang kami sediakan menjadi tulang punggung bagi bank digital untuk beroperasi dengan efisiensi dan keamanan yang tinggi," pungkas Yudha. (S-1)
Minimnya literasi teknologi, khususnya dalam hal infrastruktur jaringan, masih menjadi hambatan besar bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Pasar Indonesia yang besar dan terus tumbuh disebut menjadi alasan perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen ini untuk ekspansi bisnis di Tanah Air.
Mesin EDC Android kini tidak hanya melayani transaksi gesek kartu, tetapi juga terintegrasi dengan layanan pembayaran non-tunai seperti QRIS, e-wallet, dan penarikan tunai.
INISIATIF strategis dan upaya transformasi digital dilakukan perusahaan asuransi untuk memberikan dampak nyata bagi nasabah.
Perusahaan-perusahaan di berbagai industri sedang mencari cara untuk membangun platform kecerdasan buatan (AI) yang tepat untuk membantu mereka mengubah data mereka menjadi intelijen.
PEMERINTAH Indonesia telah menandatangani 10 MoU dengan Republik Islam Iran. Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi.
INDONESIA memiliki produk ekspor mineral yang bernilai tinggi yang diburu berbagai negara termasuk Tiongkok (China). Sayangnya Indonesia belum mampu mengolahnya dalam bentuk barang jadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved