Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH serius mewujudkan implementasi sistem transaksi tol non tunai nirsentuh atau multi free flow (MLFF) dalam waktu dekat ini. Percepatan implementasi MLFF ini terlihat dari kebijakan yanh dibuat pemerintah dalam beberapa pekan terakhir.
Setelah menetapkan MLFF dalam proyek strategis nasional (PSN) non-APBN, pemerintah baru saja menerbitkan PP Nomor (PP) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol. Melalui revisi PP Jalan Tol tersebut, MLFF resmi menjadi salah satu sistem transaksi jalan tol di Indonesia.
MLFF merupakan metode baru pembayaran tol yang lebih cepat dan efisien. Kendaraan tidak perlu berhenti atau mengantre di gerbang tol. Sistem tersebut mengidentifikasi kendaraan yang masuk tol sehingga bisa terus melaju dengan kecepatan tinggi.
Baca juga : Kurangi Kemacetan, Pembangunan Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami Dimulai Tahun 2024
Teknologi MLFF yang digunakan di Indonesia adalah sistem Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dikembangkan oleh perusahaan Roatex Ltd asal Hungaria. Sistem yang digunakan oleh konsumen atau pemakai tol melakukan transaksi melalui aplikasi dinamai Cantas di smartphone dan dibaca melalui satelit.
Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengapresiasi langkah progresif yang ditempuh pemerintah. “Terbitnya PP tersebut menjadi landasan hukum sekaligus pelaksanaan sistem MLFF yang dinantikan bukan saja oleh RITS, tetapi juga kalangan industri dan para pemangku kepentingan. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mewujudkan sistem transportasi masa depan demi menuju cita-cita Indonesia Emas 2045," ujarnya dalam media briefing di ajang Intelligent Transport System Asia Pacific Forum 2024 di Jakarta, Selasa (28/5/2023).
Komitmen pemerintah dalam mempercepat implementasi sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh atau multi lane free flow (bukan isapan jempol. Hal ini terlihat dari kebijakan yang dibuat pemerintah dalam beberapa pekan terakhir. Setelah menetapkan MLFF dalam proyek strategis nasional (PSN) non-APBN, pemerintah baru saja menerbitkan PP Nomor (PP) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol. Melalui revisi PP Jalan Tol tersebut, MLFF resmi menjadi salah satu sistem transaksi jalan tol di Indonesia.
Baca juga : Tingkatkan Pelayanan, Kementerian PUPR Lakukan Penilaian Tol Jakarta-Merak dan Serang-Panimbang
Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengapresiasi langkah progresif yang ditempuh pemerintah. “Terbitnya PP tersebut menjadi landasan hukum sekaligus pelaksanaan sistem MLFF yang dinantikan bukan saja oleh RITS, tetapi juga kalangan industri dan para pemangku kepentingan. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mewujudkan sistem transportasi masa depan demi menuju cita-cita Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Lebih lanjut Atilla mengatakan, RITS sebagai badan usaha pelaksana (BUP) program MLFF, telah siap untuk mengimplementasikan sistem tersebut sesuai jadwal yang ditargetkan pemerintah, yaitu mulai kuartal keempat tahun ini. Namun demikian, MLFF berbasis GNSS bukanlah solusi "plug-and-play" yang dapat dioperasikan secara mandiri. MLFF merupakan sistem yang sangat kompleks yang harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari teknologi, regulasi maupun kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Atilla melanjutkan, Indonesia punya potensi besar untuk menjadi negara maju yang ditunjang oleh kekayaan alam maupun demografinya. Namun, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain dalam hal kelancaran transportasi dan logistik. Salah satu penyebabnya adalah kemacetan di jalan tol yang dipicu oleh antrean saat bertransaksi di gardu tol.
Baca juga : BPJT: Ada Denda Bagi Pelanggar Transaksi Tol Nirsentuh
“Mengutip data Bank Dunia pada 2019, kerugian ekonomi di Indonesia akibat kemacetan berkisar 4 miliar dolar AS per tahun. Sementara studi kelayakan yang dilakukan Roatex tahun 2020 menunjukkan, kemacetan di gerbang tol mengakibatkan kerugian ekonomi di Indonesia lebih dari 300 juta dolar AS setiap tahun,” papar Attila.
Menurut Attila, MLFF berbasis GNSS yang dihadirkan Roatex merupakan teknologi terkini yang memungkinkan pengguna membayar tol tanpa harus berhenti, sehingga menjadi solusi mengatasi antrean di pintu tol yang selama ini terjadi. MLFF ini diadopsi dari sistem serupa yang sudah berhasil diterapkan di Hungaria dan sejumlah negara lain, namun disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia serta penggunaan teknologi terkini. “Ini akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pengguna teknologi transaksi tol paling mutakhir di Asia Tenggara,” imbuh Attila.
Berbeda dengan teknologi pembayaran tol lainnya, MLFF berbasis GNSS ini tidak memerlukan alat pembaca di setiap tempat di jalan tol, sehingga memberikan solusi biaya yang lebih efektif. Pengguna cukup menggunakan aplikasi smartphone bernama CANTAS yang di dalamnya terpasang electronic - on board unit (e-OBU) dan terbaca oleh satelit. ”Implementasi MLFF akan memudahkan pengguna serta meningkatkan profitabilitas operator jalan tol karena mengurangi biaya pengumpulan tol secara besar-besaran,” tandas Attila
Baca juga : Menteri Basuki Targetkan Tol Akses Patimban Rampung 2024
Bukan hanya efiensi waktu dan biaya, penerapan MLFF juga menghadirkan transparansi operasional yang dapat berdampak meningkatnya pendapatan negara serta mengakselerasi transformasi digital di Indonesia. Selain itu, penerapan MLFF juga bermanfaat dari sisi lingkungan dan soial. Selama ini, gerbang tol dan sekitarnya menjadi titik konsentrasi polusi karena banyaknya kendaraan yang berhenti dan mengantre untuk membayar tol.
Dalam kesempatan sama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan Bahwa pemerintah telah melakukan uji coba MLFF di Tol Bali Mandara belum lama ini dan terus dilakukan perbaikan hingga siap dilaksanakan pertengahan tahun ini.
Basuki menyebutkan pemerintah terus membangun jalan tol di seluruh Indonesia termasuk di wilayah IKN Nusantara. “Nantinya semua menggunakan MLFF. Saya yakin masyarakat akan siap dengan sistem MLFF ini,” ujarnya. (H-2)
Kunjungan kerja sekaligus mengisi waktu liburnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Jalan Tol Ibu Kota Nusantara
Peninggalan lain sekaligus saksi bisu banyaknya pembangunan infrastruktur di Indonesia dari Basuki Hadimuljono ialah topi Kementerian PU-Pera.
Peresmian ini merupakan bagian dari upaya percepatan penyerahan infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui pendanaan APBN.
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono menyebut pembangunan landasan pacu atau runway jalur taxi dan apron bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah selesai.
Istana Garuda IKN dan lapangan serta podium bisa digunakan untuk mendukung kegiatan upacara 17 Agustus.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan akan menunggu arah dan usulan yang nanti akan diberikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)
SELAMA dua hari libur panjang dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1447 H, yaitu hari Kamis (26/6) hingga Jumat (27/6), Jasamarga mencatat peningkatan volume lalu lintas (lalin)
Robert Rouw menilai keberadaan jalan tol di Riau, khususnya Tol Pekanbaru–Dumai dan Tol Pekanbaru–Bangkinang, telah membuka akses baru dan mempercepat mobilitas masyarakat maupun logistik.
Pihak HK terus berupaya memberikan pelayanan terbaik guna memastikan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh pengguna JTTS selama periode libur ini.
Sejumlah penumpang mobil SUV dengan nomor polisi B 1347 WYS tejah berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.
Pembangunan jalan tol Semarang-Demak Seksi 1 senilai Rp10,9 triliun tersebut juga akan berfungsi sebagai tanggul laut (Giant Sea Wall) yang mampu menahan air rob.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengaku pihaknya tidak dilibatkan dalam proses penetapan kebijakan pemerintah soal pemberian diskon tarif tol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved