Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tanah Keraton Yogyakarta Disewa Rp Rp160 Miliar selama 40 Tahun untuk Jalan Tol

Ardi Teresti
25/7/2025 15:25
Tanah Keraton Yogyakarta Disewa Rp Rp160 Miliar selama 40 Tahun untuk Jalan Tol
Ilustrasi(Antara)

LAHAN seluas sekitar 320.000 meter persegi milik Keraton Yogyakarta disewakan dengan skema jangka panjang untuk proyek jalan tol. Pemerintah pun sepakat menyewa lahan tersebut dengan harga Rp12.500 per meter per tahun, atau setara Rp500.000 per meter untuk jangka waktu 40 tahun.

Total nilai sewa mencapai Rp160 miliar. Seluruh lahan yang disewakan ini berstatus Sultan Ground (SG).

Beberapa bidang sebelumnya merupakan tanah anggaduh kalurahan (hak adat yang diberikan oleh Keraton untuk mengelola dan memungut/mengambil hasil dari Tanah Keraton) Namun, hak anggaduh tersebut telah dikembalikan secara resmi kepada Keraton, sehingga secara administratif seluruh bidang kini berstatus murni Sultan Ground.

Penghageng II Panitikismo, KRT Suryo Satriyanto menjelaskan bahwa pengembalian hak anggaduh ini menjadi syarat penting agar proses sewa tidak menimbulkan tumpang tindih administratif. 

“Agar tidak terjadi kesalahan dalam administrasi sewa, maka hak anggaduh dari kalurahan terlebih dahulu dikembalikan kepada Kraton. Setelah itu, baru disusun skema sewa yang sah secara hukum dan adat,” terang dia dalam siaran pers, Jumat (25/7).

Sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi, Keraton memberikan kompensasi tahunan kepada kalurahan yang mengembalikan hak anggaduh

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Roy Rizali Anwar, memastikan bahwa seluruh biaya sewa ditanggung oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). “Masuk ke investasinya BUJT Rp160 miliar untuk 320 ribu meter persegi, selama masa konsesi,” kata Roy di Jakarta, Senin (21/7).

Lahan SG tersebut digunakan untuk dua Proyek Strategis Nasional (PSN): Jalan Tol Solo–Yogyakarta–Kulon Progo dan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen. Untuk proyek Tol Solo–Yogyakarta–Kulon Progo, lahan yang digunakan mencapai 245.302 meter persegi, terdiri dari 177 bidang tanah desa dan 17 bidang Sultan Ground. Proyek ini terbagi dalam tiga tahap.

Ruas Klaten–Prambanan telah selesai dikerjakan dan kini beroperasi tanpa tarif. Sementara itu, ruas Prambanan–Purwomartani telah dikerjakan sekitar 78,93%. 

Ruas lainnya, seperti Purwomartani–Maguwo dan JC Sleman–Trihanggo, masih masih dibangun. Seluruh tol itu ditargetkan bisa beroperasi penuh pada 2028.

Ia juga menjelaskan, Jalan Tol Yogyakarta–Bawen memanfaatkan lahan seluas 75.440 meter persegi, terdiri dari 90 bidang tanah desa dan 8 bidang Sultan Ground. Jalan tol sepanjang 75,12 kilometer ini terbagi menjadi enam seksi, menghubungkan Yogyakarta hingga Bawen melalui Borobudur, Magelang, Temanggung, dan Ambarawa. (AT/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya