Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Persepsi dan stigma negatif begitu kental ketika diasosikan dengan kata penjara atau lembaga pemasyarakatan (lapas). Menyeramkan, kejahatan dan serba hitam adalah hal-hal yang biasanya dianggap melekat dengan lapas. Ditambah lagi, di era digital saat ini, penyebaran hoax dan konten negatif semakin menguatkan stigma negatif tersebut. Menyikapi kondisi tersebut, Prayer Manik, Kepala Lapas Kelas I Cipinang membekali para pegawai dengan pemahaman literasi digital untuk membangun persepsi serta menyebarkan positif terkait instansi pemerintah tersebut.
Baca juga : Literasi Digital Tumbukan Budaya Bijak Bersosial Media
"Banyak yang menganggap lembaga pemasyarakatan adalah tempat buangan. Image yang langsung muncul serba tidak baik, hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas, pemberontakan dan narkoba. Padahal di dalam lapas, kami sekuat tenaga membekali dan menyiapkan para warga binaan untuk bisa kembali terintegrasi ke masyarakat menjadi manusia seutuhnya," papar Prayer Manik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/2).
Untuk membangun awareness masyarakat terhadap situasi tersebut, Prayer menyiapkan internalnya agar dapat menyebarkan informasi yang faktual dan terpercaya dengan memanfaatkan kanal digital. "Mindset harus diubah, dan itu harus dimulai dari kami sendiri. Bicara soal instansi pemerintah berarti tak terlepas dari pelayanan mumpuni di semua lini," lanjut dia.
Saat ini, Lapas Kelas I Cipinang telah melakukan serangkaian transformasi dan inovasi untuk meningkatkan layanan bagi warga binaan. Di antaranya bengkel kegiatan kerja yang lengkap mulai dari workshop batik, kopi, kerajinan tangan (art & craft), bakery hingga digital.
Bahkan semua produk-produk warga binaan Lapas Cipinang telah dipasarkan melalui saluran e-commerce. Kemudian penyediaan layanan bagi disabilitas, peningkatan kualitas makanan warga binaan. "Beragam program dan peningkatan sarana prasarana kami siapkan di Lapas Cipinang demi peningjatan keterampilan dan kemandirian warga binaan. Informasi positif ini yang ingin kami sampaikan di digital khususnya media sosial yang akhi-akhir ini kita lihat dipenuhi oleh amarah dan caci maki."
Baca juga : Pinjol di Kalangan Remaja, Indah Kurniawati: Perlu Literasi Digital dan Keuangan
Rahayuningsih, praktisi media yang menjadi trainer dalam pelatihan literasi digital bagi pegawai Lapas Cipinang menegaskan pentingnya internal untuk dapat mengikuti perkembangan budaya digital untuk membantu instansi atau organisasi tetap relevan, adaptif terhadap perubahan, dan efektif dalam penggunaan teknologi. "Dinamika kehidupan kita saat ini erat sekali dengan perkembangan digital. Bagaimana kita sebagai individu dam instansi tetap menjadi fleksibel dan selalu up to date untuk menjawab tantangan baru sehingga organisasi tidak ketinggalan," tambahnya. (B-4)
Penyitaan berbagai barang terlarang dan berbahaya itu dilakukan saat digelar razia pada Jumat (5/3) malam
Penyeludupan sabu oleh AS diketahui saat kepala regu pengamanan melakukan penggeledahan terhadap warga binaan berinisial CS, 30,
Kasus seorang narapidana yang memproduksi ratusan pil ekstasi menjadi bukti kegagalan lembaga tersebut dalam melakukan pengawasan.
Keputusan peningkatan status perkara karena penyidik menemukan bukti keterlibatan dua pegawai LP. Kuat dugaan keduanya membantu pelarian bandar narkoba asal Tiongkok itu.
Mereka diduga membantu Cai Changpan dalam upayanya kabur pada 14 September lalu.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta kedutaan besar terkait kedua WNA itu.
Sebagian UMKM yang dipimpin perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan literasi digital dan finansial berperan penting untuk membantu mereka.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Gerakan Smartfren 100 persen untuk Indonesia, merangkum berbagai upaya Smartfren untuk meningkatkan literasi digital serta pemanfaatan internet.
Mereka berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menyaring informasi di era digital yang penuh tantangan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved