Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MODAL ataupun pendanaan jadi salah satu hal yang dipertimbangkan dalam membangun usaha. Bukan hanya perbankan, layanan financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending juga menawarkan kredit produktif untuk membangun atau mengembangkan usaha.
Hal itulah yang dimanfaatkan sejumlah pengusaha dalam mengembangkan usaha mereka. Di antaranya, Owner Parfum Hipnoza Hesty Purwadinata, Owner KataLoGue Coffeeshop Proza, dan Owner Allura Nasya.
Baca juga: Fintech P2P Lending Dorong Pertumbuhan dan Inklusi Keuangan Bagi UMKM
Hesty yang juga selebritas ini menyampaikan ia memanfaatkan pinjaman online dari perusahaan fintech P2P lending untuk mengembangkan usaha parfum yang diberi nama Hipnoza.
"Sebenarnya bisa pakai dana pribadi, tapi partner bisnis menganjurkan menggunakan fintech P2P. Setelah berdiskusi, kami sepakat untuk pakai fintech P2P," kata Hesty dalam talkshow inspiratif bertema Pengusaha sukses #UntungAdaFintechP2P, di Jakarta, Kamis (23/11).
Hesty melanjutkan selain membantu permodalan, fintech P2P membuatnya belajar mengenai ilmu keuangan, mulai dari pengelolaan hutang dan aset produktif, hingga pengaturan cash flow bisnis.
Proza, owner KataLoGue Kopi juga senada. Selain menggunakan pinjaman fintech P2P untuk pembukaan gerai-gerai ritel kopi baru, fintech P2P juga membantu pengelolaan keuangan perusahaan yang lebih profesional.
"Terutama bagaimana cara memutar cash flow yang positif dan menjadikan hutang sebagai aset yang produktif," terang dia.
Baca juga: OJK Bakal Bangun Pusat Data Fintech Lending
Sementara itu, Nasya, pemilik brand Allura yang mengembangkan usaha dari hobi simpel hingga menjadi pemimpin di industri fesyen, living, dan kids ini mengaku menggunakan fintech P2P untuk peningkatan volume inventory dan modal kerja agar pertumbuhan bisnis bisa berkelanjutan.
"Saya berharap kolaborasi dengan fintech P2P mampu membuat saya lebih profesional dalam mengatur keuangan," tuturnya.
Pada talkshow tersebut, Financial Planner dan Founder Dayauang Lolita Setyawati membagikan kiat bagi pelaku usaha agar bisa mengelola usaha dengan baik.
Pertama, pisahkan rekening dan buat sistem penggajian. "Sebab, sering terjadi dalam dunia usaha, masih menggabungkan antara rekening pribadi dan rekening usaha. Seharusnya dipisahkan," kata dia.
Kedua, miliki dana darurat untuk pengeluaran per bulan dan juga dana cadangan untuk usaha.
Ketiga, usahakan memiliki asuransi minimal asuransi kesehatan, dan apabila ada anggaran ditambah asuransi jiwa dan asuransi kerugian.
Keempat, agar disiplin membuat catatan dan laporan keuangan mulai dari catatan laba rugi, laporan penjualan, pembelian, hingga persediaan dan neraca.
"Terakhir, carilah alternatif permodalan yakni bisa dengan cara modal sendiri, berkolaborasi dengan investor, atau bisa juga dengan fintech P2P sebagai modal usaha," pungkas Lolita. (RO/S-2)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved