Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BADAN Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo mengakhiri kontrak proyek hot backup satellite (HBS) dengan Konsorsium Nusantara Jaya (KNJ). Pengakhiran lebih awal kontrak HBS ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Satuan Tugas (Satgas) Bakti Kominfo dengan mempertimbangkan efisiensi anggaran, mitigasi risiko, serta tidak ada kerugian keuangan negara.
Proyek HBS dirancang untuk dapat beroperasi sebelum atau paling lambat bersamaan dengan Proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha Satelit Multifungsi Pemerintah (KPBU Satria). Hal ini ditujukan sebagai mitigasi atas risiko apabila terjadi gagal luncur sekaligus menyediakan kapasitas cadangan sebelum Proyek Satria 1 beroperasi secara optimal.
Pada 18 Juni 2023 di Florida AS, Satria 1 berhasil diluncurkan dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju orbitnya di 146 Bujur Timur. Dengan keberhasilan peluncuran tersebut, anggaran HBS akan direalokasikan untuk prioritas perluasan dan peningkatan akses dan konektivitas digital nasional. Hal tersebut mengingat pentingnya Bakti memanfaatkan keterbatasan sumber daya finansial dalam menuntaskan target-target inklusi digital.
Baca juga: Nokia akan Pangkas 14.000 Pekerja karena Permintaan 5G Melambat
Sesuai tugasnya dalam memberikan arahan dan rekomendasi kepada Bakti Kominfo, Satgas mengkaji usulan dan menyetujui pengakhiran lebih awal kontrak HBS setelah aspek urgensi, anggaran, kemajuan kontrak, dan risiko operasional Satria 1 yang meluncur dengan sukses dianalisa oleh manajemen Bakti. Satuan Tugas Bakti Kominfo menerima dan memberi rekomendasi terkait governance, risk and compliance atas pengakhiran kontrak hot backup satellite yang disampaikan oleh Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar pada 19 Oktober 2023.
Satgas juga memastikan bahwa manajemen Bakti melakukan mitigasi risiko atas kebutuhan layanan internet di lokasi-lokasi layanan publik serta mengkordinasikan pengakhiran ini dengan KNJ. Satgas menekankan pentingnya Bakti untuk memedomani aspek tidak ada kerugian negara yang timbul akibat pengakhiran kontrak HBS tersebut.
Baca juga: Amazon Perluas Pengiriman Drone dan Penggunaan Sistem Robotika
"Satu hal yang juga harus jadi pertimbangan ialah kita harus fokus kepada Satria 1 yang akan banyak menyita energi dan tidak boleh gagal dalam pelaksanaannya. Satelit Satria 1 akan segera beroperasi awal 2024 sehingga kita akan sangat sibuk sekali dengan memanfaatkannya secara optimal, baik untuk kapasitas space segment ataupun ground segment. Jangan sampai kita tidak fokus," papar Ketua Satgas Bakti Kominfo Sarwoto Atmosutarno setelah rapat rutin satgas pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Satgas Bakti Kominfo ialah satuan tugas yang dibentuk melalui Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 472 Tahun 2023. Tugasnya melakukan percepatan penyelesaian dan optimalisasi program penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo. Satgas antara lain bertugas memastikan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi seperti penyediaan akses internet di wilayah 3T, pembangunan BTS, penyediaan jaringan serat optik Palapa Ring, penyediaan HBS, dan pengoperasian Satria 1.
Sebagaimana namanya, HBS berfungsi sebagai satelit cadangan jika satelit internet cepat Satria 1 mengalami anomali ketika meluncur. Total nilai proyek HBS mencapai Rp5,2 triliun. Pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah senilai Rp3,5 triliun ditambah cost of money dan akan dikembalikan oleh KNJ. Saat ini Satria 1 sedang dalam perjalanan menuju orbitnya dan diperkirakan dapat dikaryakan pada awal 2024. (RO/Z-2)
Menjelang operasional Vera Rubin Observatory di Cile, para astronom khawatir gangguan cahaya dari ribuan satelit.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), pelopor layanan komunikasi satelit di Indonesia, mengambil langkah penting dalam memperkuat infrastruktur teknologi satelit nasional.
Peraturan Menteri Komdigi Nomor 3 Tahun 2025 bertujuan mendorong iklim investasi yang lebih kuat dan mempercepat adopsi teknologi satelit mutakhir
INVESTASI satelit terbilang tinggi. Di sisi lain, operator global masuk Indonesia, seperti Starlink.
Terdapat 14.904 satelit yang mengorbit Bumi, 60% didominasi Starlink.
PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menghadirkan layanan internet berbasis satelit di Puskesmas Mayau, Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved