Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
CHATBOT artificial intelligence (AI) ChatGPT sempat menggemparkan dunia setelah meraih 100 juta pengguna dalam dua bulan sejak dirilis pada November 2022. Namun, beberapa bulan terakhir tampaknya ChatGPT kehilangan momentum dan mengalami penurunan trafik pengunjung.
Dilansir dari Business Insider, Sabtu, (9/9), Agustus lalu merupakan bulan ketiga berturut-turut dimana jumlah kunjungan bulanan ke situs web ChatGPT di seluruh dunia menurun. Rata-rata waktu yang dihabiskan untuk chatbot OpenAI telah menurun setiap bulan sejak Maret, dari 8,7 menit menjadi 7 menit di bulan Agustus.
Similarweb melaporkan jumlah total kunjungan menurun sekitar 10% pada bulan Juni dan Juli, angka tersebut sedikit menurun di bulan Agustus dengan penurunan 3%. Namun, di Amerika Serikat, kunjungan ke situs web ChatGPT meningkat 0,4% pada Agustus.
Baca juga: Tencent Klaim Kemampuan Chatbot AI Miliknya Sebanding ChatGPT
"Salah satu teori tentang mengapa trafik web ChatGPT menurun selama musim panas adalah karena sekolah libur. Uang akan membantu menjelaskan mengapa tren trafik stabil di bulan Agustus karena anak-anak sekolah di AS kembali ke kelas dalam jumlah yang lebih besar menjelang akhir bulan," tulis Manajer Similarweb, David F. Carr dikutip dari Business Insider, Sabtu (9/8).
Pertumbuhan Tercepat
Sebelumnya, ChatGPT adalah aplikasi dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada dengan mendapatkan 100 juta pengguna setelah dua bulan peluncuran. Selain di sekolah dan kampus, ChatGPT juga digunakan di tempat kerja.
Baca juga: Eureka AI Gandeng Google Cloud untuk Analisis Telekomunikasi
Para karyawan menggunakan ChatGPT untuk menulis kode, melakukan penelitian, dan meningkatkan manajemen waktu. Namun, hype tersebut sempat menurun. Pasalnya, pada Juli, pengguna model terbaru OpenAI, GPT-4, mulai mengeluh kinerja chatbot telah menurun. Sebuah makalah dari akademisi Stanford dan Berkeley menemukan bahwa GPT-4 kurang akurat dalam sejumlah tugas, seperti akurasi 2,4% dalam mengidentifikasi bilangan prima dibandingkan dengan akurasi 97,6% tiga bulan sebelumnya.
(Z-9)
Penggunaan AI seperti ChatGPT dalam pendidikan mengalami perkembangan pesat dan menimbulkan berbagai pandangan dari para pendidik dan pakar.
SEKRETARIS Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali menuntut para guru bisa lebih adaptif dalam memanfaatkan perkembangan zaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Badan perlindungan data Italia, Garante, memberi tenggat waktu hingga akhir April kepada OpenAI untuk memenuhi tuntutan perlindungan data dan privasi.
BADAN pengawas perlindungan data Italia membolehkan lagi ChatGPT beroperasi di Italia akhir April 2023 dengan satu syarat.
Alat kecerdasan buatan generatif kini menawarkan cara yang jauh lebih murah dan lebih cepat untuk membuat konten yang seringkali sulit dibedakan dari informasi otentik.
OpenAI dan Condé Nast mengumumkan kemitraan untuk menampilkan konten dari publikasi terkenal seperti Vogue, The New Yorker, dan GQ melalui ChatGPT dan mesin pencari SearchGPT.
"Cara konvensional saat ujian yakni dengan paper based tetap dapat diandalkan. Bisa dideteksi melalui verifikasi langsung atau ujian tatap muka dan studi kasus."
Pengguna sebaiknya tidak meyakini 100% jawaban-jawaban yang diberikan chatbot sekalipun ia telah didayai AI nan canggih.
KECERDASAN buatan atau artificial intelligence makin merambah sendi-sendi kehidupan.
Shareit Group meluncurkan chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) seperti chat GPT yang pertama di dunia dalam bahasa Indonesia bernama Moss AI.
Google meluncurkan teknolgo kecerdasan buatan bernama Bard. Bard diklaim akan menyaingi ChatGPT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved