Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KONDISI sungai-sungai di Indonesia, khususnya di Jabodetabek dinilai sudah tak memiliki kelas dikarenakan pencemaran yang parah. Demikian diungkapkan oleh pakar Rekayasa Air dan Limbah Cair dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Qomarudin Helmy, MT dalam diskusi Indowater Forum di Jakarta Internasional (JI) Expo, Kemayoran, Jumat (1/9).
Baca juga: Peneliti BRIN Apresiasi Ajinomoto yang Terapkan Industri Hijau
Namun begitu, lanjut Qomarudin dengan teknologi yang ada saat ini, air yang tercemar dapat dijernihkan dan kembali bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. "Salahsatu pilot project yang sedang dijalankan adalah project Citarum Harum. Mudah-mudahan 2025 sudah bisa digunakan kembali oleh masyarakat," ujarnya lewat keterangan yang diterima, Sabtu (2/9)
Baca juga: APK3L, Dinas LHK dan PPLI Gelar Sosialisasi Pengolahan Limbah B3
Dalam kesempatan tersebut, perusahaan pengolah limbah bahan beracun berbahaya (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) yang juga menjadi narasumber dalam diskusi bertema Enhancing Water Security Through Collaborative Stakeholder in Water and Industrial Wastewater Management memaparkan teknologi Evaporator milik PPLI yang mampu mengubah air limbah menjadi jernih dan memenuhi baku mutu sebagaimana diatur kementerian KLHK.
Baca juga: Memprihatinkan, Sungai Krembangan Penuh Eceng Gondok dan Sampah
Narasumber yang juga Manager Reseach and Business Development PPLI, Lely Fitriyani menilai saat ini yang dibutuhkan adalah goodwill dari semua stakeholder baik pemerintah hingga masyarakatnya. "Karena secara teknologi sangat mungkin dilakukan rehabilitasi air tanah maupun sungai-sungai yang tercemar. Tinggal keinginan kuat dari manusianya untuk membenahi dan tidak mencemari kembali. Human habit kita yang harus dibenahi," ujarnya.
Dalam acara itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga memaparkan dalam upaya menekan pencemaran air. Sejauh ini dalam indeks yang dipaparkan Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK Nety Widayati, sudah banyak kesadaran perusahaan untuk menaati regulasi.
Hal ini tampak pada diagram biru sangat dominan yang memiliki arti ketaatan dalam melaksanakan regulasi. "Ini bisa jadi disebabkan karena kewajiban warna biru, menjadi batasan minimum yang dipersyaratkan dalam mendapatkan pinjaman dari perbankan baik di dalam negeri atau persyaratan pengurusan izin lainnya di tingkat internasional," paparnya.
Kegiatan Indowater Forum sendiri merupakan rangkaian kegiatan event Indowater Expo & Forum 2023 yang berlangsung selama tiga hari sejak 30 Agustus hingga 1 September 2023. (H-3)
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pada era modern saat ini, peradaban terbaik untuk Kabupaten Bekasi adalah mengembalikan hamparan sungai sepanjang mungkin tanpa ada yang membatasi.
Para peneliti menemukan lebih dari 15.000 km aliran sungai kuno di Mars, menunjukkan Planet Merah pernah hangat dan basah akibat hujan.
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Rangkaian kegiatan HUT ke-16 KNTI yang dilaksanakan di Pemalang ini diawali dengan Konsolidasi Koperasi yang diikuti oleh Pengurus Koperasi KNTI.
Kondisi sungai saat ini sebagian besar mengalami penyempitan dan pendangkalan dan bahkan menyisakan lebar hanya 2-3 meter.
MENJAGA kelestarian sungai bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved