Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MEDIA sosial menjadi salah satu aplikasi digital yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Meski demikian, intensitas penggunaannya ternyata tidak berbanding lurus dengan keahlian atau kecakapan penggunanya.
Regional Treasurer Member Asian Council for Small Business E Rizky Wulandari mengatakan, ketika bermedia sosial, penting untuk diingat bahwa kata-kata memiliki dampak besar.
Bahasa yang baik membantu menciptakan lingkungan daring yang lebih positif, inklusif, dan menghargai, sehingga dapat berinteraksi dengan cara yang lebih sehat dan bermakna dengan orang lain di platform media sosial. Bahasa dan kalimat yang baik di media sosial berguna untuk menghindari konflik, menciptakan lingkungan yang positif, serta membangun citra diri yang positif.
Baca juga : 5 Cara Mencari Filter di Instagram
“Tips penggunaan bahasa dan kalimat yang baik di media sosial adalah menggunakan bahasa yang sopan, hindari menulis dengan huruf besar, verifikasi sebuah informasi sebelum membagikan ke orang lain, dan jangan menggunakan kalimat yang panjang,” tuturnya dalam workshop literasi digital bertajuk Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak dan Beretika.
Product Manager and Advisor Anwar Sadat menambahkan, dalam bermedia sosial, ada netiket yang harus dipatuhi dan dilaksanakan penggunanya. Netiket adalah etika atau tata cara yang santun saat berinternet.
Baca juga : dr. Richard Lee Raih Omzet Rp8 Miliar dalam 2,5 Jam di Shopee Live, Inara Rusli Minta Tipsnya
Beberapa netiket di media sosial ialah penggunaan bahasa yang sopan, menghormati privasi orang lain, menjunjung tinggi kejujuran, tidak menyebarkan fitnah dan ujaran kebencian, serta memiliki empati dan pengertian.
“Selain itu, periksa kredibilitas sumber informasi yang kita terima atau baca di internet. Lalu, patuhi dan pahami aturan platform media sosial yang digunakan serta kenali mengenai penghormatan terhadap hak cipta,” katanya.
Beretika dalam bermedia sosial, menurut Anwar, dibutuhkan karena media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern.
Popularitas dan penggunaan media sosial yang luas telah mengubah cara manusia berkomunikasi, berinteraksi, dan mendapatkan informasi. Etika yang tepat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan beradab di dunia maya.
“Ingat, waspada terhadap konten yang tidak sopan, kabar bohong atau hoaks, pelanggaran privasi, hak cipta, informasi rahasia, dan perundungan siber,” ucapnya.
I Komang Suartama dari Bidang Kemitraan dan Legal Relawan TIK Provinsi Bali, mengingatkan, ada regulasi yang mengatur aktivitas kita di ruang digital.
Regulasi itu adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Undang-undang ini ditujukan untuk mengatur kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan internet, komputer, dan perangkat elektronik lainnya.
Menurut I Komang, jenis-jenis pelanggaran yang harus dihindari sesuai UU ITE adalah menyebarkan video asusila, judi online, pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan, ujaran kebencian, teror online, meretas akun media sosial orang lain, serta menyebarkan berita bohong.
Adapun manfaat mengenai pengetahuan akan UU ini adalah menjamin kepastian hukum untuk masyarakat yang melakukan transaksi elektronik, mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, mencegah kejatan di dunia maya, serta melindungi masyarakat dari potensi kejahatan siber.
“Tidak ada yang 100% aman di dunia digital. Yang bisa kita lakukan adalah meminimalkan resikonya sekecil mungkin,” ujarnya.
Workshop Literasi Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. (Z-5)
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Australia larang anak di bawah 16 tahun akses YouTube, TikTok, dan media sosial lainnya mulai Desember 2025.
Media sosial adalah teknologi berbasis internet yang memfasilitasi komunikasi dua arah, membangun komunitas, dan berbagi konten antara individu atau kelompok secara real-time.
Dalam video tersebut, istri Arief Muhammad ini memperlihatkan sang suami sebagai sosok ayah dan suami yang penuh kasih sayang kepada keluarga.
Penampilan Hokky Caraka yang dianggap kurang optimal memicu ribuan komentar dari netizen di media sosial.
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved