Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
CHATBOT Google Bard memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan ChatGPT. Hal itu diungkap peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sunu Wibirama. Google Bard memiliki sejumlah kelebihan yakni terkait pembaruan basis data yang digunakan.
“Kalau ChatGPT ini database-nya sampai dengan tahun 2021, sementara Bard ini mengakses sumber data online milik mesin pencari Google sehingga lebih real time,” katanya.
Ia menjelaskan, Google Bard yang berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini merespons perintah melalui teks (prompt) dengan hasil yang natural layaknya manusia serta memiliki intensi sesuai maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan ChatGPT dinilai memberikan respons dalam format yang lebih formal.
Baca juga: ChatGPT Mampu Jawab Soal Ujian Radiologi yang Butuh Pemikiran Tingkat Tinggi
Selain itu, layanan Google Bard juga diketahui bebas biaya alias gratis dibandingkan ChatGPT yang berbayar untuk mendapatkan layanan secara penuh.
Sunu menyampaikan bahwa fenomena kehadiran chatbot AI tersebut juga akan memunculkan peluang dan tantangan di beberapa aspek kehidupan manusia.
Baca juga: 8 Fakta dan Cara Kerja Google Bard, Saingannya ChatGPT
Menurut dia, peluang terkait bisnis didapat melalui kemudahan informasi dan sumber data yang diberikan secara instan sehingga lebih efisien.
“Mesin ini dirancang untuk melakukan otomasi dengan cepat sesuatu yang sebelumnya dilakukan berulang-ulang. Diperkirakan akan mengubah lanskap bisnis di dunia,” kata Sunu yang terafiliasi di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM itu.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa chatbot AI berdampak pada beberapa bidang maupun profesi yang terkait dengan literasi seperti edukasi, penulis, layanan pelanggan dan lainnya.
Dampak lainnya juga diprediksi akan terjadi di sektor pemasaran, seni, industri kreatif, hingga media yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Seperti diketahui, Bard adalah perangkat lunak chatbot kecerdasan buatan generatif percakapan yang dikembangkan oleh Google.
Bard dirancang untuk dapat berkolaborasi dengan pengguna untuk membantu dalam berbagai tugas, seperti menulis, menerjemahkan, dan membuat konten kreatif.
Bard masih dalam tahap pengembangan, tetapi Google telah menunjukkan banyak janji untuk menjadi alat yang sangat berguna bagi pengguna. (Ant/Z-7)
Sebuah studi mengungkap ChatGPT kerap memberikan informasi berbahaya kepada remaja.
Elon Musk menuding Apple memihak ChatGPT di App Store. Ia bahkan berjanji akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
PERUSAHAAN teknologi Amerika Serikat, Apple, dikabarkan tengah mengembangkan model kecerdasan buatan buatan sendiri, seperti ChatGPT. Model kecerdasan buatan
Pada April 2025 ChatGPT memiliki sekitar 600 juta pengguna aktif bulanan, terus meningkat jika dibandingkan data pada Agustus 2024 yang mencapai 200 juta pengguna.
Penggunaan ChatGPT yang semakin masif ternyata memiliki dampak dan risiko pada diri penggunanya dan juga secara lebih luas bagi budaya masyarakat.
Sebuah penelitian dari Institut Max Planck untuk Pembangunan Manusia di Berlin, Jerman, menyebut ChatGPT telah secara signifikan memengaruhi cara manusia berbicara.
Kemunculan Agentic AI membuat proses bisnis perusahaan jauh lebih cepat, produktif, otonom, dan menguntungkan secara finansial.
Kegiatan tersebut juga dianggap sebagai terobosan Wardah menggabungkan konsep halal beauty, kecanggihan sains dan teknologi, serta keahlian dermatologi.
Wardah Skinverse Clinic 2025 mencatatkan Rekor Muri atas “Pemanfaatan Teknologi AI Terbanyak dalam Event Skincare di Indonesia.”
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Ipsos menekankan keberhasilan AI di masa depan akan bergantung pada kemampuannya menggabungkan kekuatan teknologi dengan sentuhan manusia.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved