Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KECERDASAN buatan (artificial intelligence) kini marak diterapkan di sejumlah aspek kehidupan. Kecerdasan buatan merupakan bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan teknologi dan algoritma yang dapat memberikan kemampuan, seperti belajar, merencanakan, memproses data, dan melaksanakan tugas.
Wakil Ketua Relawan TIK Kabupaten Karawang Nurlana Sanjaya mengatakan, tujuan utama dari kecerdasan buatan adalah untuk membuat mesin yang dapat berpikir dan bertindak seperti manusia, serta membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai masalah atau tugas.
“Kecerdasan buatan memiliki sejumlah kelebihan, seperti meningkatkan efisiensi dan produktivitas; memberi solusi atas masalah yang kompleks; dan membantu mengambil keputusan secara cepat dan tepat,” katanya dalam workshop literasi digital bertajuk “Bersaing dengan Kecerdasan Buatan di Masa Depan" yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
Baca juga : Pengapalan Perangkat Layar Lipat akan Capai 48,1 Juta Unit pada 2027
Namun, lanjut Nurlana, kecerdasan buatan juga memiliki sejumlah kelemahan, yaitu ada potensi risiko sejumlah pekerjaan hilang tergantikan oleh teknologi ini; ada risiko penggunaan data pribadi yang tak terkontrol; serta risiko penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk hal-hal yang buruk. Pasalnya, teknologi ini tidak memiliki emosi (empati) layaknya manusia.
Sekretaris Yayasan Pendidikan Cendekia Utama Meithiana Indrasari menambahkan, meskipun ada ancaman yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan, teknologi ini juga banyak membawa manfaat bagi umat manusia. Kecerdasan buatan dapat mempercepat inovasi di berbagai bidang, terutama di bidang kesehatan dan energi terbarukan.
Baca juga : UR Festival 2023, Festival Gadget Lifestyle dan IoT Terbesar di Indonesia
Apalagi, kecerdasan buatan membantu manusia mempercepat pengambilan keputusan dan tingkat akurasi tinggi. Dalam bidang pendidikan, kecerdasan buatan juga dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran.
“Dengan begitu luas dampaknya bagi kehidupan manusia, penggunaan kecerdasan buatan butuh pengaturan yang tepat, termasuk dalam hal pengembangannya. Selain itu, diperlukan penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab dan beretika, serta pelatihan kepada masyarakat agar bisa bersaing dengan teknologi ini,” ucapnya.
Menurut dosen senior Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIP Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Bevaola Kusumasari, berkembangnya teknologi kecerdasan buatan merupakan bagian dari transformasi digital dalam kehidupan manusia.
Selain itu, sudah lama berkembang teknologi mahadata (big data), internet of things (IoT), dan komputasi awan (cloud computing). Sejumlah teknologi tersebut dapat memperbarui strategi, model bisnis, dan pola kerja yang sudah ada selama ini.
“Dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dan otomatisasi dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu, kita harus pandai dan jeli memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang usaha baru,” kata Bevaola.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Workshop literasi digital didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, selain membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.
“Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerja sama dengan delapan universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” tutur Johnny. (RO/Z-5)
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Sebagian UMKM yang dipimpin perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan literasi digital dan finansial berperan penting untuk membantu mereka.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Gerakan Smartfren 100 persen untuk Indonesia, merangkum berbagai upaya Smartfren untuk meningkatkan literasi digital serta pemanfaatan internet.
Mereka berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menyaring informasi di era digital yang penuh tantangan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved