Rabu 01 Maret 2023, 10:22 WIB

Harga Aset Kripto Diperkirakan Kembali Mengalami 'Sideways'

mediaindonesia.com | Teknologi
Harga Aset Kripto Diperkirakan Kembali Mengalami

Stefani Reynolds / AFP
Ilustrasi. ATM kripto Coinstar berada di toko kebutuhan bahan pokok di Washington, Amerika Serikat.

 

DALAM beberapa waktu mendatang, aset kripto khususnya Bitcoin (BTC) masih akan mengalami sideways atau penurunan harga di rentang US$21.000 – US$25.000.

Dikutip dari analisis pasar Pintu Academy berjudul, “Tak Ada Pergerakan Signifikan, BTC Akan Kembali Sideways” faktor sideways harga aset kripto BTC dipengaruhi oleh berbagai kemungkinan, seperti, perlambatan ekonomi yang akan terjadi secara hard landing, indikasi The Federal Reserve (Fed) bahwa suku bunga akan dinaikan lebih tinggi untuk mengatasi inflasi.

Berdasarkan dari risalah Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir, The Fed mengindikasikan bahwa mungkin saja tingkat suku bunga lebih akan dinaikan lebih tinggi dari rencana semula.

Hal tersebut merupakan langkah untuk melawan tingginya inflasi seiring dengan kuatnya data ekonomi Amerika Serikat.

Bahkan pada rapat terakhir, The Fed memutuskan untuk mengerek suku bunga sebesar 25 bps, yang sebenarnya jauh lebih rendah dari sebelumnya yang bisa 50 atau 75 bps.

Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan, “Mengumpulkan berbagai data pendukung untuk melakukan analisis dapat menentukan arah strategi investasi ke depan."

"Seperti data makroekonomi meliputi suku bunga dan adanya ancaman perlambatan ekonomi tentu akan memengaruhi secara langsung pergerakan harga aset kripto,” kata Timo dalam keterangan, Rabu (1/3). 

Baca juga: Pintu Academy: Harga Aset Kripto Naik di Tengah Fluktuasi Pasar Saham

Saat ini aset kripto BTC belum memperlihatkan pergerakan yang signifikan sejak “bearish death cross” pada minggu lalu. Untuk pertama kalinya, moving average (MA) 50 melintasi di bawah MA 200 pada grafik mingguan.

Hal ini sebenarnya bisa mengkhawatirkan karena BTC tidak pernah mengalami ini sebelumnya.

Kendati begitu, sebagian ahli berpendapat bahwa death cross yang bergantung pada MA historis dan penurunan mungkin saja sudah terjadi sebelum persimpangan keduanya.

Dalam sepekan terakhir, kita melihat BTC bergerak sideways sesuai dengan ekspektasi dan tertarik kembali dari bagian paling atas “bollinger band” mingguannya.

Patut diperhatikan juga bagaimana BTC kembali ditolak oleh garis resistensi penting di MA 200 minggu. BTC diekspektasikan akan sideways kembali di rentang US$ 21.000 - US$ 25.000.

“Penurunan harga saat ini merupakan bagian dari siklus market crypto. Yang pasti, pemanfaatan teknologi blockchain tidak hanya terbatas pada Bitcoin saja, namun cakupannya sangat luas," katanya.

"Sama halnya seperti kehadiran komputer pada tahun 80-an, di mana adopsi komputer masih menjadi perdebatan namun penggunanya terus naik setiap tahunnya," jelas Timo.

"Hal tersebut disebabkan manusia akhirnya dapat bertukar informasi melalui komputer, saling terkoneksi, berkomunikasi, bertukar pendapat, dan juga borderless," ucapnya.

"Justru posisi kripto dan blockchain saat ini mirip seperti awal kemunculan komputer dan internet. Pertumbuhannya masih awal dan akan tumbuh sangat besar,” tutup Timo. (RO/OL-09)

Baca Juga

AFP/Pau BARRENA

Google Hadirkan Fitur Khusus Selama Ramadan

👤Basuki Eka Purnama 🕔Senin 27 Maret 2023, 04:45 WIB
Google akan membantu orang-orang yang ingin mengetahui kapan waktu imsak dan berbuka, cara menyiapkan hidangan Ramadan, hingga kapan...
Medcom

Ini Lima Aplikasi Pendukung Ibadah Selama Ramadan

👤Basuki Eka Purnama 🕔Senin 27 Maret 2023, 04:00 WIB
Agar ibadah menjadi lebih maksimal, Anda dapat memanfaatkan berbagai aplikasi yang dapat diakses dengan mudah melalui gawai yang digunakan...
Freepik.com

D3 Labs Siap Bantu Industri Keuangan Indonesia Adopsi Teknologi Blockchain

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Minggu 26 Maret 2023, 18:15 WIB
Indonesia merupakan pangsa pasar yang sangat potensial bagi layanan keuangan digital di kawasan Asia...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya