Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SALAH satu tantangan terbesar bagi pemilik proyek bangunan adalah kesulitan mencari tukang yang berkualitas dan berpengalaman.
Untuk mempekerjakan tukang, apalagi dalam jumlah banyak, pemilik proyek tak hanya butuh waktu dan tenaga tapi juga perhitungan alokasi dana yang matang.
Permasalahan tukang bagi proyek konstruksi butuh solusi yang tepat dan cepat, karena apabila tidak diselesaikan dapat berdampak pada keterlambatan penyelesaian proyek.
Baca juga : Zoho for Startups Siap Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kewirausahaan di Indonesia
Apalagi pembangunan di Indonesia sedang gencar-gencarnya, pembangunan proyek strategis, infrastruktur transportasi, dan sebagainya sedang berjalan.
Apabila permasalahan ketersediaan tukang berkualitas tidak segera dijawab, akan membawa dampak bagi pembangunan.
“Beberapa tahun di sektor konstruksi, saya sering dihadapkan pada situasi proyek belum bisa jalan karena sulit mengumpulkan tukang dalam jumlah banyak," kata CEO Gravel, Georgi Putra dalam keterangan, Sabtu (8/10).
Baca juga : Startup JALA Raih Pendanaan Seri A USD 13,1 Juta untuk Perkuat Budi Daya Udang
"Setelah tukang ada, proyek juga masih dihadapkan isu kurangnya kualitas kerja tukang dan komitmen mereka untuk menyelesaikan proyek sesuai rencana. Ini mempertaruhkan efisiensi waktu dan biaya proyek.” jelas Georgi.
Gravel sebagai inovasi digital di bidang konstruksi
Di era transformasi digital seperti sekarang, permasalahan tenaga kerja seperti ini sejatinya dapat diselesaikan dengan teknologi.
Baca juga : Startup Lifepack Raih Pendanaan US$ 7 Juta dari Golden Gate Ventures
Sayangnya, sektor konstruksi menjadi salah satu sektor di Indonesia yang kurang cepat mengadopsi transformasi digital.
Untuk itulah, Gravel sebagai perusahaan digital berusaha menjawab tantangan ketenagakerjaan di sektor konstruksi.
Dengan memanfaatkan teknologi, Gravel hadir sebagai jembatan supply and demand antara tukang/pekerja konstruksi dengan pemilik proyek bangunan.
Baca juga : Startup Delos Ajak Petambak Udang Tingkatkan Produktivitas Panen
Gravel menghubungkan tukang dan pemilik proyek dengan aplikasi. Saat ini lebih dari 2500 proyek di berbagai provinsi di Indonesia sudah dirampungkan oleh mitra tukang Gravel.
Surabaya menjadi kantor cabang pertama Gravel
Setelah resmi beroperasi pada 2019 dengan kantor pusat Jakarta, pada Mei 2022, Gravel membuka kantor cabang pertamanya di Jawa Timur, tepatnya di Mulyorejo, Surabaya.
Baca juga : Memasuki Tahun Kedua, Maimaid Terus Berkomitmen Berikan Layanan Terbaik
“Daerah Jawa Timur memiliki banyak potensi yang dapat digali, pembangunan di sini sedang meningkat. Gravel menjadikan Surabaya sebagai rumah kedua kami, agar kami dapat turut berkontribusi pada sektor konstruksi di Jawa Timur dan memberikan dukungan kepada untuk para pekerja konstruksi di sini,” CPO Gravel, Fredy Yanto menjelaskan.
Fitur pencarian tukang yang ada di dalam Gravel telah terbukti efektif menghubungkan Dulur (sebutan Mitra Gravel) ke pemilik proyek di berbagai daerah di Surabaya, seperti pembangunan Perumahan Taman Vancouver dan Grand Harvest.
Diharapkan, teknologi Gravel yang mampu menyediakan tenaga kerja konstruksi ahli dan berpengalaman dalam jumlah besar dapat menjadi solusi untuk mendorong akselerasi pembangunan di Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan sekitarnya.
Baca juga : Delegasi Perusahaan EdTech Selandia Baru Berkunjung ke Indonesia
Tercermin dari tagline Cara Gampang Cari Tukang, Gravel sejak 2019 membantu pemilik proyek untuk menemukan berbagai tukang ahli berpengalaman cukup dengan pesan tukang dari aplikasi. Berbagai tipe tukang telah terhubung dengan proyek-proyek tersebut.
Tukang las, tukang bata, tukang listrik, hingga teknik sipil mendapatkan pekerjaan lewat aplikasi.
Masalah efektifitas waktu dan tenaga dalam pencarian tukang pun selesai cukup dari genggaman, yaitu melalui aplikasi Gravel.
Baca juga : Startup Legalku Hadir Bantu Pengusaha dalam Persoalan Hukum Perusahaan
Gravel pastikan tukang yang dipilih ahli dan berpengalaman serta telah lolos uji kompetensi sesuai standar industri. 99,7% Mitra Gravel mendapatkan review memuaskan dari users.
“Pertama kali pakai aplikasi Gravel, kami dapat tukang listrik yang solutif dan rapi untuk pengerjaan instalasi listrik, kemudian kami order lagi tukang sipil, tukang finishing, tukang las dan kernet yang juga bagus kerjanya. Tim manajemennya juga komunikatif dan cepat respon.” Ibu Naila, salah satu pengguna aplikasi Gravel, menyatakan kepuasannya setelah mitra tukang Gravel mengerjakan renovasi rumahnya di Taman Vancouver, Sidoarjo.
Gravel tumbuh bersama tukang
Baca juga : Pulang dari Australia, Yohan Limerta Bangun Startup Edtech 'Cakap'
Keahlian dan kinerja baik memang menjadi kunci utama dalam keberhasilan tukang, namun yang tak kalah pentingnya adalah kecakapan digital tukang untuk mengambil pekerjaan.
“Meskipun pada akhirnya pekerjaan dan lingkungan kerjanya sama, tapi sebenarnya para tukang memasuki ranah baru. Sudah jadi tanggung jawab kita untuk mempersiapkan mereka," jelas Fredy Yanto.
"Kita siapkan pendorong agar motivasi dan produktivitasnya meningkat dengan cara yang belum pernah mereka temukan di proyek mana pun, yaitu sistem pembayaran ‘Hari ini Kerja, Besok Pasti Gajian’,” tambah Fredy.
Baca juga : Sky Horizon 2023 Bawa AP II ke Era Digitalisasi Teknologi Kecerdasan Buatan
Gravel sebagai inovasi digital juga melakukan jemput bola dan mengedukasi tukang melalui langkah nyata seperti inisiasi program Gravel Bayarin yang dilakukan pada 9 September 2022 yang lalu.
Gravel Bayarin menyediakan makan siang gratis bagi para tukang di warung dekat proyek sebagai sarana mereka untuk berkumpul dengan rekan seprofesi di saat istirahat dan mendapatkan pengetahuan tentang penggunaan aplikasi dan dunia digital.
Ke depan Gravel akan menghadirkan fitur-fitur dan ekosistem yang akan menjadi one stop solution dalam bidang konstruksi dan semua dipastikan dapat dijangkau dalam genggaman tangan.
“Lewat kekuatan digital Gravel akan memampukan pengguna dapat mencari tukang untuk berbagai level pembangunan, memesan bahan bangunan, sampai konsultan management konstruksi, arsitek, interior designer, dan layanan lainnya,” jelas Fredy. (RO/.OL-09)
GELOMBANG teknologi digital yang sudah berlangsung selama satu dekade terakhir telah membuka pintu selebar-lebarnya bagi setiap orang untuk melakukan inovasi.
MRTJ Accel 2021 telah mengumumkan perusahaan rintisan (startup) terpilih pada Kick-Off MRTJ Accel 2021 yang diadakan pada Jumat 18 Juni 2021.
Lomba ini didasari dari banyaknya timbulan sampah plastik sekali-pakai yang kian meningkat dan merusak lingkungan di sekitar Kepulauan Seribu.
KINERJA industri teknologi Israel terguncang sejak awal konflik dengan Hamas, kelompok pejuang Palestina.
Pengusaha Peduli NKRI memberikan donasi berupa 35.000 ton beras, konsentrator oksigen, aktivasi sentra vaksin, hingga penyaluran bantuan obat-obatan langka yang dibutuhkan.
P&G Solve bertujuan untuk mencari dan menciptakan solusi nyata dalam menjawab tantangan di industri Fast Moving Consumer Good (FMCG) yang luas dan cepat.
Legoland School Challenge akan diselenggarakan pada 22-23 September 2025 di Legoland Malaysia Resort.
Arab Saudi merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya serta arsitektur menarik. Desain-desain bangunan diadaptasi dari iklim, geografi dan kearifan lokal.
Kegiatan ini merupakan media atau platform untuk berbagi ide bagi akademisi, praktisi, perusahaan, pemerintah dan komunitas.
Selama penggalian, para arkeolog juga menemukan batu basal besar dengan ukiran dua sosok bertanduk dengan lengan terentang.
Banyak warga yang berhenti untuk mengetahui kejadian ambruknya bangunan tersebut hingga menimbulkan kemacetan
Dikabarkan ada dua warga terjebak namun satu orang sudah berhasil dievakuasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved