Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
SEJUMLAH perusahaan EdTech terkemuka dari Selandia Baru mengunjungi Indonesia pada 15-17 November 2023 sebagai bagian dari kunjungan regional yang lebih ekstensif.
Kedatangan delegasi perusahaan EdTech untuk memahami lanskap pendidikan digital serta menjajaki peluang ekspor dan pengembangan di beberapa negara di Asia tenggara termasuk Indonesia.
Delegasi yang hadir mencakup berbagai produk dan layanan pendidikan mulai dari neurosains mutakhir untuk pendidikan anak usia dini hingga permainan interaktif dan simulasi XR dengan konten pendidikan premium untuk siswa sekolah dasar hingga menengah,
Baca juga: Kota Cerdas dan Teknologi AI Jadi Fokus Kunci KIWI Challenge 2023
Delegasi Edtech Selandia Baru ini merupakan bagian dari delegasi yang diorganisir oleh Education New Zealand untuk meningkatkan kesadaran akan teknologi dan inovasi sektor pendidikan di negara kepulauan tersebut.
Inovasi Bidang Teknologi
"Inovasi dalam bidang Teknologi sudah tertanam dalam darah bangsa Kiwi," kata Alana Pellow, Manajer Pengembangan Bisnis Education New Zealand untuk sektor EdTech dalam keterangan, Senin (20/11).
"Banyak orang di seluruh dunia mengetahui kesuksesan perusahaan efek visual digital kami melalui trilogi Lord of the Rings dan film Avatar, padahal masih banyak lagi yang lainnya," jelas Pellow.
Pellow mengatakan bahwa inovator teknologi Selandia Baru lainnya, RocketLab, telah menerapkan teknologi berupa mesin roket komposit karbon yang ditenagai oleh mesin roket cetak 3D sehingga menjadi roket kedua yang paling sering diluncurkan di Amerika Serikat. Dampaknya begitu besar sehingga roket tersebut dianggap sebagai standar industri.
Baca juga: Binus School Serpong Memenangi KIWI Challenge 2022
"Keterisolasian kami di barat daya Samudra Pasifik telah mendorong kami untuk menjadi inovator. Kami harus kreatif, praktis, dan siap untuk menantang konvensi. Hal ini telah membuat kami menjadi 'pemula', membawa perspektif baru, energi kreatif, dan kemampuan untuk menemukan jawaban yang tak terduga untuk masalah lama."
Sebagai negara kecil yang berpenduduk 5,2 juta jiwa, masyarakat Selandia Baru selalu bermimpi besar dan merupakan kolaborator alamiah, kata Pellow.
Selain itu, Selandia Baru secara konsisten mendapat peringkat dari World Bank sebagai salah satu negara termudah dalam mendirikan bisnis, dan berada di peringkat ke-5 di dunia dalam Indeks Kebebasan Ekonomi Heritage Foundation pada tahun 2023.
Selama di Indonesia, delegasi EdTech Selandia Baru juga menerima pengarahan dari lembaga-lembaga pemerintah Selandia Baru yang berbasis di Jakarta, bertemu dengan pejabat pemerintah Indonesia yakni Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), asosiasi di sektor pendidikan dan teknologi dari Universitas Indonesia dan Politeknik Negeri Jakarta.
Mereka juga bertemu dengan para pendidik setempat (guru dan kepala sekolah) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan pendidikan di Indonesia.
Delegasi EdTech Selandia Baru juga bertemu dengan ekosistem EdTech lokal untuk memahami peluang dan tantangan di pasar Indonesia. Lebih dari itu, delegasi EdTech mendukung dan menginformasikan bagaimana cara pendidikan dimanfaatkan di seluruh dunia.
Para pembelajar mendapatkan keuntungan dari konten pembelajaran digital yang lebih personal, sementara sistem pendidikan diuntungkan dengan adanya alat dan layanan pendidikan yang lebih dinamis dan sesuai dengan tujuan, yang dirancang dan diselaraskan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan para pembelajar dan persyaratan kurikulum.
Layanan pembelajaran dan pendidikan diharapkan tidak berbasis tempat atau waktu, tetapi dapat diakses dari mana saja, kapan saja.
Hal ini pada dasarnya mendorong sistem pendidikan yang lebih adil, yang dapat mengembangkan masyarakat digital yang lebih percaya diri dan memiliki keterampilan yang memadai di seluruh dunia.
Baca juga: Selandia Baru Sambut Kembalinya 1.000 Mahasiswa Internasional
"Kami berada di sini untuk mempelajari dan memahami sektor pendidikan di Indonesia dan berusaha membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan penyedia pendidikan lokal dan perusahaan teknologi dimanapun kami berada."
Pellow mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar internet terbesar di dunia dengan 213 juta pengguna internet.
Hal ini menjadikan Indonesia sangat menarik karena 74% perusahaan EdTech Selandia Baru telah mengekspor produk dan layanan mereka ke seluruh
dunia.
Perusahaan-perusahaan Selandia Baru yang berpartisipasi dalam delegasi Indonesia termasuk StepsWeb, Neurofrog, Jix Reality, dan
Language Fuel. (RO/S-4)
Dari 120 startup yang mendaftar dari 17 negara, AJARI sukses menonjolkan inovasinya dalam pemanfaatan AI untuk bidang pendidikan.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
PADA 124 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan politik etis Belanda untuk rakyat kolonialnya.
SOSIALISASI Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved