Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tiga Langkah Strategis Mitigasi Serangan Siber

Mediaindoneia.com
17/9/2022 18:00
Tiga Langkah Strategis Mitigasi Serangan Siber
Herman Huang, pegiat IT(dok pribadi)

Herman Huang, pegiat IT dan peserta Program Cybersecurity Cambridge University, Inggris, melontarkan tiga rekomendasi yang mendesak dilakukan seiring fenomena kemunculan peretas Bjorka yang viral belakangan ini. Langkah-langkah ini menurut dia dapat dilakukan berbagai pihak.

Pertama, mengenai keamanan data. "Kominfo sudah sering mengadakan Kampanye Literasi Digital selama periode 2020 - 2022, sehingga sudah saatnya diadakan kampanye serupa untuk Keamanan Data dengan target yang lebih spesifik dan konten yang lebih spesifik. Sehingga publik dapat lebih paham dan waspada akan keamanan datanya," ujar dia melalui keterangan resminya, Jumat (16/9)

Langkah yang kedua, lanjut Herman, adalah transformasi BSSN dan Kominfo. Menurut dia BSSN sebagai lembaga siber harus merombak diri untuk dapat memberikan peningkatan keamanan siber dan emergency response ketika kebocoran data siber terjadi lagi di masa depan. "BSSN dapat dimodelkan serupa NSA di Amerika. Harusnya tidak ada kebingungan atau diam berhari-hari ketika kebocoran data terjadi," ujar dia.

Menuryut Herman efek kebocoran data masif sudah banyak terjadi di banyak negara dengan korban-korban korporasi besar seperti Travelex di Inggris, perusahaan kripto di Jepang dan sebagainya.

"Kita harus menghindari hal serupa ini terjadi, misalnya di e-commerce dan di data pemilih 2023/2024 di KPU . Kominfo sendiri sebagai pembuat kebijakan harus lebih visioner dan maju dalam penyediaan ekosistem dan kebijakan pro Cyber Security, termasuk menyelesaikan UU yang terkait."

Hal ketiga yang dioroiti Herman adalah pentingnya kemandirian data nasonal. Selama data-data kita mayoritas masih diproses,diolah, dan disimpan di luar negeri, kata dia, maka peran lembaga manapun di dalam negeri akan terbatas.

"Ada baiknya kita belajar cara yang dilakukan oleh Tiongkok yang menggalakan kemandirian data nasional melalui pengembangan aplikasi lokal buat sosial media,keuangan, dan sebagainya."

Menurut Herman keberadaan aplikasi nasional seperti Peduli Lindungi merupakan suatu prekursor bagus yang harus didukung meskipun sempat kecolongan juga pada 2021.

"Peduli Lindungi merupakan suatu contoh perdana bahwa Indonesia dapat meluncurkan aplikasi nasional yang dipakai oleh mayoritas dari 300 juta penduduk Indonesia dan dapat berjalan cukup baik dan reliable selama ini," ujarnya. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya