Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Orangtua tidak Boleh Gaptek Demi Keamanan Anak

Mediaindonesia.com
20/7/2022 16:01
Orangtua tidak Boleh Gaptek Demi Keamanan Anak
Ilustrasi(Freepik)

Ruang digital merupakan ruang terbuka dan bebas bagi anak-anak. Mereka merasa bisa bereksplorasi dan bertemu orang-orang baru. Di sisi lain, anak-anak memiliki sifat naif, sehingga mudah percaya kepada orang lain. Ini menjadi celah predator anak untuk masuk mendekati.

Orangtua harus memahami dan mewaspadai celah tersebut. Sehingga mereka perlu mengetahui aktivitas online anak, seperti website yang dikunjungi anak dan aktivitasnya di media sosial. Jangan biarkan anak bermain gadget sendirian di kamar. Tempatkan komputer untuk bermain gim di ruang keluarga tau di tempat yang bisa dilihat banyak orang.

“Zaman sekarang orangtua tidak boleh gaptek, orangtua menjadi teman buat anak, orangtua jadi contoh nyata. Ketika menasihati atau memberi tahu anak gunakan nada dan kalimat yang menyenangkan untuk anak,” kata pengusaha, digital trainer, sekaligus grafolog, Diana Aletheia Balienda di Jombang, Jawa Timur, Senin (18/7).

Predator anak memulai aksinya dengan grooming online. Mereka berupaya menjalin serta membangun hubungan dengan korban secara online. Tujuan pemenuhan seksual seseorang. Setelah korban merasa dekat, mereka mulai meminta dikirimkan gambar ataupun kata-kata berbau seksual.

Kemudian, pelaku memaksa korban dengan menggunakan gambar atau video diri korban yang memiliki unsur seksual (video/foto tanpa busana) untuk pemenuhan kebutuhan seksual atau materi. Terjadi pengancaman untuk menyebarkan foto yang sudah ada atau meminta membuat foto atau video yang lebih.

Sekarang ini cara berkenalan sudah berbeda antara online dan offline. Di dunia online, seseorang bisa berkenalan dengan orang yang tidak diketahui, bisa jadi ada orang yang pura-pura dan membuat akun palsu. Sehingga tidak menutup kemungkinan anak mudah tertipu. “Siapa saja bisa menjadi siapa saja di dunia digital,” kata Diana. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya