Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
TWITTER, Selasa (19/7), membukukan kemenangan awal dalam pertarungan melawan Elon Musk setelah hakim menyetujui percepatan sidang untuk memaksa bos Tesla itu untuk menyelesaikan pembelian media sosial itu seharga US$44 miliar.
Kuasa hukum Musk meminta gugatan itu disidangkan pada Februari 2023 namun pengadilan di Negara Bagian Delaware mendukung Twitter yang menginginkan gugatan itu segera diselesaikan dan mengagendakan sidang pada Oktober.
Selain dana senilai miliaran dolar yang menjadi taruhan begitu juga masa depan Twitter, yang disebut Musk seharusnya mengizinkan segala pernyataan--memicu kekhawtiran media sosial itu akan digunakan untuk memicu kekerasan.
Baca juga: Diyakini akan Menang Melawan Musk, Harga Saham Twitter Melonjak
Hakim Kathaleen McCormick, yang menjadwalkan sidang selama lima hari dan memerintahkan kedua pihak untuk bekerja sama dengan pengadilan untuk memutuskan tanggal yang pasti.
McCormick beralasan kerusakan yang ditimbulkan akan semakin parah jika sidang tidak digelar dengan segera.
Adapun tim kuasa hukum Musk menolak sidang digelar segera karena permasalahan yang dihadapi Twitter dan klien mereka terlalu kompleks.
"Jutaan langkah di platform itu harus dianalisa agar kita bisa mencapai akar masalah yang sesungguhnya," ujar kuasa hukum Musk, Andrew Rossman.
"Masalah yang sesungguhnya adalah berapa persen pengguna asli di platform itu dibandingkan spam atau akun palsu," lanjutnya.
Musk, awal Juli lalu, membatalkan kesepakatan untuk membeli Twitter setelah menuding platform itu mengelabui dirinya mengenai jumlag akun bot yang ada.
Twitter membalas dengan menuding Musk hanya menggunakan hal itu sebagai alasan untuk batal membeli platform media sosial itu. (AFP/OL-1)
PEMILIK media sosial X (dulu Twitter), Elon Musk, mengatakan bahwa pihaknya menemukan arsip video untuk aplikasi video pendek Vine, yang diduga telah dihapus.
Sebuah teknologi inovatif muncul dari bayang-bayang lab X Alphabet. Solusi internet berbasis laser Taara merevolusi konektivitas dengan kecepatan yang membuat Starlink milik Elon Musk
Tiongkok berhasil uji coba chip otak Beinao-1 pada pasien ALS, menandingi Neuralink milik Elon Musk.
Pentagon tanda tangani kontrak senilai US$200 juta dengan xAI milik Elon Musk.
xAI menyampaikan permintaan maaf resmi setelah Grok memuji Adolf Hitler dan komentar antisemitisme.
Chatbot Grok kembali menuai kontroversi setelah memuji Adolf Hitler dan menyampaikan komentar antisemitik di platform X.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved