Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TWITTER, Selasa (12/7), menggugat Elon Musk karena melanggar kontrak untuk membeli perusahaan teknologi itu seharga US$44 miliar.
Gugatan yang diajukan di Negara Bagian Delaware itu meminta pengadilan untuk memerintahkan Musk menyelesaikan pembelian Twitter dengan alasan penalti finansial tidak akan bisa memperbaiki kerusakan yang telah disebabkan oleh Musk.
"Perilaku Musk membuktikan bahwa dia ingin melarikan diri kontrak yang ditandatanganinya secara sukarela dan menyebabkan kerusakan pada Twitter," ujar gugatan itu. "Twitter menderita dan akan terus mendeirta akibat ulah tergugat."
Baca juga: Karyawan Twitter Dilarang Berkicau Terkait Elon Musk
Harga saham Twitter naik sedikit saat kabar gugatan terhadap Musk itu mengemuka.
Pakar hukum dan analisa pasar menyebut Twitter diunggulkan dalam gugatan itu.
"Ini akan menjadi pertempuran keras di pengadilan dengan masalah akun palsu berada di posisi terdepan. Namun, pada akhirnya, dewan direksi Twitter berada dalam posisi untuk memaksa Musk untuk menyelesaikan pembelian yang telah disepakati," ujar pengamat Wedbush, Dan Ives.
"Secara keseluruhan ini adalah pukulan telak bagi Musk dan kengerian bagi Twitter dengan tidak ada pemenang sejak opera sabun ini dimulai April lalu," lanjutnya.
Setelah melontarkan ancaman selama beberapa pekan, Musk akhirnya memutuskan menghentikan rencannaya untuk membeli Twitter dengan alasan Twitter tidak jujur mengenai jumlah akun palsu di platform mereka. (AFP/OL-1)
Elon Musk menggugat negara bagian New York atas undang-undang baru yang mewajibkan platform digital melaporkan ujaran kebencian.
Elon Musk menelepon Presiden Donald Trump setelah ketegangan keduanya. Ia menyesali beberapa unggahan di media sosialnya.
Rusia menyatakan siap memberikan suaka politik kepada Elon Musk di tengah ketegangan dengan Donald Trump.
Ayah sang miliarder, Errol Musk, menyebut bahwa perseteruan antara Elon Musk dan Donald Trump hanya dipicu oleh tekanan psikologis dan kelelahan kedua tokoh tersebut.
Hubungan antara Trump dan Epstein memang sudah menjadi bagian dari catatan publik.
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, menyampaikan pernyataan keras terhadap Elon Musk, menyatakan tidak akan memberikan pengampunan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved