Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DARI awal tahun hingga September 2021, ada 888 juta serangan siber di Indonesia. Hal ini mengalami peningkatan yang sangat drastis jika dilihat dari pencatatan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Data penyerangan siber di Indonesia tahun lalu menurut BSSN yang hanya mencapai 325 juta serangan dari Januari - Oktober 2020.
Serangan siber di Indonesia ini memiliki potensi kerugian ekonomi sebesar USD 34,2 miliar atau setara dengan Rp 481 triliun atau sekitar 3,7 persen dari total Pendapatan Domestik Bruto.2
Indonesia sendiri masih sangat membutuhkan ahli untuk menangani masalah penyerangan siber ini.
Hingga sekarang, Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan bahwa di tahun 2030 Indonesia membutuhkan 113 juta orang tenaga ahli. Namun jika diproyeksikan dengan data yang sekarang, hanya sekitar 104 juta tenaga ahli yang tersedia.
Kekurangan tenaga ahli ini juga tidak didukung dengan kemudahan pembelajaran untuk mencapai target tenaga ahli yang harus dipenuhi.
Di bidang keamanan internet atau yang biasa disebut cyber security sendiri, untuk mendapatkan pengetahuan yang mumpuni mengenai hal ini, baru bisa didapatkan pada program Strata 1 dan Strata 2 di beberapa universitas tertentu saja.
Hal ini sungguh sangat miris jika dilihat dari banyaknya tenaga ahli yang dibutuhkan, namun untuk mendapatkan tenaga ahli tersebut seakan ada tembok yang cyber security besar yang harus dilewati terlebih dahulu. Sewajarnya, pintu untuk tenaga ahli ini bisa diberikan dari tingkat pendidikan sedini mungkin.
Lulusan SMK dengan jurusan dari lulusan Teknik Komputer dan Informatika, seharusnya dapat mengatasi kekurangan tenaga ahli ini.
Namun, di SMK sendiri, hingga sekarang, belum ada penjurusan yang langsung mengarah ke lulusan ahli cyber security. Hanya ada beberapa pelengkap saja, namun tidak menjadi fokus utama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sosialisasi dalam berbagai bentuk mengenai cyber security ini.
Sebagai upaya untuk sosialisasi mengenai pekerjaan dan potensi di bidang cyber security, Infradigital Foundation mengadakan seri Webinar Perjalanan Karier Ahli Cyber Security 2021.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Cyber Security Training hasil kerja sama InfraDigital Foundation dan Mastercard Center for Inclusive Growth melalui Mastercard Academy 2.0 yang melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan Dinas Pendidikan Kediri Jawa Timur. Webinar yang diselenggarakan tanggal 28 Oktober 2021 ini mengundang Lu William Hanugra selaku Senior Security Consultant dari Vantage Point Security.
Webinar ini menargetkan penerima manfaat dari para peserta Cybersecurity Training sub-batch 2 dan 3, yaitu pelajar SMK kelas 11, 12, alumni SMK lulusan 1 tahun yang lalu dengan jurusan IT serta perwakilan mitra dan keluarga mitra dari Grab dan Guru SMK.
Namun, Infradigital Foundation juga turut mengundang masyarakat umum, terutama siswa dan alumni SMK lain untuk dapat memberi informasi seluas-luasnya mengenai potensi yang sangat besar dari cyber security.
Materi yang dibawakan dalam Webinar Perjalanan Karier ini berpusat dalam budaya organisasi dan sharing pengalaman selama berkarier di bidang cyber security.
Sebagai tambahan, webinar ini juga akan membahas mengenai growth mindset dimana pembicara mendapat pola pikir adaptif dan terbuka untuk belajar hal baru selama/sebelum mendapat pekerjaan bidang cyber security.
Dengan mengetahui napak tilas perjalanan karier dari pemateri, diharapkan peserta dapat mempersiapkan dengan matang bagaimana cara mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan cyber security, baik dari proses persiapan hingga saat menghadapi tantangan nantinya.
Menariknya, William bercerita bahwa ia pun awalnya juga kurang tertarik dengan siber security.
Hal yang menyebabkan William tertarik hingga mendapat pekerjaan dan berbagai penghargaan dari Gojek adalah dengan mengikuti berbagai macam kegiatan yang menurutnya menyenangkan, seperti capture the flag dan bug bounty.
Dengan membuat kegiatannya menjadi lebih menyenangkan dan bahkan dibuat menjadi seperti game, William mendapatkan kemampuan analisis, pemrograman, berbicara dengan bahasa inggris, hingga pengelolaan waktu yang baik.
Semua kemampuan dan pengalaman itulah yang akhirnya mempermudahnya mendapatkan pekerjaan di dunia cyber security. Maka dari itu, William mengatakan bahwa mencari kesenangan di dunia cyber security adalah suatu yang penting.
“Belajar itu sulit dan membosankan kalau temen temen belum cinta. Cobalah cari hal di dunia cyber security yang buat kalian jatuh cinta. Cinta itu akan menimbulkan motivasi, dan nantinya motivasi itu akan membuat belajar menjadi lebih gampang dan tanpa beban,” tutur William pada keterangan pers, Jumat (29/10).
“Tidak usah takut dan stay humble aja. Pokoknya nothing to lose. Ilmu yang dipelajari sekarang akan berguna suatu saat nanti," tuturnya.
"Jangan lupa juga untuk jadi unik. Menjadi seseorang yang berbeda akan memberimu keuntungan lebih karena tidak ada yang berkecimpung di sana," kata William.
"Terakhir, jadilah pribadi yang curious. Saya dulu sering nanya ke Abang kelas. Gausah takut karena tidak ada yang namanya pertanyaan bodoh. Tanya aja terus dan selalu penasaran” ungkap William ketika menjelaskan keypoints-nya untuk mencapai segala pencapaiannya hingga saat ini. (RO/OL-09)
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Meskipun dianggap aman oleh para ahli, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, seperti pemilihan permen yang tepat dan batasan konsumsi mentol.
Sebelum membiarkan anak bermain sepeda listrik, berikut beberapa tips keamanan yang sebaiknya awasi oleh orangtua.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Jawa Barat itu menyoroti adanya indikasi kelompok-kelompok tertentu yang berusaha mengganggu perayaan kemerdekaan.
EazyCam merupakan IP Camera dengan layanan penyimpanan berbasis cloud
Peretasan ini bukan hanya menimpa hotel di Kota Bandung, tetapi juga terjadi di beberapa hotel yang ada di Indonesia.
Manchester United bersikeras bahwa situs web dan aplikasi klub tidak mengalami masalah dan keamanan data-data pribadi para penggemar dan pelanggan tetap terjaga.
Platini, yang diretas menjelang pertemuan dengan kepolisian Prancis untuk membahas soal korupsi terkait Piala Dunia, mengaku sangat terkejut dengan laporan itu.
Kelompok peretas yang berbasis di India menargetkan para kritikus Piala Dunia 2022 Qatar. Tuduhan itu muncul dari hasil investigasi media Inggris, Sunday Times.
Football Leaks merupakan kebocoran informasi terbesar sepanjang sejarah olahraga dan memicu penyelidikan di Belgia, Britania Raya, Prancis, Spanyol, dan Swiss.
DI Indonesia, kasus kebocoran data pribadi sebetulnya bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak sekali-dua kali terjadi kasus kebocoran data pribadi yang dilakukan para peretas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved