Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Start-up Indonesia Pukau Modal Ventura Australia di Ajang Speed Dating

Mediaindonesia.com
03/9/2021 20:12
Start-up Indonesia Pukau Modal Ventura Australia di Ajang Speed Dating
Daniel Veytsblit, Investment Director dari Investible, salah satu perusahaan modal ventura dari Australia.(Ist)

LANSKAP start-up Indonesia terus mengalami perkembangan dan menarik minat investor internasional. Dengan lebih dari 2.200 perusahaan rintisan, termasuk empat unicorn dan satu decacorn, Indonesia adalah negara dengan jumlah start-up terbanyak kelima di dunia.

Meski pandemi masih melanda Tanah Air, investasi modal ventura atau venture capital (VC) ke sektor start-up di Indonesia masih cukup tinggi. Ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan investor terhadap pasar UMKM terbesar di Asia Tenggara ini.

Ekosistem start-up di Tanah Air yang tumbuh subur telah lama menarik perhatian investor dari berbagai negara seperti Tiongkok, Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.

Beberapa tahun belakangan, perusahaan-perusahaan modal ventura di Australia juga mulai menunjukkan minatnya terhadap sektor start-up Indonesia. Hal ini sejalan dengan sejarah panjang relasi dagang dan hubungan antar masyarakat kedua negara.

Xendit, perusahaan payment gateway asal Indonesia, ikut mendorong perkembangan terbaru ini dan belum lama ini menyelenggarakan sebuah ajang ‘kencan kilat’ virtual yang mempertemukan 50 start-up teknologi dari Indonesia dengan 7 perusahaan modal ventura dari Australia.

 Acara bertajuk 360 Lightning Speed Australia-Indonesia Start-up Virtual Speed Dating itu diadakan selama delapan hari dan didukung Komisi Perdagangan dan Investasi Australia (Austrade) dan Alumni Grant Scheme (AGS), yang dikelola Australia Awards di Indonesia.

 Ajang ‘kencan kilat’ tersebut diawali dengan sesi konsultasi individu yang diadakan pada tanggal 18 hingga 20 Agustus 2021. Pada tahap ini, konsultan dari perusahaan konsultasi PrepareLabs memberikan masukan dan kritik membangun untuk pitch deck masing-masing start-up.

Pada sesi ‘kencan kilat’ yang diadakan setelahnya pada 23-27 Agustus 2021, masing-masing start-up diberikan waktu 10 menit untuk mempresentasikan rencana bisnis mereka di hadapan calon investor.

Pada keterangan pers, Jumat (3/9), Luthfi Juharta, Business Development Experiment & Partnership di Xendit, mengatakan bahwa acara ini bertujuan memperkenalkan ekosistem start-up teknologi di Indonesia dengan ekosistem modal ventura di Australia dengan harapan terjalinnya hubungan yang lebih kuat di antara keduanya.

“Dengan diadakannya acara ini, kami berharap ke depannya akan ada lebih banyak perusahaan modal ventura Australia yang berpartisipasi dalam acara serupa dan terus memperhatikan perkembangan start-up di Indonesia, agar mereka bisa mengenali bahwa ini adalah lahan yang menarik untuk menanamkan investasi mereka,” kata Luthfi.

Ia menambahkan bahwa Xendit, penyedia infrastruktur pembayaran digital dengan pertumbuhan tertinggi di Asia Tenggara, menyelenggarakan 360 Lightning Speed untuk membantu pertumbuhan UKM di Tanah Air.

Komisioner Austrade untuk perdagangan dan investasi di Indonesia, Hannah Wade, mengatakan dalam sambutannya di acara 360 Lightning Speed pada hari Senin (23/8 2021), yang lalu, bahwa dengan mendukung terselenggaranya acara tersebut.

Austrade juga ingin memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dan Australia untuk dapat bertumbuh bersama demi masa depan yang lebih baik.

“Kami berharap acara hari ini dapat menjadi sebuah awal bagi kalian semua untuk memulai sebuah diskusi, tidak hanya terkait investasi tapi juga tentang bagaimana kita bisa mempertemukan sektor inovasi dan sektor kreatif Indonesia dan Australia," jelas Wade.

"Mungkin pertemuan kalian di hari ini dapat mencetuskan ide baru dan menciptakan relasi baru. Untuk teman-teman start-up Indonesia, mungkin ini adalah kesempatan untuk mempresentasikan bisnis kalian untuk pertama kalinya di depan investor internasional…," ucapnya.

"Dan untuk teman-teman dari Australia… mungkin ini adalah sebuah kesempatan untuk melihat lebih dekat berbagai aktivitas bisnis dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Wade.

Acara ‘kencan kilat’ 360 Lightning Speed dibiayai seluruhnya oleh pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme yang dikelola oleh Australia Awards di Indonesia.

AGS telah membiayai dan mendukung lebih dari 230 proyek alumni sekolah Australia di Indonesia yang memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Di antara 50 start-up teknologi yang mencari investasi melalui ajang ‘kencan kilat’ tersebut yaitu perusahaan rintisan di bidang aquaculture ALGA Aquatech, marketplace penyewaan barang CUMI, platform earned wage access (EWA) PaidbaQ, platform perencanaan dan konsultasi keuangan Halofina, dan aplikasi pengelolaan energi Leastric.

CEO dan Rekan Pendiri Halofina, Adjie Wicaksana, mengatakan pihaknya menghargai kesempatan yang diberikan oleh 360 Lightning Speed untuk menceritakan perjalanan bisnisnya.

“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami semua di Halofina, kami dapat memperkenalkan perusahaan kami dan berbagi cerita perjalanan kami kepada perusahaan modal ventura di Australia. Saya berharap akan ada lebih banyak lagi acara seperti ini yang menghubungkan start-up Indonesia dengan investor internasional,”  paparnya.

Daniel Veytsblit, Investment Director dari Investible, salah satu perusahaan modal ventura dari Australia yang berpartisipasi pada acara ‘kencan kilat’ ini, mengatakan bahwa dirinya sangat terkesan oleh kualitas perusahaan rintisan dari Indonesia yang mengikuti acara tersebut.

“Tekad dan talenta yang dimiliki oleh sektor startup yang tengah berkembang pesat di Indonesia benar-benar terlihat pada acara ini," kata Veytsblit.

 "Perusahaan-perusahaan rintisan yang mengikuti acara ini menyajikan presentasi bisnis yang sangat baik, dan kami berharap akan dapat berbicara dengan mereka lebih jauh lagi seiring dengan semakin luasnya jangkauan Investible di Asia Tenggara," ucap Veytsblit.

VC Australia lainnya yang berpartisipasi dalam acara tersebut yaitu Artesian, Investible, Hemisphere, Airtree Ventures, Arkblu Capital, dan Haymarket HQ.

Acara ini turut didukung oleh 20 mitra komunitas yaitu Kumpul, Connext, Apiary, CoHive, Innovation Factory, Alpha Momentum Indonesia, UMG Idealab, Modal Anak Bangsa, AWS, LPIK ITB, Startup Bandung, Teman Startup, Shinhan FutureLabs, Achmad Zaky Foundation, Plug and Play Indonesia, SIAP, Astra Ventura, Indogen, Union Space, Angin, Preparelabs, Startup4Industry, East Ventures, dan SBM ITB.(RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya