Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DI masa pandemi, dunia usaha ikut terpuruk karena adanya pengetatan mobilitas masyarakat. Produksi barang dan distribusi barang dan jasa ikut terhambat. Sementara biaya justru meningkat.
Hasil survei Bank Indonesia Maret 2021) menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2 persen di antaranya terdampak negatif di sisi penjualan. Pandemi memberi tekanan pada pendapatan, laba, dan arus kas hingga para pemilik usaha memilih untuk wait and see. Namun demikian, masih terdapat sisi positif. Yakni 12,5 persen usaha tidak terkena dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza dalam Webinar bertema Pengembangan Startup dan Social Entrepreneurship di Indonesia menyampaikan bahkan 27,6 persen di antaranya menunjukkan peningkatan penjualan. "Usaha ini khususnya menggunakan media online dan menambah variasi produk," ujarnya, Rabu (4/8).
Lebih lanjut, Hammam menyebutkan dari data BPS menyebutkan bahwa terdapat sektor yang tidak hanya tumbuh di masa pandemi, tetapi pertumbuhannya lebih tinggi daripada sebelum pandemi. "Sektor tersebut adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh 11.6% dari sebelumnya 8.7%) dan informasi dan komunikasi yang tumbuh 10.6% dari sebelumnya 9.4%," terangnya.
Contoh bidang usaha yang mengalami pertumbuhan antara lain marketplace seperti tokopedia, shopee, bukalapak, groceries yakni sayurbox, tanihub, brambang, bidang retail klikindomaret, alfacart, healthtech halodoc, edutech ruang-guru, zenius, collaboration tools zoom, dan logistik.
"Salah satu simpul terpenting untuk mengurai kompleksitas permasalahan terkait pandemi adalah kemampuan beradaptasi, berkolaborasi dan mengedepankan solusi berbasis inovasi dan teknologi," terang Hammam.
Sektor teknologi informasi sudah direspons oleh BPPT dengan sejumlah hasil alat kesehatan untuk Covid-19 merupakan inovasi dari Task Force Riset Inovasi Covid-19 (TRFIC-19), dan sudah diproduksi oleh industri serta digunakan di rumah sakit maupun layanan kesehatan lainnya.
Bisnis baru atau startup teknologi memiliki keunggulan dalam hal inovasi, agility, dan ekperimentasidibandingkan dengan bisnis konvensional yang sudah besar.
"Oleh karena itu BPPT melalui Balai Inkubator Teknologi (BIT) mendorong tumbuhnya startup-startup baru yang mampu memberikan solusi terhadap problem yang dihadapi masyarakat," ujar Hammam.
Diakuinya selain bisnis, sektor usaha sosial juga tumbuh positif di Indonesia. Dalam webinar tersebut pembicara lainnya Dihqon Naadamist, CEO Cleansheet mengatakan bahwa selama pandemi terjadi peningkatan panggilan jasa membersihkan perabotan rumah tangga melalui platform yang ia bangun.
Dihqon mendirikan Cleansheet berawal dari pengalamannya saat mejadi mahasiswa Bidikmisi di IPB ingin mencari penghasilan tambahan di sela-sela kuliah, karena kesulitan keuangan. Ia juga berkeinginan membantu sesama mahasiswa Bidikmisi yang mengalami persoalan serupa. Maka lahirlah usaha Cleansheet.
baca juga: Teknologi Digital
Kini usahanya melalui platform sudah merambah wilayah Jabodetabek dengan mempekerjakan anak-anak putus sekolah. Mereka nantinya didorong untuk menuntaskan pendidikan dasar. Teknologi digital diakui telah mengubah jalan bisnisnya menjadi lebih luas jangkauannya.
Sedangkan Dessy Alliandrina dari Sociopreneur Indonesia menjelaskan bahwa awal didirikan Sociopreneur Indonesia berawal dari klub pemuda Technopreneurship for Youth (TFY). Programnya mempromosikan kewirausahaan sosial ke segala usia dari anak, remaja, dan dewasa lewat penelitian dan pengembangan program-program yang dibentuk. Seperti mengedukasi anak-anak sejak dini menjadi inovator, kreator, teknopreneur. Sektor usaha sosial ini mendapat respons positif di kalangan anak muda, yang dibuktikan semakin banyak yang terlibat di program Sociopreneur Indonesia. (N-1)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved