Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
TRANSFORMASI digital membawa keterhubungan antara perangkat dan sistem. Di satu sisi keterhubungan itu membuka potensi untuk meningkatkan produktivitas, namun di sisi lain juga menimbulkan risiko serangan siber yang dapat membahayakan seluruh sistem. Terlebih dewasa ini jenis ancaman siber makin berkembang, ancaman tak dikenal (unknown threads) semakin banyak.
“Ancaman tak dikenal yang terus berkembang menjadi tantangan bagi para peneliti keamanan siber. Ini membutuhkan inovasi baru dan berkelanjutan dalam mendeteksi ancaman yang tidak diketahui dengan memanfaatkan analitik dari gabungan log dan informasi sistem internal dan eksternal,” ujar pakar teknologi informasi dari Swiss German University (SGU), Eka Budiarto, dalam webinar bertajuk Security Insights in the Data Analytics era yang digelar SGU, Kamis (21/7).
Baca juga: Maroko Ancam Lakukan Tindakan Hukum atas Tudingan Spyware ...
Hal itu, lanjutnya, memunculkan peluang untuk menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi pola yang mencurigakan dan berbahaya, memungkinkan analisis ancaman berbasis perilaku yang mendetail untuk meningkatkan akurasi yang lebih tinggi dalam deteksi ancaman. “Kolaborasi seluruh pihak terkait juga sangat diperlukan, agar upaya mengatasi unknown threads semakin efektif,” kata Eka.
Menurutnya, keamanan siber harus menjadi bagian integral dari upaya transformasi digital. Dalam hal ini, Master of Information Technology (MIT) di Swiss German University (SGU) memiliki visi untuk menciptakan arsitek transformasi digital, yang berfungsi memastikan bahwa transformasi digital benar-benar menciptakan nilai tambah. Sebab keamanan siber merupakan bagian integral dari transformasi digital. Dengan pemikiran ini, MIT SGU telah mengembangkan keamanan siber sebagai salah satu fokusnya dalam kurikulum dan inisiatif penelitian.
MIT SGU percaya bahwa potensi besar ini memungkinkan kemungkinan kolaborasi penelitian antara industri, pemerintah, akademisi, dan komunitas keamanan siber untuk berbagi informasi. Hal itu mendorong MIT SGU menyelenggarakan acara yang mendorong kolaborasi dan pertukaran informasi berbagai mitra,.
Webinar tersebut dihadiri Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, sektor masyarakat seperti Indonesian Honeynet Project (IHP), dan sektor industri, seperti Fire Eye, Aruba, F5, NSFocus, Xynesis, PT Sinergi Wahana Gemilang, Keysight Technologies, Microfocus, SoftScheck dan datacomm.
Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan saat ini banyak serangan siber yang bertujuan untuk memecah belah bangsa dengan berbagai informasi hoaks. Karena itu, pihaknya menerapkan strategi keamanan nasional untuk menangkis serangan-serangan tersebut.
Sementara itu Dirjen Aptika, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan saat ini Indonesia tengah menjalani transformasi digital. Serangan siber menjadi salah satu ancaman yang perlu terus diantisipasi. Termasuk ancaman terhadap data pribadi masyarakat. Pemerintah dan semua pihak harus memperhatikan dan melindungi keamanan data pribadi pengguna.
“Perusahaan yang mengelola dan menyimpan data pengguna harus benar-benar menjaga dan melindunginya dengan sistem keamanan berlapis. Perusahaan juga harus memberikan edukasi kepada para pegawainya tentang pentingnya perlindungan data pribadi karena kecerobohan mereka bisa mengakibatkan kebocoran data pribadi,” ujarnya. (RO/A-1)
Kementerian Komunikasi dan Digital kemudian memblokir PeduliLindungi.id pada 21 Mei 2025.
Bank DKI selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta bidang perbankan memiliki tanggung jawab pada nasabah yang tidak sedikit jumlahnya.
Kemenko PMK mengungkapkan berdasarkan kerja sama dengan LinkedIn, terdapat 15 profesi yang diprediksi akan berkembang pesat di Indonesia pada 2025.
TDO mendorong kolaborasi sektor publik dan swasta sehingga adopsi Travel Rule dapat segera dilakukan.
Transformasi digital membawa peluang besar bagi bisnis lantaran ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mampu tumbuh hingga US$360 miliar pada tahun 2030.
Direktur Utama CFX, Subani, menegaskan pentingnya penerapan standar keamanan yang ketat di seluruh industri untuk melindungi nasabah dan menjaga integritas ekosistem aset kripto.
Selain aksi militer konvensional, perang Iran-Israel kini telah merambah ranah digital, bank menjadi salah satu target serangan.
Kaspersky menemukan 251.931 upaya pengiriman malware atau file berbahaya yang disamarkan dengan nama-nama judul anime.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Pada 2024 saja, Kaspersky mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware pada perangkat yang menargetkan bisnis di Asia Tenggara (SEA).
Laporan terbaru menunjukkan bahwa durasi rata-rata serangan siber jangka panjang, diukur dalam median hari, adalah selama 253 hari yang mengejutkan.
Pada 2024, Indonesia menghadapi sekitar 2,5 miliar serangan siber. Ini menunjukkan peningkatan 619,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved