Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PERUSAHAAN Ericsson memperkirakan jumlah pelanggan seluler 5G akan melebihi 580 juta pada akhir 2021. Hal itu juga didorong oleh sekitar 1 juta pelanggan seluler 5G baru setiap hari.
Perkiraan ini, yang dimuat dalam Ericsson Mobility Report edisi ke-20, memperkirakan bahwa 5G akan menjadi generasi seluler yang diadopsi paling cepat.
Pada akhir 2026, jumlah pelanggan 5G diperkirakan akan mencapai sekitar 3,5 miliar dan cakupan populasi 5G akan mencapai 60%.
Namun, kecepatan adopsi sangat bervariasi berdasarkan wilayah. Eropa memulai lebih lambat dan terus tertinggal jauh di belakang pasar Tiongkok, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council, GCC) dalam hal kecepatan penerapan 5G.
Jumlah pelanggan 5G diharapkan akan melampaui 1 miliar dua tahun lebih cepat dibandingkan 4G LTE untuk pencapaian yang sama.
Faktor utama di balik hal ini adalah komitmen awal Tionkok terkait 5G dan kenyataan bahwa peralatan 5G komersial tersedia lebih awal dan semakin terjangkau. Lebih dari 300 model smartphone 5G telah diumumkan atau diluncurkan secara komersial.
Momentum 5G komersial ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang, didorong oleh peningkatan peran konektivitas sebagai komponen utama pemulihan ekonomi pasca-Covid-19.
Wilayah Asia Timur Laut diperkirakan akan memiliki jumlah langganan 5G terbesar pada 2026, dengan sekitar 1,4 miliar langganan 5G.
Sementara itu, tingkat penetrasi langganan 5G di Amerika Utara dan GCC diperkirakan akan mencapai angka tertinggi, dengan pelanggan seluler 5G masing-masing menyumbang 84% dan 73% dari total angka langganan wilayah.
Jumlah mobile subscription di kawasan Asia Tenggara dan Oseania kini telah melampaui 1,1 miliar, dengan jumlah langganan 5G hanya berada di bawah angka 2 juta.
Langganan 5G diperkirakan akan tumbuh kuat selama beberapa tahun ke depan dengan perkiraan total sekitar 400 juta pada tahun 2026.
Wilayah Asia Tenggara dan Oseania akan mengalami trafik data per smartphone tumbuh pada tingkat tercepat secara global, 39GB/bulan pada tahun 2026 - dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun (Compound Annual Growth Rate, CAGR) 36%.
Seiring dengan itu, total trafik data seluler pun akan mengalami pertumbuhan, dengan CAGR 42 persen, mencapai 39EB/bulan yang didorong oleh pertumbuhan langganan 4G dan penerapan 5G di berbagai pasar di mana teknologi generasi kelima telah diluncurkan.
Pada ketarangan pers Kamis (24/6), Jerry Soper, Country Head, Ericsson Indonesia, mengatakan: “Pandemi telah menyebabkan lonjakan permintaan untuk koneksi lebih cepat, karena kini kita sangat bergantung pada internet dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan bisnis dari jarak jauh.”
“Saat ini, fixed dan mobile broadband berkualitas tinggi menjadi infrastruktur nasional yang penting. Untuk mengatasi pertumbuhan data yang cepat dan mengurangi biaya per GB, kita memerlukan teknologi yang lebih baik dan transisi ke teknologi 5G dengan mudah dan lancar,” jelasnya.
“Teknologi 5G yang cepat, andal, dan responsif, akan membuka peluang transformatif baru bagi Indonesia. Ericsson sebagai pemimpin ICT global, akan terus berinvestasi dalam inovasi teknologi 5G dan membangun ekosistem 5G yang kuat bersama dengan penyedia layanan komunikasi dan pemerintah guna mendukung transformasi digital di Indonesia,” papar Soper.
5G akan mendorong perubahan perilaku pengguna smartphone di Indonesia
Saat ini, konektivitas seluler menjadi sangat penting dalam menjaga kelangsungan bisnis saat bekerja atau belajar jarak jauh.
Berdasarkan Ericsson ConsumerLab, The Future Urban Reality, konsumen Indonesia rata-rata online selama 3 jam lebih lama setiap harinya, atau sekitar 8 jam 45 menit per hari. Selain itu, lebih dari separuh waktu yang digunakan untuk online terjadi pada smartphone.
Laporan ConsumerLab “Five Ways to a Better 5G” juga membahas minat konsumen untuk beralih ke 5G meski di tengah pandemi Covid-19, serta perilaku pengguna baru yang ditimbulkan oleh 5G.
Selain itu, di Indonesia, sudah ada landasan kuat untuk penerapan 5G. 19% pengguna smartphone di perkotaan memiliki smartphone yang mendukung 5G, di mana sekitar 5 juta pengguna akan beralih ke 5G dalam dua tahun pertama setelah jaringan 5G tersedia secara komersial.
Pun saat ini, pengguna device 5G-ready sudah menghabiskan waktu untuk aplikasi AR 3 jam lebih banyak per minggu dan pada enhanced media 1,5 jam lebih banyak per minggu dibandingkan dengan pengguna 4G.
Pada 2025, konsumen di Indonesia diperkirakan akan menghabiskan 7,5 hingga 8 jam seminggu untuk cloud gaming dan aplikasi AR atau VR.
Pandemi juga telah meningkatkan kebutuhan akan 5G dengan kualitas lebih baik di dalam ruangan. Dengan minat tinggi terhadap home broadband 5G dan 25% pengguna menganggap Akses Nirkabel Tetap (Fixed Wireless Access, FWA) sangat relevan, FWA menjadi peluang besar untuk 5G di negara ini. (RO/OL-09)
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
IKATAN Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan Marine Digital Summit 2025 sebagai upaya mendorong transformasi digital di sektor pertahanan laut.
Sejak anak berusia kurang lebih enam tahun, orangtua sudah dapat memberikan akses dengan batasan khusus dan mulai memperkenalkan teknologi dengan cara yang aman dan terarah
Aplikasi OOIP merupakan salah satu terobosan teknologi yang sukses mengintegrasikan proses evaluasi rencana pekerjaan sumur minyak dan gas digitalisasi proses.
Transformasi digital kini tengah mengalami kemajuan pesat di berbagai sektor industri. Salah satu yang menjadi hal penting untuk diperhatikan adalah pemanfaatan big data.
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi 5G telah menjadi pembicaraan utama di dunia teknologi dan komunikasi.
GSMA memperkirakan Indonesia berpotensi menerima investasi sebesar US$18 miliar di sektor seluler antara 2024 dan 2030, dengan sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan jaringan 5G.
Transformasi digital membuka peluang untuk pembelajaran jarak jauh yang lebih inklusif dan merata
Teknologi 5G diprediksi akan memberikan sumbangan hingga Rp659 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dalam rentang waktu 2024-2030.
Dikutip dari Monthly Indonesia Smartphone Tracker, Infinix mengalami peningkatan shipment YoY sebesar 17%
IOH dan ZTE akan mengeksplorasi lebih lanjut pembangunan jaringan transport 5G generasi berikutnya, mempercepat transformasi jaringan fiber yang cerdas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved