Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
SEJALAN dengan perkembangan jaman, modus kejahatan kini memang semakin beragam dan canggih. Sasaran kejahatan mereka pun bisa siapa saja. Belakangan ini yang kerap menjadi korban adalah para pelanggan seluler.
Praktik itu tentu bukan saja merugikan masyarakat pengguna seluler, melainkan juga operator seluler yang tercemar nama baiknya. Berangkat dari situ, salah satu operator di Tanah Air, Telkomsel berkolaborasi dengan mitra Zimperium, PT WOLU kini menyediakan aplikasi proteksi keamanan cyber seluler JagaJaga untuk para pelanggan mereka.
Diungkapkan CEO Zimperium, Shridhar Mittel, JagaJaga dirancang sebagai layanan aplikasi keamanan one-stop dan real-time (dengan kapasitas deteksi zero-day) yang tersedia untuk pengguna Android maupun iPhone. Aplikasi ini sangat efektif untuk melindungi pengguna dari serangan berbahaya dan malware, phishing site, dan serangan peretas yang masuk melalui jaringan Wi-Fi.
Baca juga: Ancaman Cyber Crime di Tengah Wabah Covid-19
Di samping itu, JagaJaga juga menyediakan proteksi keamanan konten seperti penyimpanan file yang terenkripsi, brankas foto yang mencegah file dan foto pengguna dicuri oleh peretas. Hal itu merupakan aplikasi keamanan seluler pertama yang memiliki kemampuan yang sedemikian berguna.
"Sebagai contoh, bila sebuah serangan melalui Wi-Fi terdeteksi, aplikasi JagaJaga akan menyarankan agar pengguna memutus sambungan dengan jaringan yang tidak aman tersebut. JagaJaga juga menggunakan teknologi machine learning terdepan untuk mendeteksi adanya aktivitas abnormal pada aplikasi, dan menyarankan pengguna untuk mengambil tindakan sebelum perangkatnya dieksploitasi atau informasi dicuri," ujarnya.
Telkomsel sendiri sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia selalu berfokus untuk menyediakan akses yang aman dan nyaman kepada pelanggan terkait dengan keamanan cyber. Telkomsel pun mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk memastikan koneksi yang aman bagi pelanggannya. Salah satu inisiatif tersebut adalah kolaborasi dengan JagaJaga untuk memberikan layanan keamanan seluler yang terjangkau.
Menurut Shridhar Mittel perangkat seluler adalah pintu masuk baru untuk kejahatan cyber dan pelanggan adalah sasaran yang rawan bagi serangan yang berbahaya. Dengan semakin banyak pelanggan yang menyimpan file penting dan foto pribadi pada perangkat seluler mereka, kebiasaan seperti tersambung pada jaringan Wi-Fi publik menjadi semakin berbahaya. Karena itu Telkomsel berkomitmen untuk memberi pelanggannya proteksi yang terbaik dalam menghadapi berbagai serangan seluler baik be rbasis perangkat seluler, jaringan maupun aplikasi, dan ditambah dengan layanan keamanan konten.
Seiring dengan tingginya penggunaan perangkat seluler untuk keperluan bisnis maupun pribadi ancaman cyber dan kasus kejahatan pada perangkat seluler meningkat secara signifikan.
“Telkomsel adalah operator seluler pertama di Indonesia yang merespon terhadap situasi ini dengan bermitra dengan kami untuk mengedukasi pengguna perangkat seluler tentang pentingnya proteksi perangkat seluler di era digital, aplikasi keamanan seluler ini akan meminimalkan berbagai risiko kebocoran data yang tidak perlu yang disebabkan oleh malware,” ujar direktur pengembangan bisnis JagaJaga, Napoleon Dadas. (RO/A-1)
Dari Q2 2024 hingga Q1 2025, Kaspersky mendeteksi lebih dari 6 juta serangan yang menyamar sebagai alat kerja, beserta penipuan yang menyamar sebagai lowongan pekerjaan.
Riset mengungkapkan Indonesia rapuh menghadapi serangan siber yang melibatkan teknologi Internet of Things.
Laporan Lanskap Ancaman Siber 2025 disusun berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Ensign dari seluruh kawasan Asia Pasifik sepanjang tahun 2024, termasuk Indonesia.
Jumlah ancaman siber yang meniru ChatGPT meningkat sebesar 115% dalam empat bulan pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai 177 file.
Dengan GTA, Minecraft, dan Call of Duty sebagai gim yang paling banyak dieksploitasi, jelas bahwa penjahat dunia maya secara aktif mengikuti tren gim untuk mencapai target mereka.
Maskapai Qantas mengalami serangan siber yang menyasar sistem layanan pelanggan milik pihak ketiga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved