Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Tim Indonesia Menangi Kompetisi Global Wirausaha Sosial

Mediaindonesia.com
12/4/2021 13:23
Tim Indonesia Menangi Kompetisi Global Wirausaha Sosial
Aplikasi Dokter Tania milik startup bidang pertanian dari Indonesia, Neurafarm.(Ist)

SEBUAH startup bidang pertanian dari Indonesia, Neurafarm, berhasil menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi untuk pengembangan wirausaha sosial, Young Social Entrepreneurs (YSE) Global yang digelar Singapore International Foundation (SIF).

Sebagai satu dari enam pemenang, Neurafarm menerima hadiah senilai SGD (dolar Singapura) 20.000 dalam bentuk pendanaan awal untuk memulai atau mengembangkan ide bisnis sosial mereka.

“Kami sangat senang bisa menjadi salah satu pemennag. Bukan saja karena mendapat hadiah, tapi lebih dari itu, banyak sekali manfaat yang kami dapat dari mengikuti program YSE ini. Seperti, mendapatkan bimbingan untuk mengembangkan usaha dari berbagai aspek, juga network yang luas,” ujar  CEO Neurafarm, Febi Ifdillah, dalam keterangan kepada media, Senin (12/4)..

Rekannya di Neurafarm, Lintang Kusuma Pratiwi, menambahkan, YSE memberi mereka keterampilan dan wawasan melalui workshop dan bimbingan mentor.

“Kami juga mendapat pengetahuan dari tim lain dan pelaku industri tentang bagaimana mereka melakukan pendekatan kewirausahaan sosial di pasar yang berbeda. Program ini memberi kami perspektif baru, dan saya berharap dapat terus terlibat dengan jaringan YSE internasional setelah program ini berakhir,” kata Chief Agriculture & Operations Neurafarm ini.

Salah satu layanan Neurafarm adalah identifikasi penyakit tanaman melalui foto dan solusi penanganannya. Layanan itu diberikan melalui aplikasi Dokter Tania. Tercatat, ada sekitar 12.000 pengguna yang memanfaatkan fitur berbasis artificial intelligent itu.

Adapun YSE merupakan menjadi event tahunan yang digelar SIF sejak 11 tahun lalu. Kali ini, YSE diikuti 54 tim dari berbagai negara dengan total peserta 109 orang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, YSE yang prosesnya dimulai sejak Juli 2020 dilakukan secara daring untuk mencegah penularan Covid-19.

Dari 54 tim, terseleksi 15 tim untuk mengikuti babak akhir YSE Global's Pitching for Change. Sebelumnya, mereka terlebih dahulu menghadiri rangkaian webinar dan klinik bisnis virtual secara intensif di Workshop YSE online (pada Juli-Agustus 2020).

Mereka kemudian dibimbing konsultan bisnis terkemuka dari McKinsey & Company, Temasek International, dan para wirausahawan yang handal yang relevan dengan sektor mereka.

Pada babak Pitching for Change, para peserta terpilih mempresentasikan ide kewirausahaan sosial mereka secara virtual kepada juri.

Dari babak akhir, terpilih enam tim pemenang yang masing-masing menerima hingga SGD 20,000 untuk pendanaan awal. Mereka dipilih berdasarkan dampak dan skalabilitas usaha sosial mereka, serta tingkat komitmen anggota tim.

Para tim pemenang adalah Neurafarm (Indonesia), Canfem (India), Fempreneur Secrets (Singapura), Gabi (Hong Kong),  International Changemaker Olympiad (India), dan Safewheel (Bangladesh).

SIF Governor dan Ketua Juri YSE 2020, Lian Wee Cheow, mencatat bahwa krisis Covid-19 telah meningkatkan kebutuhan wirausaha sosial untuk menangani masalah sosial.

“Sangat menggembirakan untuk menyaksikan dorongan dan semangat dari para peserta muda ini untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. Komitmen tim, bersama dengan ide bisnis yang inovatif dan berkelanjutan, memberi kami harapan bahwa bisnis mereka benar-benar dapat berkembang dengan baik,” paparnya.

Selanjutnya, YSE akan kemabli digelar tahun ini. Periode pendaftaran dibuka hingga 25 April melalui www.sif.org.sg. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik