Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
LAPORAN terbaru perusahaan riset dan penasihat global Forrester memperkirakan, akibat adanya pandemi, infrastruktur penyedia layanan cloud publik global akan tumbuh sebesar 35% pada 2021. Senada, data International Data Corporation (IDC) menyebutkan, lebih dari 59 zettabytes (ZB) data akan dibuat, di-capture, disalin, dan digunakan di dunia pada tahun ini.
Di sisi lain, lanskap ancaman pertengahan tahun dari BitDefender Mid-Year Threat Landscape Report menyebutkan bahwa ransomware dunia saat ini telah meningkat sebesar 715% YoY. Data juga menunjukkan bahwa banyak pelaku kejahatan yang memanfaatkan situasi pandemi dan meningkatkan kejahatannya dari jarak jauh.
Untuk bisa berkembang di lingkungan yang terus berubah ini, sebuah perusahaan memerlukan solusi manajemen data yang dapat bermigrasi dengan mulus dan mengaktifkan data di cloud serta melindungi data tersebut dari serangan siber yang semakin canggih.
Riset itu ditanggapi perusahaan manajemen data cloud, Rubrik dengan memperbarui layanan produknya untuk membantu perusahaan global dalam proses digitalisasi dan otomatisasi lewat Andes 5.3. Layanan itu sekaligus akan membantu pelaku usaha dalam mengurangi risiko akan volume penyimpanan data mereka yang kian melonjak.
"Dengan diluncurkannya Andes 5.3, perusahaan-perusahaan yang inovatif dapat menambahkan otomatisasi pada operasi pengolahan data mereka, memperoleh perlindungan di seluruh lingkungan hybrid, termasuk di tiga penyedia layanan cloud publik terbesar, dan mengurangi terjadinya peningkatan resiko pada data yang sudah disimpan.” kata Dan Rogers, Presiden Rubrik dalam keterangan tertulisnya.
Rogers menjelaskan, rilis versi terbaru Andes 5.3 telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menghadirkan jasa yang lebih besar, yang cocok untuk kinerja perusahaan, dengan migrasi turnkey cloud yang ditingkatkan, dan berusaha mencegah resiko-resiko digital lainnya.
“Bagi kami, infrastruktur adalah sangat penting untuk tetap kompetitif, terutama di saat-saat dinamis seperti ini. Teknologi Rubrik tumbuh bersama kami - memberikan perlindungan data penting dan juga pengelolaan data yang semakin fleksibel dan terus berkembang.” ujar VP IT Sephora Anil Gupta.
Baca juga : Aksi Darurat para Raksasa Lembah Silikon
Andes 5.3 menawarkan kinerja yang lebih baik untuk infrastruktur dan aplikasi pada perusahaan besar: Menurut Arsitek Sistem Cloud untuk CBRE Group Mike Suter, Rubrik CDM memungkinkan perlindungan yang mudah dan pemulihan cepat kembali ke snapshot sebelumnya.
"Polaris telah mengambil langkah lebih jauh dengan mengurangi biaya dan juga menangani replikasi dan pemulihan secara native untuk perlindungan data lengkap dan pemulihan bencana." ujarnya.
Untuk membantu perusahaan mengurangi resiko ketidakpatuhan dan pelanggaran data, produk Polaris Sonar Rubrik pun menawarkan visibilitas pada lokasi yang beresiko tinggi, termasuk file sensitif yang terbuka untuk semua orang dan yang berisi data yang belum diakses selama beberapa waktu.
Saat ini telah ada sejumlah pelanggan dan mitra terpilih yang menggunakan Andes 5.3 dalam versi beta, dengan ketersediaan umum yang diharapkan dapat hadir dalam beberapa bulan mendatang melalui jaringan mitra global Rubrik yang luas.
“Perusahaan saat ini diberi tugas dengan tantangan baru dalam mengelola data mereka, mulai dari peningkatan data bisnis hingga penyebaran ransomware, Saya sangat senang dengan peningkatan yang dilakukan Rubrik pada platformnya di Andes 5.3 yang akan semakin memudahkan pelanggan bersama kami untuk mengotomatiskan, melindungi, dan memodernisasi infrastruktur data mereka." kata Mike McLain, Arsitek, Perlindungan Data di Insight.
Lebih dari 2.700 pengguna di seluruh dunia mempercayai Rubrik untuk melindungi, mengotomatisasikan, dan mengatur aplikasi mereka dalam skala besar dalam satu struktur yang mulus dari pusat data hingga cloud. (RO/OL-7)
Transformasi digital kini tengah mengalami kemajuan pesat di berbagai sektor industri. Salah satu yang menjadi hal penting untuk diperhatikan adalah pemanfaatan big data.
Sistem peringatan dini akan semakin kuat apabila ilmu pengetahuan dikolaborasikan dengan teknologi mutakhir berbasis big data dan kecerdasan buatan tanpa mengabaikan kearifan lokal.
Keamanan siber menjadi isu yang semakin krusial di era digital ini. Hal ini disampaikan Founder AwanPintar.id® Yudhi Kukuh
Publik khawatirkan isu kemanan data BAIS usai dugaan kebocoran data oleh hacker
Aplikasi berbasis web ini memungkinkan pengguna memantau obrolan terkini di berbagai media sosial dan mengolahnya menjadi data berharga
Confluent menyediakan semua yang dibutuhkan perusahaan untuk mengimplementasikan Kafka dengan cepat, aman, dan andal.
Selain aksi militer konvensional, perang Iran-Israel kini telah merambah ranah digital, bank menjadi salah satu target serangan.
Kaspersky menemukan 251.931 upaya pengiriman malware atau file berbahaya yang disamarkan dengan nama-nama judul anime.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Pada 2024 saja, Kaspersky mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware pada perangkat yang menargetkan bisnis di Asia Tenggara (SEA).
Laporan terbaru menunjukkan bahwa durasi rata-rata serangan siber jangka panjang, diukur dalam median hari, adalah selama 253 hari yang mengejutkan.
Pada 2024, Indonesia menghadapi sekitar 2,5 miliar serangan siber. Ini menunjukkan peningkatan 619,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved