Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PENYELENGGARA Gerbang Pembayaran elektronik, Xendit berkomitmen untuk membantu perkembangan ekonomi digital Indonesia lewat sistem pembayaran yang dapat dintegrasikan ke sistem pengguna dengan cepat.
COO Xendit Tessa Wijaya mengatakan, saat ini Xendit melayani berbagai macam bisnis di Indonesia yang memerlukan layanan pembayaran online. Klien Xendit pun sangat beragam, mulai dari UMKM, startup, hingga korporasi besar, seperti Traveloka, Tiket.com, Orami, dan Style Theory.
Produk dan teknologi Xendit diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya tanpa harus memikirkan proses integrasi sistem pembayaran dan rekonsiliasi yang rumit.
“Kami ingin agar pengusaha dan pemimpin perusahaan dapat memusatkan perhatiannya untuk strategi-strategi pengembangan bisnis dan memajukan usahanya tanpa harus mengkhawatirkan mengenai proses keluar masuk uang ataupun rekonsiliasi pada akhir bulan,” kata Tessa dalam keterangan tertulisnya.
Adapun produk-produk yang disediakan oleh Xendit adalah XenPayments (penerimaan pembayaran), XenInvoice (sistem pengelolaan invoice), XenDisburse (pengiriman dana), XenBatch (batch disbursement - pengiriman beberapa transaksi dalam satu perintah), XenCheck dan XenFraudCheck (proses KYC - Know Your Customers - otomatis).
Baca juga : https://m.mediaindonesia.com/read/detail/273100-setelah-sukses-di-bandung-bobobox-ekspansi-ke-jakarta
XenPayments adalah produk yang diciptakan untuk menerima pembayaran dari end-customer perusahaan. Pilihan penerimaan pembayaran adalah: Akun virtual yakni transfer ke rekening bank melalui bank BCA, BNI, BRI, Mandiri dan Permata, ; Kartu kredit yakni Mastercard, VISA, JCB, American Express; Outlet retail yakni Alfamart dan Indomaret; E-wallet yakni OVO, Dana, LinkAja; Kredit daring yakni Kredivo.
XenInvoice memungkinkan para pelaku bisnis untuk mengirim invoice ke pelanggan dalam bentuk weblink, yang akan mengarahkan pembeli ke halaman pembayaran. Sementara XenDisburse adalah sistem untuk melakukan otomasi pengiriman dana secara mudah dan real-time. Klien-klien Xendit dapat mengirimkan uang ke lebih dari 140 bank di Indonesia melalui sistem yang terintegrasi dengan API.
“Jika perusahaan belum memiliki situs atau sistem sendiri, mereka dapat dengan mudah menggunakan platform kami. Namun perusahaan yang sudah memiliki tim teknis dan website, dapat berintegrasi dengan sistem kami melalui API (Application Program Interface) dengan cepat,” tambah Tessa.
Xendit juga punya produk XenBatch yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan pengiriman dana tanpa harus berintegrasi menggunakan API. Pengguna dapat mengunggah sampai dengan 1.000 transaksi dalam satu file excel melalui dashboard Xendit dan mengirimkan secara real-time.
Khusus produk XenCheck, sistem akan mengotomatisasikan proses KYC (know your customer) untuk melakukan validasi data penerima dana, dengan melakukan hal berikut pertama, verifikasi identitas pemilik akun bank sebelum melakukan pengiriman dana; kedua, mencegah terjadinya transaksi pengiriman dana ke rekening yang salah atau penipuan.
Baca juga : Raih Pendanaan Seri C, HarukaEDU Siapkan Penguatan Platform
Sementara XenFraudGuard membantu bisnis menghindari terjadinya penipuan dan penolakan pembayaran dengan mendeteksi setiap transaksi kartu kredit agar bisnis tidak kehilangan pendapatannya. Lain lagi, produk, XenPlatform yang mempermudah marketplace melakukan distribusi dana ke berbagai mitra dengan satu platform.
Di sisi lain, Xendit juga meluncurkan XenSpace yang jadi platform untuk bertukar pendapat dan berbagi ide bisnis.
Para wirausaha akan memiliki kesempatan untuk bertatap muka dan berbincang mengenai ide yang tengah mereka garap dengan sesama wirausaha, praktisi teknologi, hingga orang yang tidak dikenal sekalipun. (RO/OL-7)
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
INDONESIA menjadi salah satu negara yang memiliki antusiasme tinggi dalam mengadopsi teknologi digital terbaru. Namun, di sisi lain, masih ada perusahaan lokal industri digital
Kedua sistem ini, QRIS dan Project Nexus, sejatinya bersifat komplementer, bukan saling menggantikan.
Metode pembayaran paylater kini menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang membutuhkan fleksibilitas dalam berbelanja. Sistem ini memungkinkan kamu untuk memenuhi berbagai kebutuhan
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
WSBP melaksanakan pembayaran kepada para kreditur melalui melalui Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) tahap 5 pada Selasa, 25 Maret 2025.
Metode pembayaran dengan QRIS diluncurkan Google seiring dengan perkembangan metode pembayaran digital saat ini.
Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan pembiayaan paylater oleh perusahaan pembiayaan meningkat sebesar 63,89% pada Oktober 2024 (YoY).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved