Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PAKAR ekonomi sekaligus dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University Eisha Maghfiruha Rachbini menyampaikan pandangannya terhadap perkembangan sistem pembayaran digital global, khususnya terkait adopsi Project Nexus dan peran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam konteks domestik Indonesia.
Project Nexus merupakan inisiatif global dari Bank for International Settlements (BIS) dalam mengembangkan infrastruktur sistem pembayaran instan lintas negara.
Melalui Project Nexus, sistem pembayaran instan dari satu negara dapat terhubung langsung dengan negara lain.
"Ini menciptakan efisiensi, menekan biaya transaksi, dan membuka akses lebih luas terhadap sistem pembayaran instan secara internasional yang terjangkau," ucap Eisha.
Namun, adanya kekhawatiran di tengah masyarakat bahwa adopsi luas Project Nexus dapat 'menggeser' posisi QRIS ditanggapi Eisha yang menyebut pemikiran tersebut muncul karena minimnya pemahaman tentang perbedaan fungsi keduanya.
"QRIS adalah sistem frontend yang dirancang untuk pembayaran domestik, dan kini juga dapat digunakan di beberapa negara melalui kerja sama bilateral. Sementara itu, Project Nexus adalah sistem backend yang menghubungkan berbagai sistem pembayaran instan lintas negara secara multilateral," tutur Eisha.
Ia menambahkan, kedua sistem ini sejatinya bersifat komplementer, bukan saling menggantikan.
"Justru integrasi keduanya dapat memperkuat konektivitas dan efisiensi pembayaran global Indonesia," kata Eisha.
Untuk menjadikan Indonesia bukan sekadar pengguna, melainkan pemain aktif dalam ekosistem pembayaran digital global, menurut Eisha, keterlibatan strategis Bank Indonesia sangat penting.
"Sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia perlu dilibatkan dalam pengembangan Nexus. Selama ini, BI sudah mendorong konektivitas QRIS secara bilateral, seperti dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura. Ke depan, pendekatannya kerja sama multilateral dapat menciptakan sistem pembayaran yang lebih efisien dan inklusif," imbuhnya.
Melihat prospek ke depan, Eisha memprediksi peta persaingan sistem pembayaran digital dalam 5–10 tahun mendatang akan sangat dinamis.
Ekosistem digital yang melibatkan penyedia jasa, regulator, dan konsumen akan terus berkembang seiring pesatnya inovasi teknologi.
"Sistem pembayaran diharapkan akan semakin inklusif, mudah digunakan, efisien, dan terhubung. Ini berdampak langsung pada peningkatan transaksi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa perkembangan teknologi membawa risiko terhadap keamanan dan stabilitas sistem keuangan.
"Regulator harus hadir dalam merespons inovasi dengan tetap menjaga keamanan, keterjangkauan, dan inklusi sistem pembayaran digital," pungkasnya. (Z-1)
Melalui pembiayaan ultra mikro PNM Mekaar yang dipadukan dengan berbagai pelatihan, para ibu tidak hanya mendapat akses modal, tetapi juga keterampilan hidup.
Fakta bahwa minyak goreng sempat langka selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan adalah bukti adanya masalah serius di sektor tersebut.
Sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mulai berlaku, perdagangan antara kedua negara telah berlipat ganda, mencapai A$35,4 miliar pada 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Gorontalo pada triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,14 persen
DIREKTORAT Jaminan Produk Halal (JPH) dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
LOGISTIK adalah nadi perekonomian yang menggerakkan perdagangan, menyambungkan daerah, dan memastikan roda industri terus berputar. Namun di Indonesia,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved