Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KAMIS (3/7) sore yang panas di Jakarta mendadak berubah kelam. Linimasa dipenuhi kabar singkat nan memilukan: Diogo Jota meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan mobil.
Penyerang asal Portugal itu bukan tipe selebritas yang gemar sorotan. Media sosialnya tak dipenuhi gaya hidup glamor—hanya potret dirinya di lapangan, merayakan gol, atau momen hangat bersama keluarga. Diam-diam, sederhana, namun memikat.
Mungkin karena itulah kepergiannya meninggalkan duka mendalam. Bagi pendukung Liverpool dan timnas Portugal, ini bukan sekadar kehilangan pemain hebat—tapi kepergian pribadi rendah hati yang membiarkan aksi di lapangan bicara.
Lahir di Massarelos, 4 Desember 1996, Jota memulai langkahnya di Pacos de Ferreira. Namanya mulai menggema saat direkrut Atletico Madrid dan makin bersinar di Wolverhampton Wanderers.
Di Wolves, musim 2017/2018 menjadi panggung kebangkitannya. Ia mengemas 17 gol dan membantu tim promosi ke Premier League. Musim berikutnya, ia menyumbang sembilan gol dan lima assist, diikuti tujuh gol pada musim terakhirnya sebelum hengkang.
Performa konsisten itulah yang membuat Liverpool terpikat. Di musim panas 2020, The Reds menebusnya seharga £45 juta.
Di bawah asuhan Juergen Klopp, Jota langsung mencuri perhatian. Ia mencetak gol dalam debutnya saat Liverpool menaklukkan Arsenal 3-1, lalu mengukir gol ke-10.000 klub pada laga Liga Champions kontra Midtjylland.
Meski musim pertamanya tak menghasilkan trofi, sembilan golnya cukup membantu Liverpool finis di posisi ketiga. Musim keduanya lebih gemilang—15 gol di Premier League, ditambah gelar Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Musim 2022/2023 menantangnya dengan cedera, namun Liverpool tetap memberinya kontrak baru. Produktivitas menurun, hanya tujuh gol, dan musim pun berakhir tanpa trofi.
Setahun kemudian, meski masih berkutat dengan cedera, Jota bangkit dengan 10 gol. Tapi di musim 2024/2025 lah ia akhirnya mengangkat mahkota juara Premier League bersama The Reds, menyumbangkan enam gol dalam masa yang berat akibat cedera berkepanjangan.
Dua pekan setelah menikah, Jota berpulang. Terlalu cepat, terlalu mendadak. Namun jejaknya abadi.
Ia mungkin bukan legenda yang disanjung karena koleksi trofi, namun bagi pendukung Liverpool, namanya telah tertulis dengan tinta abadi—sebagai senjata diam yang selalu menggetarkan jantung pertahanan lawan. (Antara news/Z-10)
DUNIA sepak bola tengah berduka atas kabar meninggalnya penyerang Liverpool dan tim nasional Portugal, Diogo Jota, bersama sang adik, Andre Silva.
Diogo Jota dikenal sebagai salah satu pemain yang tajam di Liga Inggris.
Istri Diogo Jota adalah Rute Cardoso, sosok yang telah menemaninya sejak masa remaja dan baru saja resmi menjadi istrinya pada Juni 2025.
Sehari sebelum meninggal dunia, Diogo Jota sempat mengunggah momen bahagianya di media sosial Instagram resminya.
LIVERPOOL menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Diogo Jota dan adiknya, Andre Silva.
Diogo Jota, penyerang andalan Liverpool FC dan Timnas Portugal, dikenal sebagai pemain bertalenta dengan kemampuan mencetak gol yang luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved