Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Butuh Konsistensi dalam Pembinaan Sepak Bola Putri

Budi Ernanto
01/6/2025 20:46
Butuh Konsistensi dalam Pembinaan Sepak Bola Putri
MLSC - Bandung 2025.(DOK MLSC)

ANTUSIASME pesepak bola putri Bandung untuk mengikuti turnamen sepak bola putri yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife menunjukkan tren positif. Terbukti, tak kurang dari 1.711 siswi dari 71 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dari Bandung dan sekitarnya berpartisipasi dalam MilkLife Soccer Challenge - Bandung 2025.

Jumlah peserta semakin tumbuh dari seri ke seri. Pada penyelenggaraan seri pertama di bulan Juni 2024, dikuti sebanyak 536 siswi dari 22 SD dan MI. Kemudian jumlah tersebut melonjak tiga kali lipat hingga 1.564 siswi dari 68 SD dan MI. 

Hal ini turut disyukuri oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang hadir memberikan dukungan bagi para peserta dari tribun penonton saat jalannya laga final. Dari pertandingan yang tersaji selama gelaran MilkLife Soccer Challenge berlangsung, Farhan berharap para putri Bandung dapat menunjukkan potensi mereka untuk mengisi posisi sebagai pemain inti timnas putri Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

“Saya sangat menikmati pertandingannya karena para putri tidak hanya mengejar dan menendang bola tapi mereka sudah bisa berpikir untuk menggunakan teknik dan menggunakan strategi. Tapi yang paling penting, terlepas dari menang atau kalah mereka telah menunjukkan motivasi dan sportivitas. Kalau usia sekarang usia mereka 10 dan 12 tahun  lalu terus belajar, maka kita proyeksikan 15 tahun lagi mereka sudah sangat matang. Insya Allah sudah bisa jadi tim inti nasional,” kata Farhan.

Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann mengatakan para siswi memerlukan dorongan dan dukungan untuk menumbuhkan bakat dalam bermain sepak bola. Terlebih dukungan orang tua serta sekolah menjadi salah satu kunci perkembangan talenta para putri agar berani melangkah menapaki dunia sepak bola.

Partai final MilkLife Soccer Challenge - Bandung 2025 yang tersaji di Lapangan Pusenif PPI Bandung pada Minggu (1/ 6) berlangsung kompetitif dan dramatis. Di Kelompok Umur (KU 12), SDN 073 Pajagalan B berhasil mempertahankan gelar juara usai menang dalam babak adu penalti melawan SDN 203 Kacapiring. Sementara di sektor KU 10, SDN 075 Jatayu juga mampu memboyong kembali gelar kampiun setelah mengalahkan tim SDN 035 Soka.

“Kemenangan para juara hari ini merupakan hal yang sangat positif. Ini bukan masalah juara tetapi soal berkembang dan kesenangan bermain bola. Jadi diharapkan orang tua dan sekolah jangan memberikan tekanan atau beban. Ini adalah masa kecil mereka dan kalau mereka memilih sepak bola harus senang dulu, jadi mereka rajin berlatih. Bila rajin berlatih mereka akan berkembang,” kata Coach Timo yang memegang memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman sejak tahun 2007.

Timo menambahkan dibutuhkan konsistensi dalam pembinaan sepak bola putri yang dimulai dari usia lebih dini. Untuk itu, tidak hanya mempertandingkan 7x7 di KU 10 dan KU 12, kini MilkLife Soccer Challenge juga menggelar Festival SenengSoccer yang menyasar KU 8 untuk menumbuhkan minat para putri. Festival ini juga bertujuan untuk menciptakan regenerasi bagi jenjang usia di atasnya khususnya KU10.

“Kami berkomitmen untuk terus memupuk, menjaga dan merawat ekosistem sepak bola putri, sehingga kami memberikan wadah berupa Festival SenengSoccer yang bertujuan untuk menumbuhkan kesenangan bagi para putri khususnya di usia enam hingga delapan tahun (KU 8). Ini merupakan upaya kami untuk menjaga mata rantai regenerasi pesepak bola putri untuk jenjang selanjutnya di KU10 hingga KU 16,” Coach Timo menjelaskan. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya