Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
CALON kiper naturalisasi Indonesia, Maarten Paes, mengatakan dirinya sudah mulai mempelajari dasar negara Republik Indonesia Pancasila dan juga sudah mulai menghafalkan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum dirinya resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Hal itu dikatakan Paes saat menghadiri rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Ad Interim Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia terkait permohonan pemberian kewarganegaraan RI pada dirinya dan dua rekannya yang lain, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (7/3).
"Pertama-tama saya ingin bersyukur memiliki kesempatan ini. Terima kasih untuk semua orang yang bekerja di belakang layar. Saya sungguh kagum dengan hangatnya masyarakat Indonesia, sejak hari pertama di sini saya merasa seperti di rumah sendiri," kata Paes, yang menghadiri rapat kerja itu melalui video conference.
Baca juga : Naturalisasi Kiper Maarten Paes Berjalan
"Saya ingin mempelajari budaya dan belajar Bahasa Indonesia secepatnya. Saya sudah belajar Pancasila. Saya sudah belajar Indonesia Raya. Masih banyak lagi yang akan datang, dan saya hanya berharap bisa berada di sana (Indonesia) secepat mungkin," lanjutnya.
Paes merupakan kiper yang lahir di Nijmegen, Belanda pada 14 Mei 1998. Kiper berusia 25 tahun itu memiliki darah Indonesia dari kakek dari garis keturunan ayahnya yang lahir di Pare, Indonesia, 20 Maret 1940 silam.
Kini, Paes membela klub Major League Soccer (MLS), FC Dallas dan telah memainkan 72 laga bersama timnya tersebut.
Baca juga : Kepala BPIP: Musik Adalah Pemersatu Bangsa
"Apa yang ingin saya capai di lapangan, menurut saya, begitu banyak potensi sepak bola di Indonesia. Di luar lapangan saya juga ingin menjadi pemimpin, menjadi warga negara yang baik dan menjadi pemimpin di dalam dan di luar lapangan," ujar Paes.
Adapun, permohonan naturalisasi Paes, Thom, dan Ragnar telah disetujui oleh Komisi X dan III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk kemudian proses naturalisasi ketiga pemain tersebut akan dibawa ke rapat paripurna DPR untuk diambil keputusan.
Setelah rapat paripurna, ketiga pemain itu akan menjalani sumpah menjadi warga negara Indonesia (WNI) di Kementerian Hukum dan HAM. (Ant/Z-1)
Menjelang laga melawan Jepang pada 10 Juni 2025 dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, posisi penjaga gawang utama Timnas Indonesia menjadi sorotan.
SKUAD timnas Indonesia telah lengkap berjumlah 30 pemain setelah Maarten Paes tiba di Jakarta, Selasa (3/6).
Kluivert hanya akan mengandalkan 27 pemain untuk laga kontra Tiongkok.
Emil Audero Mulyadi menjadi salah satu pemain keturunan yang bakal dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Maarten Paes ambil bagian talkshow dan juga melakukan meet and greet bersama para penggemar yang beruntung dan sangat terbatas.
Maarten Paes juga dengan lancar menyanyikan lagu Tanah Airku bersama rekan tim dan puluhan ribu suporter lainnya di dalam Stadion GBK.
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved